Teknik Pembentukan Logam Secara Manual
Selain pengecoran logam, ada teknik pembentukan logam secara manual dengan menggunakan palu yang dipukulkan di atas sebuah landasan. Pembentukan logamn secara manual dilakukan setelah proses pengecoran logam. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai tekrik pembentukan manual, lakukan Kegiatan 3.2 berikut!
Kegiatan 3.2 Membentuk Pelat secara Manual
Judul Kegiatan : Membentuk Pelat secara Manual
Jenis Kegiatan :Tugas Individu
Tujuan Kegiatan : 1) Peserta didik dapat menjelaskan prosedur pembentukan manual pada pelat dengan benar. (KD 3)
2) Peserta didik dapat melakukan pembentukan manual pada pelat dengan terampil. (KD 4)
Pembentukan Plat Secara Manual |
Langkah Kegiatan:
- Baca dengan cermat berbagai informasi mengenai proses pembentukan manual!
- Kunjungi bengkel sekolahmu dan amati langkah pembentukan manual yang diperagakan oleh gurumu!
- Berdiskusilah dengan teman- temanmu mengenai prosedur pembentukan logam untuk menambah pengetahuanmu!
- Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, seperti: palu, landasan, pelat besi, mistar, dan lain-lain. Lakukanlah praktik membentuk pelat dengan menggunakan palu khusus. secara manual di bawah bimbingan gurumu!
- Ketiklah dan jelaskan simpulan hasil kegiatanmu dengan rapi pada kertas A4!
- Komunikasikan benda hasil kerjamu dalam membentuk pelat di depan kelas!
Pembentukan pelat secara manual merupakan proses penmbentukan dengan membentuk pelat dengan menggunakan berbagai macam bentuk palu di atas landasan pembentuk untuk menghasilkan profil yang dinginkan.
Pada pembentukan pelat secara manual pembentukan pelat dengan palu akan menimbulkan gaya luar yang membuat pelat mengalami deformasi plastis. Deformasi plastis terjadi karena pemukulan pada pelat melebihi batas elastisitas pelat yang dibentuk. Kemudian pelat akan mengalami perubahan bentuk sesuai dengan bentuk yang diharapkan.
1. Peralatan Pembentukan Manual
Pembuatan pelat dengan teknik pembentukan manual menggunakan dua buah komponen utama, yaitu.
Berbagai jenis palu dalam membentuk plat |
a. Palu
Palu berfungsi untuk membentuk benda kerja secara manual dengan cara memukul benda kerja. Dilihat dari bentuknya kepala dapat dibedakan menjadi beberapa jenis palu di antaranya palu kepala bulat, palu kepala pipih, palu kepala segi empat, palu kepala setengah bola, palu kepala tirus, dan palu kepala bulat besar. Palu besi kepala segi empat digunakan untuk membentuk bidang penyambungan persegi, agar penyam-bungan menjadi lebih rapat.
Palu kepala bulat digunakan untuk melakukan pemukulan regang pada tepi pelat yang berbentuk silinder. Palu jenis kombinasi bulat silinder dan bola merupakan palu yang umum digunakan. Palu ini digunakan untuk membentuk kepala keling. Palu pipih digunakan untuk merapatkan bagian sisi tepi pelat pada sambungan alas.
b. Landasan
Landasan merupakan alas yang dipakai untuk menahan pelat yang akan dibentuk secara manual. Landasan yang digurnakan pada proses pembentukan pelat menurut fungsinya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu landasan tetap dan landasan tidak tetap.
Landasan tetap mempunyai bentuk yang lebih besar dan lebih berat dibandingkan dengan landasan tidak tetap. Landasan tetap memiliki bentuk umum tanpa variasi yang lebih. Landasan tetap disebutjuga pancang Tinman.
Landasan Rata saat pembentukan Plat |
Berdasarkan bentuknya, ada lima jenis landasan, yaitu landasan seperempat bola, landasan rata, landasan bulat, landasan kombinasi, dan landasan pipa dan aluur. Landasan seperempat bola merupakan landasan yang digunakan untuk membentuk penguatan sisi dari silinder. Landasan rata digunakan untuk tempat meratakan sambungan-sambungan lipat.
