Menerapkan cara perawatan sistem pendinginan - Setelah mempelajari buku ini
diharapkan peserta didik memiliki kompetensi untuk melaksanakan pemeliharaan,
perawatan atau servis berkala mesin kendaraan ringan, yang meliputi :
- Menjelaskan pengertian, tujuan, ruang lingkup dan pekerjaan yang dilakukan dalam pemeliharaan berkala mesin kendaraan ringan.
- Melaksanakan pemeliharaan berkala komponen-komponen utama pada system pendingin.
- Melaksanakan pemeliharaan berkala pada system pendingin.
- Membongkar dan memasang komponen-komponen pada sistem pendingin.
Telah kita ketahui bahwasanya mesin bekerja dengan cara mengubah energi panas menjadi energi mekanik, dari seluruh energi panas yang di hasilkan hanya seperempatnya saja yang digunakan untuk usaha.
Kelebihan panas yang di hasilkan dibuang melalui emisi gas buang sebanyak 36%
hilang akibat gesekan dan memanaskan minyak pelumas sebesar 7% dan sisanya
sekitar 33% hilang diserap oleh sistem pendingin.
A. Pengertian Sistem Pendingin
Sistem pendinginan dalam mesin kendaraan adalah suatu sistem yang berfungsi
untuk menjaga supaya temperatur mesin dalam kondisi yang ideal. Mesin
pembakaran dalam melakukan proses pembakaran untuk menghasilkan energi atau
tenaga, dengan mekanisme panas dari hasil pembakaran bahan bakar dengan udara
diubah menjadi tenaga gerak.
Akibat lain dari proses pembakaran adalah hanya panas yang apabila tidak
didinginkan akan merusak komponen dari mesin itu sendiri. Sistem pendingin (cooling system) adalah suatu rangkaian untuk mengatasi terjadinya over heating pada mesin.
Mesin selalu dikembangkan untuk mencapai efisiensi tertinggi, tetapi juga
tidak meninggalkan faktor ekonomis, ketahanan, keselamatan serta ramah
lingkungan. proses pembakaran yang dilakukan secara terus menerus yang terjadi
didalam mesin akan menyebabkan perubahan bentuk akibat dari panas.
Maka pengembangan sistem pendingin pun akan menyesuaikan dari pengembangan
mesin itu sendiri, dimana semakin performa mesin tinggi maka tingkat panas
pada mesin pun akan semakin tinggi, untuk itu dari masa ke masa manusia terus
mengembangkan berbagai system dan komponen-komponen system pendingin sebagai
penunjang agar mesin dapat terus beroprasi pada temperature yang sesuai.
Pada sebuah system pendingin biasa (menggunakan udara) tidak terlalu banyak
mekanisme yang diperlukan , karena mesinn akan dengan mudah membuang panas ke
udara lepas hanya saja lambat dan kurang merata (tidak mencapai penyerapan
panas di dalam ruang silinder), Sistem pendingin udara dikembangkan menjadi
system pendingin air , system ini dilengkapi oleh water jacket, pompa air,
radiator, thermostat, kipas, selang karet dan lain-lain.
Sehingga penyerapan panas akan merata dan dapat dilepas dengan merata, pada
system pendingin air mesin akan lebih siap meskipun terus menerus di
akselerasi karena pada system ini air bersirkulasi melewati celah-celah mesin
menyerap panas hasil pembakaran/gesekan kemudian di lepas melalui saluran
radiator dengan hembusan kipas radiator.
Secara umum fungsi sistem pendingin sebagai berikut :
- Mencegah terjadinya panas yang berlebihan (overheating) Sistem pendingin mesin dibuat untuk menurunkan temperatur pada mesin yang tejadi dari proses pembakaran. Pada mesin bensin, proses pembakaran akan menghasilkan panas yang kemudian di ubah menajdi tenaga mekanik. Dari panas yang dihasilkan, hanya sekitar 25% yang digunakan sebagai tenaga penggerak.
- Untuk mengatur agar suhu panas mesin selalu terjaga pada temperatur antara 80° – 90° C Temperatur kerja mesin umumnya antara 80° – 90°C. Pada saat komponen mesin telah mencapai temperatur tersebut maka komponen mesin akan mendapatkan pemuaian, sehingga celah (clearance) pada masing-masing komponen menjadi tepat (memadat). Disamping itu, kerja mesin menjadi maksimum dan emisi gas buang yang ditimbulkan menjadi minimum.
