BintanNews -
Pekerjaan servis atau pemeliharaan kendaraan harus dilakukan secara berkala.
Kegiatan pemeliharaan kendaraan dapat dilakukan menggunakan alat-alat tangan
(handtools) pada pekerjaan yang relatif mudah dilakukan. Namun, sebagian
pekerjaan pemeliharaan sulit dilakukan menggunakan alat-alat tangan, sehingga
diperlukan alat khusus atau special service tool (SST).
Penggunaan alat-alat khusus dalam kegiatan pemeliharaan, menjadikan pekerjaan
servis kendaraan di bengkel dapat diselesaikan dengan cepat, tepat, dan
efisien tanpa merusak bagian-bagian yang dikerjakan. Pemilihan alat khusus
dalam kerja servis kendaraan di bengkel sangat dipengaruhi oleh jenis
kendaraan dan model serta spesifikasi kendaraannya. Pekerjaan yang memerlukan
alat khusus, antara lain pekerjaan pembongkaran, pekerjaan perakitan,
penyetelan, dan sebagainya.
Pengertian Special Service Tools (SST)
Special Service Tools (SST) ialah kata lain dari peralatan perawatan khusus
yang merupakan alat special yang dibuat untuk membantu menyelesaikan
pekerjaan yang berkaitan dengan perbaikan komponen otomotif. Fungsi peralatan
ini tidak dapat digantikan dengan alat lain untuk mencegah kerusakan semakin
parah.
Special Service Tools yang kita temukan pada kendaraan dapat berbeda-beda,
sesuai dengan jenis atau merek kendaraan. Bahkan, secara spesifik SST
merupakan alat yang dibuat khusus oleh pabrikan mobil untuk memasang maupun
melepas komponen mobil tertentu saja.
Perbedaan Special Service Tools antar tipe atau merek mobil ini
disebabkan oleh beberapa komponen mobil yang manualnya dibuat sedikit berbeda,
sehingga tidak dapat dipasang maupun dilepas menggunakan peralatan lain.
Anda akan memerlukan alat khusus ini sesuai pabrikannya. Meski demikian,
juga terdapat SST universal yang dapat digunakan untuk hampir semua merek
kendaraan. Adapun macam-macam Special Service Tools (SST) yang kita bahas disini,
meliputi:
- Alat Penyetel(Adjusting Kits)
- Alat Pembongkar dan Pemasang (Remover and Installer) mempelajari
- Hidrometer
- Magnetic Pick-up Tool Telescopic
- C Spanner
- G Clamp
- Screw Extractor
- Kunci Momen (Tension Wrench)
- Bearing Puller Attachment
- Puler Perapat Oli (Oil Seal Puller)
- Puler Bantalan Pilot (Pilot Bearing Puller atau Bearing Cup Puller)
- Universal Puller
- Clutch Aligning Tool
- Valve Spring Compressor
- Kunci Filter Oti (Filter Strap Wrench)
- Pelindung Sil Oli (Oil Seal Protector Sleeve)
- Penekan Piston Rem Cakram (Disc Brake Piston Compressor)
- Penekan Pegas Coil (Coil Spring Compressor)
- Traker Ball Joint (Ball Joint Separator)
- Sliding Hammer Puller
- Piston Ring Compressor
- Tang Ring Torak (Piston Ring Plier)
A. Alat Penyetel (Adjusting Kits)
Apakah di rumah Anda terdapat sepeda motor? Mesin kendaraan bermotor dapat
bekerja dengan optimal jika kondisi mesin dalam keadaan yang stabil. Ketika
mesin kendaraan bermotor dinyalakan, maka komponen mesin akan bergerak
secara terus-menerus untuk menggerakkan bagian mesin lain, yaitu unit
penggerak. Bagian mesin kendaraan bermotor, antara lain mesin (engine)
komponen, misalnya mekanisme katup dan poros engkol. Selain itu, bagian
mesin ada juga yang termasuk unit pemindah tenaga (power train), misalnya
transmisi, diferensial, dan kopling.
Adjusting Kits, alibaba |
Tugas 31
Carilah informasi dari berbagai sumber tentang macam-macam alat yang
termasuk adjusting kits! Setelah itu, tunjukkan fungsi peralatan tersebut!