Selain itu, landasan rata juga dapat digunakan untuk menekuk pelat. Landasan bulat digunakan untuk membentuk mangkuk dan landasan kombinasi silinder dan tirus ini digunakan untuk membentuk silinder berbentuk tirus. Landasan kombinasi digunakan untuk membentuk silinder-silinder kecil. Landasan pipa dan alur digunakan sebagai landasan pada pembentukan pipa kecil dan alur rata.
Landasan Kombinasi / Anvil |
2 Teknik Pembentukan Pelat
Teknik pembentukan pelat secara manual menggunakan palu harus dilakukan dengan teknik dan prosedur yang benar. Apabila proses pembentukan ini tidak dilakukan mengikuti teknik dan prosedur yang benar maka akan menyebabkan kerusakan atau cacat pada pelat.
Teknik memegang palu pun harus dilakukan dengan benar yakni palu harus berada dipegang di ujung tangkai palu. Semakin jauh jarak pemegang dengan kepala palu maka akan menghasilkan momen yang semakin besar. Berikut beberapa teknik pemukulan dengan palu.
Teknik Pemukulan Regang Plat |
a. Pemukulan Regang
Pemukulan regang merupakann teknik pemukulan yang dilakukan untuk meregangkan pelat menjadi lebih besar. Teknik pemukulan ini menggunakan palu kepala pipih di atas landasan rata. Pada saat proses pemukulan pelat, ketebalan pelat akan berkurang, sehingga pelat memanjang ke bagian yang mengalami pemukulan.
b. Pemukulan Kerut
Proses pemukulan kerut menghasilkan pelat yang bertambah ketebalannya. Pemukulan kerut dilakukan di atas landasan lengkung dengan palu kepala bulat. Pemukulan ini digunakan untuk proses pembentukan pelat menjadi bentuk mangkuk.
c. Pemukulan Rata
Pemukulan rata banyak digunakan untuk proses pembentukan pelat. Pemukulan rata merupakan proses pemukΓΌlan yang berfungsi untuk meratakan bagian pelat yang mengalami pelengkungan. Pemukulan rata dilakukan di atas landasan rata. Teknik pemukulan ini juga dilakukan untuk meratakan hasil pemukulan regang. Pada saat proses pemukulan regang pelat mengalami cekungan dan tidak merata.
Pemukulan Keseimbangan Plat |
d. Pemukulan Keseimbangan
Pemukulan keseimbangan merupakan teknik pemukulan yang digunakan untuk menyeimbangkan kondisi pelat yang mengalami penyimpangan akibat proses pengerolan. Proses pemukulan ini dilakukan dengan memukul bagian pelat yang lonjong menjadi lebih datar sampai mendekati keseimbangan yang diinginkan.
e. Pemukulan Pembentukan
Pemukulan pembentukan merupakan penggabungan dari beberapa teknik pemukulan. Cara pemukulannya adalah pelat diletakan di atas landasan dan dipegang oleh salah satu tangan, sementara itu tangan yang satunya melakukan pemukulan pembentukansesuai dengan bentuk pelat yang diinginkan.
Unjuk Kerja
- Bentuklah kelompok dengarn teman sebangkumu!
- Buatlah rancangan pembentukan pelat secara manual, berupa: pola yang akan dibentuk, jenis palu, landasan, dan teknik pemukulan yang digunakan!
- Lakukanlah pembentukan secara manual pada pelat alumunium di bawah bimbingan gurumu!
- Setelah selesai, buatlah laporan praktik yang di dalamnya berisi penjelasan mengenai alat dan bahan yang digunakan, rancangan pola, proses pembentukan, dan kendala yang ditemui selama proses pengerjaan serta solusinya!
- Kumpulkan benda kerja dan laporanmu pada gurumu!
BACA JUGA : Materi BAB III Melaksanakan Proses Dasar Pembentukan Logam Terdiri atas :
C. Pembentukan Rol
D. Pembentukan dengan Press
E. Pembentukan dengan mesin bubut, Frais, dan sekrap