Kamu telah mambaca materi sebelumnya menggunakan alat ukur hidrolik serta fungsinya pada artikel lainnya. Sekarang akan melanjutkan pembahasan berikutnya masih terkait alat-alat ukur hidrolik di bengkel otomotif. Silahkan simak dan pahami materi berikut ini dengan baik. Berdoalah kepada Tuhan yang maha Esa sebagai rasa syukurmu.
C. Menggunakan alat-alat ukur hidrolik Oil Pressure Gauge
Tahukah kamu apa fungsi oil pressure gauge? Oil pressure gauge digunakan untuk mengukur tekanan oli pada kendaraan. Oli atau pelumas pada kendaraan harus diperiksa secara rutin dan diganti secara berkala. Tekanan oli pun harus diukur. Untuk menambah pengetahuanmu mengenai oil pressure gauge, lakukanlah Kegiatan 8.3 berikut dengan sungguh-sungguh!
Kegiatan 8.3
Judul Kegiatan :
Mengidentifikasi Penggunaan Oil Pressure Gauge
Jenis Kegiatan :
Kerja Kelompok
Tujuan Kegiatan
1) Peserta didik dapat menyimpulkan langkah penggunaan oil pressure gauge dengan benar. (KD 3)
2) Peserta didik dapat menggunakan oil pressure gauge dengan tepat. (KD 4)
Langkah-langkah kegiatan sebagai berikut.
1. Bagilah kelasmu menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 2-3 orang!
2. Perhatikanlah prosedur penggunaan oil pressure gauge yang diperagakan oleh gurumu!
3. Identifikasilah langkat-langkah penggunaan oil pressure gauge tersebut!
4. Lakukanlah tanya jawab dengan guru mengenai prosedur pengoperasian oil pressure gauge yang belum kamu pahami!
5. Berlatihlah menggunakan oil pressure gauge untuk mengukur tekanan oli pada engine stand di bengkel sekolahmu sesuai dengan arahan gurumu!
6. Tuliskan hasil kerjamu dalam bentuk laporan yang digunakan di mobil praktik!
7. Buat kesimpulan mengenai langkah penggunaan oil pressure gauge pada laporan praktikmu! Kumpulkan laporan praktikmu pada gurumu untuk mendapatkan penilaian!
Hal apa saja yang dapat kamu simpulkan setelah melaksanakan Kegiatan 8.3? Kamu tentu telah dapat nenggunakan oil pressure gauge setelah melaksanakan Kegiatan tersebut bersama dengan teman-teman sekelompokmu. Sekarang, pelajarilah uraian materi berikut ini untuk menambah pengetahuanmu mengenai langkah penggunaan oil pressure gauge!
Salah satu pelumas yang digunakan pada kendaraan adalah pelumasan oli. Pelumasan ini banyak digunakan pada mobil dan sepeda motor. Oli yang mengalir pada Sistem pelumasan harus dapat mengenai seluruh mponen mesin yang bergesekan. Sehingga, kontak angsung atau gesekan antara komponen mesin yang dilumasi dapat dihindari karena celah antar komponen tersebut diisi oleh oli. Tekanan oli pun harus dijaga agar aliran oli dari bak oli sampai ke seluruh komponen mesin yang akan dilumasi.
Jika tekanan oli berkurang, maka aliran oli terlambat sampai ke-bagian-bagian dari komponen mesin tersebut. Sehingga, pelumasan komponen-komponen menjadi terganggu dan gesekan terjadi antar komponen mesin. Hal ini tentu akan menyebabkan komponen-komponen tersebut cepat aus. Sebagian besar mobil memiliki indikator tekanan oli yang menunjukkan besarnya tekanan oli mesin. Jika tekanan oli melemah, maka lampu indikator tekanan oli akan menyala.