Bagian mesin kendaraan bermotor yang bergerak secara terus-menerus, maka
lama-kelamaan bagian atau komponen tersebut dapat menjadi aus (longgar
akibat gesekan). Hal tersebut menyebabkan turunnya kemampuan kinerja mesin.
Kondisi mesin yang kurang stabil karena keausan komponen dapat dikembalikan
pada kondisi normal dengan cara mesin disetel ulang sesuai spesifikasi
standar atau komponen diganti dengan yang baru.
Alat khusus yang digunakan untuk melakukan penyetelan ulang suatu mesin
disebut adjusting kits. Peralatan tersebut bukan hanya dapat digunakan untuk
melakukan penyetelan ulang suatu mesin, tetapi dapat juga dimanfaatkan pada
carburator, differential, dan sebagainya. Penyetelan ulang dapat dilakukan
untuk menyetel ukuran celah dan kerenggangan pada karburator. Peralatan
tersebut dinamakan carburator adjusting kits. Peralatan adjusting kits pada
kerja servis mesin dapat digunakan untuk penyetelan celah platina,
membersihkan permukaan platina, penyetelan celah katup, dan penyetelan celah
busi.
B. Alat Pembongkar dan Pemasang (Remover and Installer)
Alat pembongkar (remover) termasuk alat khusus yang dimanfaatkan untuk
melepas atau membongkar komponen, misalnya bearing, sil oli (oil seal),
bushing, dan sebagainya. Alat pembongkar, misalnya bearing remover,
puller, bearing separator, dan sebagainya. Adapun replacer, yaitu alat
yang dimanfaatkan untuk memasang atau mengganti suatu komponen. Penggunaan
alat-alat khusus tersebut harus sesuai dengan ukuran bagian yang akan
dikerjakan.
Berikut macam-macam peralatan pembongkar dan pemasang dalam otomotif.
1. Hidrometer
Hidrometer merupakan peralatan khusus yang terdapat dibengkel otomotif.
Alat ini digunakan untuk mengukur berat jenis (atau kepadatan relatif)
dari cairan (elektrolit baterai) ; yaitu, rasio densitas cairan kepadatan
air. Sebuah hidrometer seringkali terbuat dari kaca. Alat ini terdiri dari
batang silinder dan bola pembobotan dengan merkuri atau tembakan timah
untuk membuatnya mengapung tegak.
Lihat disini:
Fungsi dan cara menggunakan hidrometer
2. Magnetic Pick-up Tool Telescopic
Telescopic Tools - Magnetic |
Magnetic pick-up tool telescopic digunakan untuk mengambil benda-benda
kecil, misalnya screw, nut, dan bolt yang terjatuh ke tempat yang sulit
dijangkau. Magnetic pick-up tool telescopic juga digunakan untuk mencegah
kehilangan fastener kecil saat bekerja di area sempit. Peralatan tersebut
ditempatkan di dekat dilakukannya pekerjaan otomotif, sehingga ketika
jatuh akan tertarik ke arahnya.
Magnetic pick-up tool telescopic berupa magnet silindris dengan diameter
12 mm dan panjang 90 mm yang dihubungkan dengan handle telescopik. Panjang
handle dapat diatur dari 400 mm hingga 650 mm. Magnet terpasang pada
handle dengan screw berfungsi sebagai pivot point.
3. C Spanner
Cspanner digunakan untuk melepas dan memasang spanner nut, cylinder rod
head pada hydraulic eylinder, dan sprocket retaining nut pada mesin. C
spanner ada dua macam, yaitu adjustable C spanner dan fixed C spanner.
Fixed C spanner bentuknya seperti box end wrench yang terpotong. Bagian
ujung grippingjaw-nya terdapat drive pin yang dimasukkan ke dalam drive
hole pada spanner nut. Adapun adjustable Cspanner bentuknya seperti fixed
C spanner, tetapi memiliki handle dan jaw.
C-Spanner |
Bagian jaw terdiri atas beberapa lubang, sehing8ga spanner mudah diatur. Nut
dan bolt sebagai pivot point terletak di antara handle dan jaw yang dapat
dilepas maupun dipasang di dalam lubang jaw yang berbeda untuk mengubah
ukuran spanner.
