Reaksi Kimia yang terjadi pada peristiwa Fermentasi seperti pada pembuatan Tape |
Reaksi Kimia pada peristiwa Fermentasi - Kita bahas reaksi kimia yang terjadi pada peristiwa fermentasi seperti pada pembuatan tape secara lengkap di artikel ini. Peristiwa fermentasi pada pembuatan tape adalah hasil reaksi antara ragi dengan singkong. Ragi ini merupakan asal usul microorganisme yang membantu proses terjadinya fermentasi.
Reaksi Kimia yang terjadi pada peristiwa Fermentasi seperti pada pembuatan Tape
Mikroorganisme berupa jamur Sacharomyces sp ini adalah jamur yang akan mengubah singkong menjadi tape [ tapai ]. Entah bagaimana proses yang terjadi pada tahap ini kami tidak tahu persis. Namun Kami akan mencari sumber referensi yang terpercaya untuk menjawab pertanyaan reaksi kimia yang terjadi pada peristiwa fermentasi seperti pada pembuatan tape [ tapai ].
Menurut sumber yang kami peroleh bahwa reaksi kimia yang terjadi pada fermentasi tapai, misalnya. Ada tiga jenis produk yang dihasilkan reaksi ini. Apa saja produk yang dihasilkan oleh mikroorganisme berupa jamur Sacharomyces sp dan singkong ini, berikut kami jelaskan.
1. Molekul Alkohol
Di dalam studi kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk senyawa organik apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen dan/atau atom karbon lain.
Istilah alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain alcohol, dan kadang untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena memang etanol yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau grup alkohol lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia farmasi. Alkohol yang dimaksudkan adalah etanol. Sebenarnya alkohol dalam ilmu kimia memiliki pengertian yang lebih luas lagi. Kelas alkohol yang penting, dimana metanol dan etanol adalah bagian yang paling sederhana, mencakup semua senyawa yang memiliki rumus umum CnH2n+1OH.
Jika kita mengulik sedikit tentang pemberian akhiran -ol yang muncul pada penamaan kimia IUPAC, bagi seluruh zat yang terdapat gugus hidroksil sebagai gugus fungsional dengan prioritas tertinggi. Ketika gugus dengan prioritas yang lebih tinggi hadir di dalam senyawa tersebut, awalan hidroksi- digunakan dalam nama IUPAC-nya. Akhiran -ol dalam nama non-IUPAC juga dapat ditemukan seperti parasetamol atau kolesterol, namun biasanya tetap menunjukkan bahwa zat tersebut adalah alkohol. Akan tetapi, tidak sedikit zat yang mengandung gugus fungsi hidroksil terutama gula, seperti glukosa dan sukrosa tidak memasukkan akhiran -ol maupun awalan hidroksi- pada namanya.
Jumlah produk molekul alkohol yang dihasilkan dari reaksi kimia pada peristiwa fermentasi sebanyak 2 molekul. Namun tidak sama jumlah yang dihasilkan pada fermentasi asam laktat, bahkan pada fermentasi asam laktat, molekul alkohol tidak dihasilkan sama sekali.
2. Molekul karbondioksida
Karbon dioksida memiliki rumus kimia CO2 atau juga disebut dengan zat asam arang adalah sejenis senyawa kimia yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secara kovalen dengan sebuah atom karbon. Unsur kimia ini berbentuk gas pada keadaan temperatur dan tekanan standar dan hadir di atmosfer bumi. Konsentrasi karbon dioksida rata-rata di atmosfer bumi kira-kira 387 ppm berdasarkan volume, walaupun jumlah ini dapat saja bervariasi tergantung pada lokasi dan waktu. Karbon dioksida adalah gas rumah kaca yang penting karena ia menyerap gelombang inframerah dengan kuat.
Karbon dioksida dihasilkan oleh semua hewan, tumbuh-tumbuhan, fungi, dan mikroorganisme pada proses respirasi dan digunakan oleh tumbuhan pada proses fotosintesis. Oleh karena itu, karbon dioksida merupakan komponen penting dalam siklus karbon. Selain itu, karbon dioksida juga dihasilkan dari hasil lain dari pembakaran bahan bakar fosil. Karbon dioksida anorganik merupakan bentuk lainnya yang dikeluarkan dari gunung berapi dan proses geotermal lain seperti pada mata air panas.
Sementara itu, karbon dioksida tidak mempunyai bentuk cair pada tekanan di bawah 5,1 atm namun akan langsung menjadi padat pada temperatur di bawah -78 °C. Dalam bentuk padat, karbon dioksida ini umumnya disebut sebagai es kering. CO2 adalah oksida asam. Larutan CO2 mengubah warna lakmus dari biru menjadi merah muda.