Pengukuran tekanan oli juga dapat dilakukan dengan menggunakan oil pressure gauge. Setiap kendaraan memiliki standar berbeda untuk tekanan oli yang bekerja pada mesin kendaraannya. Untuk itu, saat memeriksa tekanan oli, kita harus berpedoman pada standar tekanan oli yang tercantum pada buku manual servis kendaraan yang diukur tekanan olinya.
Langkah-langkah pengukuran tekanan oli antara lain sebagai berikut.
a. Lepas switch oli di mesin. Letak switch oli tiap mesin tidak sama tergantung konstruksi mesin masing-masing kendaraan. Misalnya, switch oli letaknya di dekat oil filter (saringan oli).
b. Pasangkan alat pengukur tekanan oli pada lubang switch oli
c. Nyalakan mesin dan baca hasil pengukuran.
d. Bandingkan hasil pengukuran dengan standar tekanan oli pada buku pedoman servis manual kendaraan (manual book). Jika hasil pengukuran di bawah tekanan oli standar, maka berarti tekanan oli berkurang.
e. Selain itu, pengukuran tekanan oli juga dapat dilakukan dengan melihat lampu indikator tekanan oli di dashboard. Bila lampu tekanan oli menyala, berarti tekanan oli melemah.
f. Apabila tekanan oli berkurang, periksa jumlah oli yang ada di mesin, dengan cara mengukur ketinggian oli dari stick oli. Jika oli kurang, maka harus ditambahkan. Selain itu, periksa pompa oil. Pompa oli pada mesin umumnya terletak di bak oil. Pompa oli lemah dikarenakan gigi-gigi atau komponen pompa lainnya sudah aus. Sehingga, tekanan oli yang dihasilkan menjadi lemah.
Tugas Portofolio
1. Kunjungilah berngkel servis mobil yang terdapat di daerah sekitar rumahmu!
2. Perhatikanlah langkah penggunaan oil pressure guage untuk mengukur tekanan oli yang diperagakan oleh gurumu! Kemudian, gunakanlah manometer AC di bawah bimbingan mekanik bengkel tersebut! Tuliskanlah hasil pengukuranmu pada buku tulismu!
3. Bandingkan hasil pengukuranmu dengan lampu indikator tekanan oli yang ditunjukkan pada dashboard!
4. Apabila tekanan oli kurang, maka isilah kembali oli atau gantilah oli mesin dengan yang baru!
5. Tuliskan hasil kerjamu dalam bentuk laporan praktik secara sistematik!
6. Tuliskan pula kesimpulan hasil praktikmu pada akhir laporan praktikmu!
7. Kumpulkan hasil kerjamu pada gurumu dengan tepat waktu seminggu setelah tugas ini diberikan!
D. Pemeliharaan pada Alat Ukur Hidrolik
Tahukah kamu bahwa alat ukur hidrolik yang kamu gunakan di bengkel sekolah dapat mengalami kerusakan? Alat ukur yang digunakan di bengkel lama kelamaan akan mengalami kerusakan, baik dikarenakarn pemakaian yang salah, maupun umur pakai alat ukur yang telah lama. Selain itu, penyimpanan alat ukur hidrolik yang tidak tepat juga akan menyebabkan alat ukur hidrolik rusak. Perawatan pada alat ukurhidrolik perlu dilakukan agar alat ukur tersebut tidak cepat mengalami kerusakan.
Ayo lakukan Kegiatan 8.4 berikut ini untuk menambah pengetahuanmu mengenai perawatan alat ukur hidrolik!
Kegiatan 8.4
Judul Kegiatan:
Memelihara Alat Ukur Hidrolik di Bengkel Sekolah
Jenis Kegiatan:
Tugas Kelompok
Tujuan Kegiatan :
1) Peserta didik dapat menyebutkan langkah pemeliharaan alat ukur hidrolik dengan benar. (KD 3)
2) Peserta didik dapat melakukan pemeliharaan alat ukur hidrolik dengan tepat. (KD 4)
Langkah-langkah kegiatan sebagai berikut
1. Kunjungilah bengkel sekolahmu! Kemudian, amatilah kondisi berbagai jenis alat ukur hidrolik di bengkel tersebut dengan cermat dan teliti!