Ketika menggunakan C spanner, maka pastikan bahwa drive pin terpasangg
secara kuat pada lubang drive pin di nut yang akan dibuka dan spanner
tidak dalam posisi miring (tegak lurus terhadap benda). Selain itu, lubang
drive pin pada nut harus diperiksa dari keausan dan kerusakan. C spanner
dapat mengalami slip, sehingga penggunaannya harus dilakukan secara
hati-hati. Wrench pada C spanner juga tidak boleh dipukul menggunakan
hammer, tetapi dapat digunakan extension. Penggunaan C spanner yang salah
dapat menyebabkan kerusakan pada alat atau kekecelakaan jika spanner
terlepas dari fastener.
4. G Clamp
G clamp digunakan untuk menahan atau menjepit benda secara bersama-sama
saat diikat atau dibentuk, mengamankan benda pada meja ketika dikerjakan
menggunakan mesin, dan memberikan pegangan yang dapat dicengkram untuk
meningkatkan keamanan. G clamp bentuk badannya seperti huruf G dan dibuat
dari baja tuang atau tempa.
G-Clamp |
Screw pengencang pada G clamp terdapat pada bagian ujung badan clamp yang
dapat diputar. Tujuannya adalah untuk melonggarkan atau mengencangkan
benda yang dijepit di antara screw dan bidang rata di ujung clamp body
lainnya. Ujung Screw pengencang pada G clamp dibuat kecil dan rata untuk
mencegah agar benda yang dijepit tidak rusak.
5. Screw Extractor
Screw extractor digunakan untuk mengeluarkan baut yang patah di dalam
lubang. Penggunaan screw extractor dilakukan dengan menentukan ukuran
sesuai dengan lubang bor. Setelah itu, masukkan pahat screw extractor ke
dalam lubang, kemudian pukul secara perlahan menggunakan palu, sehingga
ulir screw extractor mencengkram lubang baut yang patah.
Screw Extractor |
Semprotan cairan antikarat dapat diberikan, agar karat pada ulir baut yang
patah dapat sedikit lunak atau terkikis. Ketika cengkeraman pahat screw
extractor sudah terpasang dengan kuat, maka putar pahat screw extractor
dengan tap handle secara perlahan dengan arah berlawanan jarum jam.
6. Kunci Momen (Tension Wrench)
Kunci momen dimanfaatkan untuk mengukur gaya puntir pada baut dan mur
untuk mencapai momen kekencangan tertentu. Kunci momen, antara lain model
deflecting beam (batang jarum), model dial indikator, dan model seting
mikrometer.
Kunci Momen |
Kunci momen model deflecting beam digunakan untuk menunjukkan ukuran momen
kekencangan pada batang penunjuk. Batang penunjuk akan bergerak dan
menunjuk pada skala tertentu seiring dengan nilai momen pengencangan yang
dilakukan. Momen kekencangan pada kunci momen model lain dapat diatur
dengan cara menyetel ukuran kekencangan pada tangkai kunci momen.
Kunci momen digunakan untuk mengencangkan mur atau baut pada tahap akhir.
Oleh sebab itu, pengencangan awal dapat dilakukan menggunakan kunci ring,
kunci pas, atau kunci sock. Kunci momen digunakan pada tahap akhir karena
untuk mengetahui besarnya momen kekencangan yang diharapkan sesuai dengan
spesifikasi kekencangan baut atau mur. Nilai kekecangan mur atau baut
dapat dibaca pada ujung kunci momen, yaitu di dekat handle kunci momen.
Penggunaan kunci momen dilakukan dengan cara kepala kunci momen ditahan
agar kunci sock tetap berada pada posisi yang benar sambil menarik gagang
kunci momen searah jarum jam.
7. Bearing Puller Attachment
Bearing puller attachment digunakan untuk melepaskan bearing yang telah
ditekan masuk di dalam shaft. Attachment tersebut digunakan dengan
sejumlah puller lainnya yang menggunakan dua atau tiga jaw atau push
puller.
Bearing Puller Attachment |
Bearing puller attachment terdiri atas dua bagian yang dihubungkan oleh dua
bolt. Setiap bolt berbentuk setengah lingkaran dengan bagian tengahnya
dibuat lebih tipis. Bagian pinggir yang tipis tersebut dipasang di bawah
bearing dan posisinya diatur di antara dua bolt. Setiap bagian memiliki
lubang untuk memasang push puller.
Bearing puller attachment digunakan dengan cara menempatkannya di bawah
bearing, kemudian diatur posisinya agar dapat terpasang dengan tepat.
