CONTOH SOAL DIKLAT MANAJEMEN BENGKEL
Soal Pilihan Ganda
Petunjuk pengerjaan soal:
Berilah tanda silang pada alternatif jawaban yang Saudara anggap paling benar.
1. Berdasarkan Permendiknas No. 39 Tahun 2009 tentang pemenuhan beban kerja guru dan pengawas satuan pendidikan dinyatakan bahwa beban mengajar seorang guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala bengkel/laboratorium sekolah adalah
- Paling sedikit 10 jam tatap muka dalam satu minggu
- Paling sedikit 12 jam tatap muka dalam satu minggu
- Paling sedikit 18 jam tatap muka dalam satu minggu
- Paling sedikit 24 jam tatap muka dalam satu minggu
2. Peraturan perundang-undangan yang menjadi pedoman tentang standar kompetensi seorang kepala bengkel/laboratorium sekolah adalah
- Permendagri No. 17 Tahun 2007
- Permendiknas No. 39 Tahun 2009
- Permendiknas No. 26 Tahun 2008
- Permenpan No. 16 Tahun 2009
3. Kompetensi dalam mengelola kegiatan bengkel/laboratorium sekolah merupakan salah satu kompetensi seorang kepala bengkel/laboratorium dalam dimensi .....
- Kompetensi Kepribadian
- Kompetensi Sosial
- Kompetensi Manajerial
- Kompetensi Profesional
Lihat Juga Soal Pretes dan post tes Diklat Management Bengkel lainnya disini
4. Kompetensi dalam memanfaatkan bengkel/laboratorium untuk kepentingan pendidikan dan penelitian di sekolah merupakan salah satu kompetensi seorang kepala bengkel/laboratorium dalam dimensi .....
- Kompetensi Kepribadian
- Kompetensi Sosial
- Kompetensi Manajerial
- Kompetensi Profesional
5. Berikut ini yang bukan tujuan dari penataan peralatan dan mesin dalam bengkel
- Memberikan keamanan dan kenyamanan bagi orang yang sedang bekerja maupun sedang belajar di bengkel
- Memaksimalkan penggunaan peralatan yang ada
- Mempermudah pengawasan terhadap peralatan
- Memudahkan dalam pemberian kode barang inventaris
6. Berikut ini adalah pernyataan yang benar tentang perencanaan bengkel dengan menggunakan layout bengkel
- Konsep layout pada dasarnya adalah bagaimana mengoptimalkan kondisi ruangan yang tersedia dalam upaya mengefisiensikan proses kerja dengan jenis dan jumlah peralatan yang tersedia
- Layout bengkel tidak bermanfaat sebagai pembatas antara mesin dan lintasan oleh personil dan staf di lingkungan bengkel
- Luas ruangan tidak menjadi faktor pertimbangan dalam perencanaan layout bengkel
- Perencanaan layout bengkel tidak berhunbungan dengan asumsi jumlah peserta didik yang akan melaksanakan praktik di bengkel
7. Berikut ini adalah yang bukan merupakan salah satu tahapan dan langkah pelaksanaan layout bengkel
- Pengukuran volume ruangan yang tersedia
- Menghitung jumlah volume ruang setiap peralatan yang tersedia dengan jarak ruang gerak yang aman
- Melakukan draft tata letak peralatan
- Melakuan inventarisasi ulang dan pemberian kode terhadap peralatan
8. Suatu usaha untuk mengoptimasikan pemakaian bengkel/laboratorium sehingga bengkel tersebut secara optimal memberikan faedah dan penunjang pencapaian tujuan bengkel/laboratorium disebut dengan
- Standarisasi bengkel/laboratorium
- Kualifikasi bengkel/laboratorium
- Optimasi bengkel/laboratorium
- Efisiensi bengkel/laboratorium
9. Berikut ini adalah hal-hal yang dapat dilakukan dalam upaya meningkatkan optimasi bengkel, Kecuali ...
- Penyusunan jadwal pemakaian bengkel
- Pemberian kode pada peralatan yang ada
- Penyusunan daftar pembagaian tugas para personil bengkel
- Pembuatan papan informasi tentang kemajuan praktik peserta didik
10. Dengan Wp adalah jumlah jam praktik tiap minggu dan Ws adalah jumlah jam kerja sekolah setiap minggunya, maka rumus yang dapat digunakan untuk menghitung efisiensi pemakaian ruang bengkel/laboratorium adalah
- Ef = ( Wp )/Ws x 100%
- Ef = ( Ws )/Wp x 100%
- Ef = (Wp+Ws) x 100%
- Ef = (Wp-Ws) x 100%
11. Ketentuan tentang standar sarana dan prasarana di Sekolah Menengah Kejuruan telah diatur oleh pemerintah melalui ....
