CARA MENGATASI LAS LISTRIK LAMPU OC MENYALA - Kalau sekali ini saya akan membahas mengenai las listrik agar lebih keren dari yang lain. Pembahasan berikut cuma tentang lampu OC las listrik menyala.
Sangat berbeda dengan nama lampu ini yaitu OC (over current) dapat kita artikan kedalam bahasa indonesia, kelebihan arus. Namun bukan itu yang menjadikan lampu ini menyala, malah sebaliknya karena ampere kecil saja.
Masalah ini kami angkat pada artikel ini yaitu led indikator OC (over curent) menyala serta dapat dipastikan las tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Tebakan saya, saya mencurigai kerusakan pada sensor panas (thermistor) sehingga unit las listrik menjadi bermasalah.
Akan tetapi setelah dilakukan pemeriksaan nyatanya sensor thermis baik-baik saja. Sekedar info, hasil pengalamanan saya, terdapat perbedaan bentuk dan ciri-ciri sensor thermis pada las merek Lakoni dan Rhino, pada las merek Rhino pada saat dingin tidak terhubung (Normally Open).
Selain itu, letak dari thermistor ini pada trafo output, sehingga fungsinya untuk mendeteksi suhu pada trafo. Ketika trafo output memiliki suhu yang sama dengan suhu kerja thermis maka thermis akan menyambung (Normally closed).
Sinyal ini digunakan sistem kontrol untuk memprotek kerja sistem pada mesin las. Apabila ada kerja abnormal maka lampu led OC akan menyala. Pada mesin las merk Lakoni ciri dari sensor thermisnya adalah terhubung (Normally Closed) bisa anda buktikan dengan mengukurnya menggunakan multitester.
Sementara letak thermis didesain menempel pada pendingin (heat sink) mosfet. Sehingga, ketika pendingin suhunya sama dengan suhu kerja thermis maka thermis akan terbuka (normally open) sehingga sistem kontrol akan memprotek kerja sistem dengan mengeluarkan sinyal menuju lampu led OC dan membuat lampu over current menyala.
Saya mencoba mengambil contoh sebagai pembahasan topik kali ini adalah las listrik Rhino, gambar modulnya seperti di bawah ini:
Tahapan pertama anda harus cek jalur kabel menuju led OC. Garis ini juga akan menuju pada thyristor dengan kode MCR100-6 kemudian masuk menuju IC control. Garis lainnya menuju Dioda 4148 empat buah (bridge), lalu terhubung menuju trafo resonansi (silahkan perhatikan gambar terdapat tiga lingkaran yang saya hubungkan dengan garis putih).
Saya mencoba mengambil contoh sebagai pembahasan topik kali ini adalah las listrik Rhino, gambar modulnya seperti di bawah ini:
Contoh Modul Las Listrik Rhino |
Berdasarkan pengamatan inilah seharusnya pada dioda bridge terdapat tegangan walaupun sangat kecil. Namun, hasil pengukuran saya tegangannya adalah 0V serta dapat diyakinkan pada bagian inputnya terdapat kerusakan.
Garis masukan trafo adalah penghubung tegangan 300VDC dan drain mosfet, bila mosfet short maka di trafo tidak terdapat induksi oleh karena itu tidak terdapat tegangan di bagian output trafo. Berdasarkan diagnosis ini dapat disimpulkan bahwa terdapat masalah di mosfet.
Selepas dilakukan pengukuran pada mosfet terbukti ada dua buah mosfet yang sedikit short pada kaki drain (kolektor) dan kaki source (emitor). Kode mosfet adalah TSA20N50M, namun di pasaran daerah kami mosfet tersebut tidak ada. Setelah baca-baca datasheetnya mosfet tersebut mempunyai arus kerja maksimal 20 ampere dan tegangan kerja 500V.
Karena tidak memiliki mosfet yang spesifikasi sama maka kami mencoba menggunakan kode lain yang memiliki karakteristik yang mirip atau hampir sama, saya mendapati kemiripan pada mosfet IRFP460. Selepas penukaran mosfet lalu mesin las saya coba nyalakan, dan terbukti lampu led OC sudah tidak hidup lagi. Lalu saya mengecek pada konektor output las sudah muncul tegangan 55VDC yang kemungkinan besar dapat disimpulkan mesin las sudah bekerja dengan normal.
Akan tetapi jangan buru-buru, coba pastikan alat normal dengan mengoperasikan alat mengelas benda. Saya mohon maaf apabila cuma setakat itu pengecekannya, alasannya adalah untuk menelusuri semua garis memang agak sulit, semua pcb yang memiliki desain double side sebenarnya bikin lelah dalam pencarian jalur-jalurnya lebihlagi modul yang rumit seperti pada modul ac inverter yang double side dan mesin cuci inverter.
Terlebih lagi pada saat pengujian atau penggantian sparepart, perlu kerja keras dan tambahan hati-hati ketika melepasnya. Berdasarkan hal-hal diatas dapat saya putuskan secara garis besar pada saat mengatasi error Lampu OC, yakni:
- Memeriksa thermistor sesuai karakternya, tipe open atau short
- Memeriksa thyristor dan resistor sampai ke ic kontrol
- Memeriksa resistor dan dioda bridge
- Memeriksa trafo resonansi
- Memeriksa Mosfet atau IGBT
- Memeriksa tegangan 300VDC
Pada saat penukaran Mosfet, kami mengusahakan penggantian mosfet yang memiliki kode sama, Ketika sebenarnya kita tidak mendapati yang persis maka bisa kita mencari cara jalan lain yaitu menemukan mosfet yang karakteristiknya hampir sama agar kerja sistem tetap normal dan seimbang.
Masalah utama lainnya yaitu voltase 300VDC wajib stabil, perhatikan dan periksa kondisi elko besar atau jika perlu buat pengukuran, saat elko sudah lemah maka voltase akan berkurang serta mosfet akan laju panas atau bahkan bisa jebol atau short.
Seperti itulah ulasan saya walaupun sedikit mudah-mudahan dapat berguna untuk kawan-kawan yang memiliki masalah yang mirip tetapi kalau ternyata solusi di atas tidak melahirkan hasil, itu artinya ada bagian lain yang wajib diperiksa dan diperhatikan lebih mendalam lagi.
Seperti itulah ulasan saya walaupun sedikit mudah-mudahan dapat berguna untuk kawan-kawan yang memiliki masalah yang mirip tetapi kalau ternyata solusi di atas tidak melahirkan hasil, itu artinya ada bagian lain yang wajib diperiksa dan diperhatikan lebih mendalam lagi.
Boleh saja setiap tipe dan merek memiliki bentuk pcb yang berbeda namun pada prinsipnya cara kerjanya hampir sama. Buat mesin las dengan power yang besar mempunyai struktur yang berbeda pula oleh sebab arus keluaran yang dibutuhkan lebih besar.
Sumber :https://nasacoinhometronics.blogspot.com/2018/10/solusi-las-listrik-lampu-oc-menyala.html