Setelah itu, puller dengan dua atau tiga jaw dihubungkan untuk menarik
bearing dari shaft. Jika push puller digunakan, maka arm dari push puller
harus dipasang
pada bearing puller attachment sebelum dihubungkan dengan cross block pada
push puller.
Bentangan puller diatur sedemikian rupa sehingga arm berada pada posisi
tegak lurus dengan part yang akan ditarik. Selain itu, pastikan bahwa
bagian ujung arm dipasang secara aman pada bearing puller attachment.
Diameter puller shaft minimal setengah dari diameter shaft yang akan
ditarik dan pastikan bolt yang digunakan untuk pengaturan telah
mengencangkan attachment pada bearing sebelum menariknya.
Info
Bearing splitter merupakan puller khusus yang didesain untuk melepaskan
bantalan pada posisi yang tidak dapat dijangkau oleh kaki puler biasa.
Bantalan tersebut dapat dilepas dengan cara bearing spliter dipasang
sedemikian rupa hingga memisahkan bantalan tersebut. Setelah itu,
kencangkan baut pengikat bearing spliter hingga mendesak bantalan,
sehingga lepas dari posisinya.
8. Puler Perapat Oli (Oil Seal Puller)
Puller Oil Seal |
Puler perapat oli digunakan untuk melepaskan perapat oli pada transmisi,
poros belakang pada kendaraan roda empat, dan sebagainya. Kaki (jaw)
puller perapat oli dibuat dengan bentuk khusus sehingga mampu mengeluarkan
perapat oli (oil seal). Puller tersebut dimasukkan pada tempat pemasangan
perapat oli atau kaki (jaw)puller dengan posisi yang benar, kemudian
perapat oli dilepaskan.
9. Puller Bantalan Pilot (Pilot Bearing Puller atau Bearing Cup Puller)
Puller Bantalan Pilot |
Puller bantalan pilot digunakan untuk menarik bagian tengah bearing atau
bearing yang terpasang pada lubang atau silinder. Jaw pada bearing cup
puller dapat bergerak ke luar maupun ke dalam di sepanjang rod. Selain
itu, jaw dihubungkan melalui celah pada brace ke bawah ujung jaw. Brace
atau cross block berupa balok logam dengan dua celah sebagai tempat jaw.
10. Universal Puller
Universal Puller |
Universal puller memiliki tiga jaw dengan jarak yang sama. Setiap arm
digunakan untuk menghubungkan arm dengan bagian tengah yang dinamakan ear.
Engsel pada kedua ujung ear dihubungkan dengan arm dan bagian tengah yang
ditekan oleh screw (forcing screw). Jaw pada puller berbentuk melengkung
di bagian ujung, sehingga dapat mencengkeram komponen dengan baik.
11. Clutch Aligning Tool
Clutch Alining Tool |
Clutch aligning tool merupakan alat yang digunakan untuk meluruskan atau
memposisikan kanpas kopling (clutch disc) agar berada di tengah-tengah
sebelum baut plat penekan (pressure plate) dikencangkan. Tujuannya adalah
agar pemasangan transmisi atau input shaft transmisi mudah masuk ke dalam
clutch disc.
12. Valve Spring Compressor
Valve Spring Compressor |
Valve spring compressor digunakan untuk melepaskan dan memasang pengunci
katup pada tapper. Valve spring compressor memudahkan proses melepas atau
memasang katup pada kepala silinder.
13. Kunci Filter Oli (Filter Strap Wrench)
Kunci filter oli terdiri atas base, rotating retaining pin, dan sabuk
nilon. Base dibuat melengkung yang dapat disesuaikan dengan bentuk filter.
Adapun rotating retaining pin berada di dalam base dan sabuk nilon
memiliki ukuran 600 mmx 50 mm. Retaining pin mempunyai sebuah slot di mana
ujung sabuk dapat dimasukkan dan mempunyai dua lubang penggerak berukuran
setengah inchi untuk ratchet.
Kunci Filter Oli |
Wrench pada kunci filter oli digunakan untuk melepaskan dan memasang fuel
filter dan oil filter jenis spin on. Wrench tersebut dapat mengaplikasikan
torque tinggi pada filter dengan ukuran besar tanpa menyebabkan kerusakan
pada tabung filter.
Ketika menggunakan wrench, maka bersihkan grease dan oli yang berlebihan
dari filter untuk mencegah agar wrench tidak tergelincir. Jauhkan tangan
dari posisi yang memungkinkan dapat mengakibatkan cedera jika wrench
tiba-tilba slip.