- Permendiknas No. 24 Tahun 2007
- Permendiknas No. 40 Tahun 2008
- Permendiknas No. 28 Tahun 2010
- Permendiknas No. 26 Tahun 2008
12. Perencanaan fasilitas satuan pendidikan menyangkut seluruh kegiatan penetapan jenis dan jumlah sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh sebuah satuan pendidikan. Dalam proses perencanaan fasilitas ini, perlu mempertimbangkan beberapa hal di bawah ini
- Fungsi fasilitas, keamanan dalam penggunaan fasilitas dan pertimbangan ekonomis dari fasilitas yang akan diadakan
- Fungsi fasilitas, keamanan dalam penggunaan fasilitas dan pertimbangan kronologis dari fasilitas yang akan diadakan
- Fungsi fasilitas, kenyamanan dalam penggunaan fasilitas dan pertimbangan ekonomis dari fasilitas yang akan diadakan
- Fungsi fasilitas, keamanan dalam penggunaan fasilitas dan pertimbangan harga dari fasilitas yang akan diadakan
13. Dalam merencanakan fasilitas, khususnya di bengkel SMK, perlu menelaah silabus pembelajaran. Hal ini dilakukan agar ....
- Silabus dapat disesuaikan dengan fasilitas yang ada
- Materi pembelajaran dapat ditinjau ulang
- Dapat diusulkan perubahan dari silabus yang telah ada
- Fasilitas yang direncanakan dapat sesuai dengan kebutuhan pembelajaran
14. Dalam merencanakan sarana pendidikan perlu dikembangkan berbagai asumsi. Berikut ini adalah salah satu asumsi yang tidak perlu
- Sistem pembelajaran dikembangkan berdasarkan kelas berjalan yang artinya, rombongan belajar/kelompok praktik tidak selalu menetap pada suatu ruang/ tempat, tetapi bergerak/berpindah sesuai kegiatan belajar yang harus diikuti/ dilaksanakan, atau menetap pada suatu ruang tertentu
- Pembelajaran praktik, polanya bersifat klasikal (satu rombongan belajar atau 1 kelas utuh) atau dengan pembagian kelompok
- Pada pembelajaran praktik guru dapat atau tidak dapat memberikan masukan yang berkaitan dengan peralatan yang digunakan sesuai dengan metode mengajar, spesifikasi peralatan yang sebaiknya diadakan, penataan atau tata letak peralatan
- Pada kegiatan pembelajaran praktik yang bersifat individu, apakah diperlukan satu alat untuk setiap peserta didik atau dapat digunakan bersama dengan peserta didik lainnya