2 Diskusikanlah dengan teman sekelompokmu mengenai langkah pemeliharaan pada alat ukur hidrolik yang benar!
3 Buatlah daftar langkah pemeliharaan pada alat ukur hidrolik! Kemudian, lakukanlah pemeliharaan pada alat ukur hidrolik di bengkel sekolahmu sesuai dengan daftar yang telah kamu buat! Konsultasikan pada gurumu untuk menilai ketepatan langkah pemeliharaan yang telah kamu lakukan!
4 Tuliskanlah hasil kerjamu dalam bentuk laporan praktik secara mandiri!
5. Tuliskanlah kesimpulan mengenai langkah pemeliharaan pada alat ukur hidrolik yang telah kamu lakukan dalam laporan praktikmu!
6. Setelah itu, peragakanlah langkah pemeliharaan pada alat ukur hidrolik yang telah kamu lakukan di depan guru dan teman-temanmu!
Melalui Kegiatan 8.4, kamu telah mengidentifikasi kondisi beberapa alat ukur kidrolik di bengkel sekolahmu. Hal apa sajakah yang dapat kamu simpulkan setelah melaksanakan Kegiatan 8.4? Kamu tentu telah mengetahui langkah pemeliharaan terhadap alat ukur hidrolik yang benar. Sekarang, bacalah uraian materi mengenai langkah pemeliharaan alat ukur hidrolik berikut ini untuk menambah wawasanmu!
Pada umumnya, setiap peralรคtรกh yรกng digunakan untuk menunjang kegiatan sehari-hari pasti lama kelamaari akan mengalami penurunan fungsi dan kerusakan. Misalnya saja, kendaraan รฝang kamu gunakan sehari-hari, pasti lama kelamaan kendaraan akan rusak, baik rem imacet, ban bocor, dan lain-lain. Untuk itu, kendaraan perlu diservis secaลa teratur. Demikian pula, alat ukur yang digunakan di bengkel sekolah.
Kerusakan pada รคlat ukur hidrolik dapat disebabkan oleh pemakaian yang kurang hati-hati maupun umur alat ukur yang telah mencapai batasnya. Agar alat ukur hidrolik tetap awet, perlu dilakukan perawatan rutin pada alat ukur tersebut. Perawatan rutin dapat dilakukan sebelum dan sesudah pemakaian alat ukur maupun dilakukan secara terjadwal seminggu sekali. Alat ukur yang terpelihara dengan baik akan menjaga kepresisian dan keakuratan hasil pengukuran.
Pemeliharaan pada alat ukur hidrolik hampir sama dengan pemeliharaan yang dilakukan pada alat ukur lainnya. Alat ukur hidrolik rentan terhadap benturan, terutama hidrometer. Hidrometer terbuat dari tabung kaca, sehingga benturan pada hidrometer akan menyebabkan taburng kaca pecah. Berikut ini merupakan langkah-langkah pemeliharaan alat ukur hidrolik yang dapat diterapkan di bengkel sekolah.
a. Letakkan alat ukur hidrolik pada tempatnya setelah tidak digunakan. Hal ini dilakukan untuk mencegah alat ukur terjatuh dan terbentur dengan peralatan lain di bengkel.
b. Bersihkan debu dan kotoran pada alat ukur hidrolik dengan kain bersih, baik sebelum maupun setelah digunakan. Debu dan kotoran yang masuk ke dalam alat ukur akan merusak komponen-komponen di dalam alat ukur.
c. Gunakan alat ukur hidrolik sesuai dengan fungsinya dan batas standar tekanan yang diukur. Tekanan yang berlebihan menyebabkan alat ukur rusak.
d. Jangan meletakkan alat ukur hidrolik secara sembarangan, misalnya di atas mesin yang sedang beroperasi dan di dekat kunci-kunci agar alat ukur tidak terjatuh.
e. Simpan alat ukur hidrolik di tempat yang tidak lembap dan jauhkan dari sinar matahari langsung.
f. Jauhkan alat ukur hidrolik dari sumber panas agar komponen dari plastik dan karet tidak mudah mengembang.