Perawatan kunci filter oli dilakukan dengan menjaga kebersihan filter
strap wrench, kemudian kotoran dan oli dibersihkan. Selain itu,
pemeriksaan secara berkala terhadap strap dapat dilakukan untuk mengetahui
bagian yang sobek atau terdapat bagian-bagian yang lemah. Jika kondisi
tersebut terjadi, maka filter strap wrench dapat diganti dengan yang baru.
14. Pelindung Sil Oli (Oil Seal Protector Sleeve)
Pelindung Sil Oli |
Oil seal protector sleeve digunakan untuk menghindari cacat dan
mempermudah proses pemasangan ketika pemasangan sil oli. Pemasangan sil
oli tersebut bertujuan untuk menghindari kecacatan karena gesekan atau
terkena bagian yang tajam dari komponen.
15. Penekan Piston Rem Cakram (Disc Brake Piston Compressor)
Penekan Piston Rem |
Penekan piston rem merupakan alat penekan atau pendorong piston ke dalam
yang digunakan untuk memasang piston disc brake ketika mengganti seal
piston. Kanvas rem yang sudah tipis harus diganti dengan yang baru dan
masih tebal. Kanvas rem yang tipis menyebabkan piston rem terdorong ke
depan, sehingga kanvas rem yang tebal tidak dapat dipasang. Agar caliper
dapat dipasang maka dibutuhkan alat untuk mendorong piston ke dalam.
Tugas 3.2
Catatlah alat-alat yang digunakan dalam proses penggantian oli pada sepeda
motor! Tunjukkan alat-alat khusus dalam kegiatan tersebut
16. Penekan Pegas Coil (Coil Spring Compressor)
Penekan Pegas Coil |
Penekan pegas coil digunakan untuk menekan pegas coil sock absorber.
Penekanan tersebut bertujuan untuk memperpendek pegas dan menghilangkan
gaya tekan terhadap sock absorber, sehingga dapat dilakukan pembongkaran
dan pemasangan sock absorber.
Lihat disini untuk mengetahui lebih dalam
cara menggunakan coil spring compressor.
17. Traker Ball Joint (Ball Joint Seperator)
Traker ball joint merupakan alat yang digunakan untuk memisahkan balljoint
dari dudukannya. Traker ball joint bentuknya bermacam-macam, yaitu ball
joint splitter puller, splitter scissor, dan drafter bal joint splitter
(fork).
Trecker Ball Joint |
Jika traker ball joint tidak digunakan, maka diperlukan getaran dengan
cara memukul-mukul dudukan ball joint agar ball joint lepas yang dapat
merusak atau mengubah bentuk ball joint. Oleh sebab itu, traker ball joint
digunakan karena pertautan antara ball joint dan dudukannya berbentuk
tirus. Dengan demikian, ketika dikencangkan oleh mur penguncinya, maka
bagian batang tirus menjadi sangat erat terhadap dudukannya.
Lihat juga :
Cara menggunakan ball joint separator
18. Slide Hammer Puller
Stide hammer puller digunakan untuk membuka part yang telah ditekan ke
dalam lubang. Slide hammer diperlukan jika tidak ada permukaan yang dapat
digunakan untuk menekan balik pada forcing screw. Hammer memberikan gaya
yang diperlukan untuk menarik part agar keluar dari lubang.
Sliding Hammer |
Shde hammer puller berupa shank logam yang dilengkapi dengan handle pada
salah satu ujungnya dan attachment untuk memegang part di ujung lain.
Attachment pada slide hammer puller dapat dilepas, sehingga dapat diganti
dengan attachment lain.
Di antara handle dan pemegang attachment, terdapat hammer berat yang dapat
bergerak di sepanjang shaft. Ujung slide hammer berbentuk kerucut yang
digunakan untuk mengontrol pengaturan attachment dan sebuah bola di dekat
handle pada bagian di dekat ujung shaft. Kerucut dipasangkan pada shaft
dan dapat diputar untuk membuka dan menutup jaw attachment.
Jaw pada slide hammer puller dapat diputar yang digunakan untuk menarik
bagian part keluar dari shaft, walaupun terdapat permukaan yang dapat
didorong. Pulling attachment diletakkan dalam posisinya, kemudian hammer
dipukulkan dengan cepat pada ball stop di mana ball stop akan mengirim
gaya dari hammer ke pemegang attachment dan part akan terlepas.