15. Berikut ini adalah salah satu mekanisme analisis pemenuhan kebutuhan peralatan yang ada di bengkel ....
- Melakukan kajian terhadap standar kompetensi dan kompetensi dasar atau kompetensi inti dan kompetensi dasar dari setiap mata pelajaran, khususnya mata pelajaran yang terdapat muatan praktiknya
- Memilih sejumlah kegiatan untuk ditetapkan sebagai keputusan tentang suatu pekerjaan yang harus dilakukan, kapan, bagaimana dan siapa yang melakukannya
- Memberikan penjelasan seperti kebijakan pendidikan, ukuran sekolah yang akan dikembangkan, penyediaan dana, administrasi peralatan yang sudah ada dan system pengadministrasian peralatan
- Memberikan informasi tentang jenis dan standar kompetensi yang dibutuhkan oleh industry, lowongan pekerjaan yang dimungkinkan atau dikembangkan di masa yang akan datang
16. Berdasarkan Permendagri No. 17 Tahun 2007, dinyatakan bahwa berikut ini adalah keterangan tentang barang yang perlu dicatatkan dalam Kartu Inventaris Ruangan, Kecuali
- No Seri Pabrik
- Merk/Model
- Harga Beli/Perolehan
- Status Barang
17. Kode barang yang menunjukkan kejelasan tentang status kepemilikan dan status penggunaaan barang disebut dengan
- Kode golongan barang
- Kode Lokasi barang
- Kode kelompok barang
- Kode wilayah barang
18. Kodefikasi kepemilikan untuk masing-masing tingkatan pemerintahan yang benar adalah
- Barang milik pemerintah kabupaten/kota diberi kode (12), milik pemeintah provinsi diberi kode (10)
- Barang milik pemerintah kabupaten/kota diberi kode (10), milik pemeintah provinsi diberi kode (11)
- Barang milik pemerintah kabupaten/kota diberi kode (12), milik pemeintah provinsi diberi kode (11)
- Barang milik pemerintah kabupaten/kota diberi kode (12), milik pemeintah pusat diberi kode (11)
19. Agar maksud dan tujuan analisis fasilitas sesuai dengan harapan maka perlu mengikutsertakan pihak-pihak yang terkait didalam perencanaan pengembangan fasilitas sekolah. Masukan dan ide dari mereka sangat membantu dalam penyusunan analisis kebutuhan fasilitas. Beberapa pihak tersebut antara lain
- Guru, peserta didik, pihak industri
- Guru, administrator sekolah, pihak industri
- Guru, administrator sekolah, peserta didik
- Guru, peserta didik, komite sekolah
20. Empat digit terakhir dalam nomor kode barang merupakan
- Kode golongan barang
- Kode bidang barang
- Kode kelompok barang
- Kode register
21. Berikut ini adalah yang bukan merupakan sistem yang digunakan dalam manajemen perawatan
- PDCA
- DMAIC
- PACRIM
- USSAID
22. Pengertian istilah “Define” pada sistem manajemen perawatan yang menggunakan sistem DMAIC adalah
- Melakukan identifikasi masalah, mengidentifikasi perbedaan antara harapan dan kenyataan
- Melakukan analisa data dan fakta yang terjadi sehingga akar masalah dapat ditentukan untuk ditindaklanjuti
- Tindakan perbaikan dengan berakar pada hasil analisa dan dilakukan perbaikan terus menerus sehingga didapat standar baru yang lebih baik
- Melakukan kontrol performa agar penyimpangan dapat dikendalikan
23. Berikut ini adalah target yang hendak dicapai melalui manajemen perawatan dan perbaikan, Kecuali ...
- Zero accident
- Zero corruption
- Zero chronic
- Zero breakdown
24. Berdasarkan diagram di bawah ini, maka yang bertanggung jawab dalam perawatan dan perbaikan adalah ...
- Top Manajemen
- Supervisor
- Pekerja/personil
- Setiap orang yang terlibat
25. Salah satu landasan pada Total Productif Maintenance (TPM) adalah 6 S “Organizing Workplace and Safety” yang terdiri atas ....
- Sort, set in order, shine, safety, standardize dan sustain
- Sort, set in order, self maintenance, safety, standardize dan sustain
- Sort, set in order, system control, safety, standardize dan sustain
- Sort, set in order, shine, safety, standardize dan system control
26. Kegiatan pembersihan dimaknai sebagai sekaligus kegiatan memeriksa sehingga alat atau mesin benar-benar siap untuk dipakai kembali dalam kondisi bersih akan memudahkan proses problem solving dan memotivasi untuk memproduksi mutu. Kegiatan pembersihan merupakan tanggung jawab personil di area tersebut. Pernyataan di atas merupakan penerapan salah satu landasan TPM yaitu
- Sort
- Set in order
- Shine
- Safety