Produk molekul karbondioksida hasil reaksi kimia pada proses fermentasi dihasilkan sebanya dua molekul. Sama halnya dengan molekul sebelumnya, produk ini hanya dihasilkan pada fermentasi alkohol. Sementara pada proses fermentasi laktat tidak menghasilkan molekul karbondioksida.
3. Molekul ATP
Istilah ATP merupakan singkatan dari Adenosina trifosfat (ATP) adalah suatu nukleotida yang dalam biokimia dikenal sebagai "satuan molekular" pertukaran energi intraselular; artinya, ATP dapat digunakan untuk menyimpan dan mentranspor energi kimia dalam sel. ATP juga berperan penting dalam sintesis asam nukleat. Molekul ATP juga digunakan untuk menyimpan energi yang dihasilkan tumbuhan dalam respirasi selular. ATP yang berada di luar sitoplasma atau di luar sel dapat berfungsi sebagai agen signaling yang memengaruhi pertumbuhan dan respon terhadap perubahan lingkungan.
Reaksi katabolisme menghasilkan energi untuk tubuh, semua kita mengetahui hal ini. Namun yang menjadi pertanyaan adalah apakah bentuk energi yang dihasilkan reaksi metabolisme? Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, energi yang dihasilkan katabolisme ditangkap dan dimasukan kedalam ATP. Molekul ATP ini dapat dianalogikan sebagai sebuah pesawat ulak-alik yang menyimpan dan membawa-bawa energi keseluruh tempat didalam tubuh. Karena itu, dapat disimpulkan bahwa adenosin trifosfat adalah molekul pembawa energi dalam jumlah besar. Energi-energi tersebut akan tersimpat didalam ATP hingga saat dibutuhkan tubuh, ATP akan melepaskan gugus fosfatnya. ATP memiliki rumus molekul C10H16N5O13P3 (adenosin trifosfat) dengan struktur molekul sebagai berikut:
Molekul ATP larut dalam air karena memiliki ikatan fosfathidrida. Dilansir dari ChemistryWorld, ikatan fosfathidridan ATP sangat tidak stabil, mudah diputuskan namun mudah disambungkan kembali. Inilah mengapa ATP dapat langsung melepaskan energi dalam jumlah besar saat dibutuhkan dengan sangat cepat. Hal ini memungkinkan kita untuk menggerakkan tubuh dengan cepat tanpa ada jeda di antara pikiran untuk bergerak dan pergerakannya itu sendiri.
Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, tubuh memerlukan energi untuk melangsungkan proses anabolisme, transport zat, dan juga mekanisme fisik. Saat kita menggunakan tubuh untuk bergerak dan berjalan, saat menggunakan otak untuk berpikir, saat kupu-kupu terbang, dan saat kunang-kunang menyala, semua hal itu dapat berlangsung karena adanya energi dari ATP.
Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, ATP terbentuk dari proses glikolisis yang berlangsung pada mitokondria. Mitokondria adalah organel sel yang memiliki membran internal tempat berlangsungnya glikolisis. Glikolisis adalah reaksi pemecahan glukosa dari makanan menjadi asam piruvat dan ATP.
Asam piruvat tersebut kembali dipecah mengahasilkan untuk mengasilkan kembali ATP dan asam trikarboksilat. ATP diproduksi sesuai dengan jumlah makanan yang masuk kedalam tubuh, dan dapat habis saat digunakan untuk bergerak. Saat kamu berolah raga, jumlah ATP yang digunakan oleh tubuh lebih banyak dibandingkan saat kamu hanya main ponsel. Inilah mengapa kita merasa lelah setelah olahraga, karena ATP dalam tubuh harus diisi ulang dengan makanan.
Kesimpulan Reaksi Kimia pada peristiwa Fermentasi
Jadi, apa reaksi kimia yang terjadi pada peristiwa fermentasi seperti pada pembuatan tapai ? Berdasarkan pejelasan panjang diatas, kita dapat membuat reaksi kimia yang terjadi pada peristiwa fermentasi adalah sebagai berikut C6H12O6 -> 2 C2H5OH + 2 CO2 + 2 ATP. Pada proses pembuatan tapai terjadi Fermentasi alcohol pada pembuatannya, proses ini memerlukan bahan baku berupa satu (1) molekul glukosa dan memerlukan bantuan mikroorganisme berupa jamur Sacharomyces sp dan akan menghasilkan produk berupa dua (2) molekul alcohol, dua (2) molekul karbondioksida dan 2 molekul ATP.