Lihat disini:
Cara menggunakan sliding hammer
Perawatan slide hammer puller dapat dilakukan dengan membersihkan kotoran
dan oli dari puller. Selain itu, keausan pada perlengkapan penarik harus
diperiksa dan diganti jika telah mengalami keausan. Mengoleskan oli pada
shaft dapat dilakukan untuk meningkatkan gerakan hammer dan menjaga agar
shaft dalam kondisi yang baik.
Info
Gottlieb Daimler dan Wilhelm Maybach dari Jerman diakui sebagai sepeda
motor pertama di dunia. Sepeda motor buatan Daimler menggunakan mesin
pembakaran internal berbahan bakar bensin yang dibuat pada tahun 1885 yang
dinamakan Petroleum Reitwagon. Gottlieb Daimler menggunakan mesin temuan
Nicolaus Otto yang dikenal dengan mesin 4 tak pada tahun 1876. Setelah
Nicolaus Otto menyelesaikan mesin temuannya, maka Gottlieb Daimler
mengembangkannya dan menciptakan karburator untuk pertama kalinya di
dunia. Wilhelm Maybach menempelkan mesin tersebut dengan karburatornya di
sepeda Daimler, sehingga terbentuklah sepeda motor.
19. Piston Ring Compressor
Bagian-bagian Piston Ring Compressor |
Piston ring compressor
digunakan untuk menekan ring piston pada saat pemasangan ring piston dan
piston ke dalam silinder. Ukuran pada piston ring compressor
bermacam-macam. Misalnya, piston ring compressor yang menyerupai silinder
linear yang telah dilengkapi dengan penyetel. Fungsi penyetel disesuaikan
dengan diameter piston ring compressor, yaitu kemampuan membesar dan
mengecil saat digunakan.
20. Tang Ring Torak (Piston Ring Expander)
Piston Ring Plier |
Tang ring torak atau piston ring expander digunakan untuk membantu
melepas dan memasang ring torak. Penggunaan tang ring torak untuk
memudahkan pemasangan ring torak dan menghindari kerusakan atau cacat pada
torak ataupun ring torak.
Tugas 3.3
Apakah yang Anda ketahui tentang safety glass? Jenis alat khusus apa
sajakah yang memerlukan safety glass saat menggunakannya dalam kegiatan di
bengkel otomotif?
Rangkuman
- Adjusting kit digunakan untuk melakukan penyetelan ulang suatu mesin.
- Alat pembongkar (remover) dimanfaatkan untuk melepas atau membongkar komponen, misalnya bearing, sil oli (oil seal), bushing, dan sebagainya.
- Alat pengganti (replacer), yaitu alat yang dimanfaatkan untuk memasang atau mengganti suatu komponen.
- Alat pembongkar dan pemasang dalam otomotif, antara lain hidrometer, Magnetic Pick-up Tool Telescopic, Adjustable C Spanner dan Fixed C Spanner, G Clamp, Screw Extractor, Kunci Momen (Tension Wrench), Bearing Puller Attachment, Puler Perapat Oli (Oil Seal Puller), Puler Bantalan Pilot (Pilot Bearing Puller atau Bearing Cup Puller), Universal Puller, Clutch Aligning Tool, Valve Spring Compressor, Kunci Filter Oli (Filter Strap Wrench), Pelindung Sil Oli (Oil Seal Protector Sleeve), Penekan Piston Rem Cakram (Disc Brake Piston Compressor), Penekan Pegas Coil (Coil Spring Compressor), Traker Ball Joint (Ball Joint Seperator), Slide Hammer Pulle, Piston Ring Compressor, dan Tang Ring Torak (Piston Ring Plier).
Refleksi Diri
A. Berilah tanda centang (V) pada kotak yang Anda anggap sesuai! Setelah
mempelajari bab ini, bagaimanakah penguasaan Anda terhadap materi-materi
berikut?
- Mengklasifikasikan jenis-jenis special service tools.
- Menggunakan macam-macam special service tools.
B. Dari materi-materi tersebut, bagian manakah yang paling Anda sukai?
Mengapa?
C. Apa manfaat yang Anda dapatkan setelah mempelajari materi bab ini untuk
kehidupan sehari-hari?
David Sigalingging, S.Pd