27. Setiap barang memiliki tempat dan setiap tempat ada barangnya dan bila tidak ditemukan maka ada dua hal yang harus segera ditindaklanjut, habis atau hilang. Pernyataan di atas merupakan contoh aplikasi dari salah satu landasan TPM yaitu
- Sort
- Set in order
- Shine
- Safety
28. Berikut ini merupakan beberapa hal yang merupakan 8 pilar TPM
- Perbaikan sistem; pemeliharaan mandiri; sistem perawatan terencana; pelatihan dan peningkatan kompetensi dalam hal perawatan dan perbaikan; Master plan design early equipment and proses management; mutu perawatan; dukungan dari semua bagian; dan sistem komunikasi kerja
- Perbaikan sistem; pemeliharaan mandiri; sistem perawatan terencana; pelatihan dan peningkatan kompetensi dalam hal perawatan dan perbaikan; Master plan design early equipment and proses management; mutu perawatan; dukungan dari semua bagian; dan sistem kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan
- Perbaikan sistem; pemeliharaan secara keseluruhan; sistem perawatan terencana; pelatihan dan peningkatan kompetensi dalam hal perawatan dan perbaikan; Master plan design early equipment and proses management; mutu perawatan; dukungan dari semua bagian; dan sistem kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan
- Perbaikan sistem; pemeliharaan mandiri; sistem perawatan terencana; pelatihan dan peningkatan kompetensi dalam hal perawatan dan perbaikan; Master plan design early equipment and proses management; mutu perawatan; dukungan dari top manajemen; dan sistem kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan
29. Pembuatan kartu-kartu preventive maintenance (tugas perawatan harian, mingguan dan bulanan merupakan contoh penerapan 8 pilar TPM yaitu
- Focus Improvement
- Autonomous Maintenance
- Planned Maintenance System
- Quality Mainenance
30. Melakukan aktivitas preventive maintenance sesuai schedule yang ada pada kartu kendali dan kegiatan ini dilakukan langsung oleh opertor mesin merupakan salah satu contoh penerapan 8 pilar TPM yaitu
- Focus Improvement
- Autonomous Maintenance
- Planned Maintenance System
- Quality Mainenance
31. Salah satu upaya yang bukan mengurangi tindakan siswa yang tidak aman adalah
- Membuat prosedur peminjaman alat
- Memberikan keleluasaan bagi siswa praktik tanpa dikontrol
- Membuat tata tertib lab
- Memberikan sangsi hukuman bagi yang melanggar aturan
32. Manajemen perawatan adalah
- Memperpanjang usia pemakaian peralatan
- Menjelaskan peran tanggung jawab personil pada perawatan perbaikan fasilitas
- Memperlancar produksi
- Suatu proses yang disusun (diprogramkan) dengan terencana
33. Manajemen dapat dikembangkan dengan menerapkan siklus :
- PDCA (plan, Do, Check, Action)
- PACRIM (problem, ask, cause, remedies, implement, monitoring)
- Diagnosa, perencanaan, perbaikan, uji coba
- PDCA dan PACRIM
34. Perawatan dan perbaikan yang dilakukan di bengkel adalah tugas
- Semua personil
- Petugas perawatan
- Teknisi
- Guru yang mengajar
35. Mencatat pemakaian peralatan atau mesin termasuk bagian dari
- Pemeliharaan
- Pra-pemeliharaan
- Penggantian pelumas
- Lama mesin berperan
36. Yang disebut dengan pra pemeliharaan adalah
- Pemetaan tata letak peralatan
- Memperbaiki peralatan dengan mesin
- Mencegah sebelum rusak
- Merawat atau mencegah kerusakan
37. Mengembalikan pada posisi awal adalah termasuk
- Perawatan dan perbaikan
- Mengganti sparepart yang rusak
- Ferifikasi
- Menjaga mesin/peralatan siap pakai
38. Di bawah ini adalah pernyataan perawatan dan perbaikan, kecuali
- Melaksanakan perawatan berkala
- Mengganti pelumas
- Tata letak (lay out)
- Membuat jadwal perawatan
39. Dua factor utama penyebab kecelakaan yaitu
- Kondisi kerja dan pekerjaan
- Tempat dan fasilitas kerja
- Sikap dan disiplin kerja
- Peraturan kerja dan disiplin kerja
40. Akibat perawatan dan perbaikan tidak berjalan :
- Mutu produksi rendah
- Mutu produksi cacat
- Biaya perbaikan rendah
- Mutu produksi rendah dan produksi cacat
Sementara untuk bahan belajar agar bisa menjawab soal soal tersebut dapat anda pelajari modul ini
Untuk peraturan dan pemennya silahkan lihat disini
Download buku atau materi pelatihan Diklat Management Bengkel lainnya disini
Download Materi Diklat Manajemen Bengkel