Materi Pengayaan
Untuk menambah wawasan dan memenuhi rasa ingin tahumu berkaitan dengan penggunaan alat ukur hidrolik, bacalah sumber referensi berikut!
Perawatan Hidrometer
alat ukur hidrolik salah satunya hidrometer adalah suatu alat yang didesain untuk mengukur kepadatan relatif atau berat jenis suatu cairan. Cairan yang diukur berat jenisnya dengan menggunakan alat ukur khusus ini nantinya akan diketahui rasio kepadatan dengan densitas airnya. Alat ukur ini umumnya terbuat dari kaca berkualitas dan terdiri dari beberapa bagian seperti bola bobot yang dilengkapi dengan cairan merkuri dan batang silinder.
Cara perawatan alat ukur hidrometer tidak sulit. Alat cukup disimpan di wadah dengan suhu ruangan (20°C) dengan tujuan agar tidak terjadi perubahan bentuk maupun kemampuan akibat kenaikan suhu. Kemudian, usahakan kondisi ruangan yang digunakan untuk menyimpan tidak dalam kondisi lembab agar alat tidak terkena korosi. Hindari alat dari benturan atau guncangan karena bisa saja benturan atau guncangan keras dapat membuat alat hidrometer pecah. Jangan lupa masukan kembali alat ke dalam wadahnya usai dipakai, serta yang paling penting adalah gunakan alat sesuai dengan fungsi dan wajib sesuai dengan aturan penggunaannya.
Rangkuman Menggunakan alat-alat ukur hidrolik
1. Alat ukur hidrolik adalah alat ukur yang metode pengukurannya menggunakan tekanan zat cair. Alat ukur hidrolik yang digunakan di bengkel otomotif, antara lain hidrometer, nozzle tester, oil pressure gauge, dan lain-lain.
2. Hidrometer digunakan untuk mengukur berat jenis cairan elektrolit (H₂SO₄) pada baterai (accu). Berat jenis baterai dikatakan baik (baterai terisi penuh) apabila hasil pengukurannya adalah 1,260-1,280 pada temperatur 20°C.
3. Nozzle tester digunakan untuk memeriksa tekanan pengabutan pada injektor. Motor diesel menggunakan injektor untuk mernyalurkan bahan bakar dari pompa injeksi ke dalam silinder pada setiap akhir langkah kompresi dimana piston mendekati posisi Titik Mati Atas (TMA). Injektor pada diesel dikenal juga dengan istilah nozzle, yang berfungsi sebagai pengabutan bahan bakar (solar) ke dalam ruang bakar diesel.
4. Pengukuran tekanan oli juga dapat dilakukan dengan menggunakan oil pressure gauge dan lampu indikator tekanan oli pada dashboard.
5. Langkah-langkah pemeliharaan alat ukur hidrolik, antara lain, letakkan alat ukur hidrolik pada tempatnya yang tidak lembap dan jauhkan dari sinar matahari langsungsetelah tidak digunakan, bersihkan debu dan kotoran pada alat ukur hidrolik dengan kain bersih, dan gunakan alat ukur hidrolik sesuai dengan fungsinya dan batas standar tekanan yang diukur.
Materi Menggunakan alat-alat ukur hidrolik sudah berakhir sampai disini. Silahkan ikuti materi pengayaan Menggunakan alat-alat ukur hidrolik diatas untuk meningkatkan kemampuanmu. Jika kamu belum membaca materi sebelumnya menerapkan alat ukur hidrolik serta fungsinya silahkan klik pada link tersedia.
Artikel terkait :
- Menggunakan alat-alat ukur hidrolik
- Menerapkan alat ukur hidrolik serta fungsinya