- Mempercepat motor mencapai temperatur kerjanya. Dalam upaya mencegah terjadinya keausan yang berlebihan, maka di buatlah suatu sistem pendingin yang optimal, karena panas yang berlebih akan mempengaruhi kerja motor dan emisi gas buang yang berlebihan. Hal tersebut dapat terjadi karena pada saat motor bekerja pada temperatur yang dingin maka campuran bahan bakar dengan udara yang masuk kedalam ruang silinder tidak sesuai dengan campuran yang dapat menghasilkan kerja motor yang maksimum. Temperatur dinding silinder pada saat suhu dingin dapat mengakibatkan pembakaran menjadi tidak smepurna sehingga gas buang banyak mengandung emisi yang merugikan biaya oprasional engine.
- Memanaskan ruangan didalam ruang penumpang. Fungsi lainya adalah mampu memanaskan ruang penumpang, terutama di negara yang memiliki suhu dingin.
Dibawah ini kita akan membahas secara terperinci perbedaaan antara system
pendingin udara dengan system pendingin air.
Sistem pendingin yang biasa digunakan pada kendaraan ada dua macam, yaitu
sitem pendingin udara dan sistem pendingin air. Kedua cara tersebut dapat
menyerap panas sekitar 33% ke atmosfir (udara luar) mlalui konveksi, yaitu
udara di hembuskan ke permukaan bahan logam yang panas.
1. Pendingin udara
Sistem pendingin udara merupakan sistem pendingin yang menggunakan sirip-sirip
pendingin untuk melepas panas mesin langsung ke udara. Panas yang timbul dari
ruang bakar akan merambat ke bagian sirip-sirip pendingin dan akan di serap
oleh udara luar yang temperaturnya lebih rendah.
Biasanya mesin pendingin udara ini hanya terdapat pada jenis mesin satu
silinder atau kendaraan berdaya kecil. Kontruksi dan jumlah sirip biasanya
tergantung dari ukuran engine dan kecepatan perpindahan panas dari sirip-sirip
pendingin ke udara.
Sirip-sirip ini dipasang langsung di bagian antara ruang silinder dengan udara
luar, berfungsi untuk memperluas bidang singgung antara mesin dengan udara
sehingga pelepasan panas bisa berlangsung lebih cepat.
Berikut ini berbagai komponen pendingin udara :
a. Sirip pendingin
Digunakan untuk memperbesar luas permukaan pendingin yang berfungsi untuk
menyalurkan panas dari silinder mesin.
b. Pengarah udara
Pengarahudara (air shroud) dan cowling memiliki bentuk yang menutupi mesin
untuk mengarahkan udara agar mengali menuju sirip pendingin pada kepala
silinder.
c. Kipas roda gila/kipas yang digerakan sabuk
Kipas mekanis digunakan untuk mendorong udara supaya mengalir melalui
komponen-komponen dan pengarah udara.
d. Kipas termostatik
Sebuah kipas mekanis yang menggunakan pengontrolan panas untuk mendorong
aliran udara melalui mesin sesuai keadaan temperatur mesin.
2. Pendingin Air
Sistem pendingin air adalah sistem pendingin yang menggunakan media air
sebagai pelantara menyerap dan kemudian melepas panas ke udara. Pada sistem
ini, panas dari hasil proses pembakaran dalam ruang bakar di serap oleh air
pendingin melalui jalur yang dinamakan matel pendingin / water jacket pada
dinding-dinding silinder.
B. Komponen Sistem Pendingin Air.
Dalam sistem pendingin air terdapat komponen-komponen utama yang mempunyai
tugas dan fungsinya masing-masing. Berikut komponen-komponen utama pada sitem
pendingin air :
1. Mantel air pendingin (water jacket)
Mantel air pendingin (water jacket) yaitu tempat sirkulasi air didalam ruang
engine terdapat di sekeliling lubang silinder dan kepala silinder. Mantel air
pendingin ini berfungsi untuk mendinginkan bagian-bagian dinding silinder
secara langsung menyerap panas hasil pembakaran secara efektif.
mantel pendingin |
Cairan pendingin akan mengalir dalam ruangan ini dan menyerap panas dari
dinding silinder akibat pembakaran dalam ruang silinder. Selanjutnya, cairan
pendingi kembali menuju radiator untuk didinginkan.
Mantel pendingin pada keapala silinder berhubungan langsung dengan tangki
radiator bagian atas sedangkan mamntel pendingin pada block silinder
berhubungan dengan tangki radiator bagian bawah
2. Radiator
Radiator |
Radiator berfungsi untuk membuang panas air yang telah bersirkulasi didalam
mesin ke udara luar melalui sirip – sirip yang ada pada radiator. Panas hasil
proses pembakaran dilepas ke udara dengan bantuan sirip-sirip yang disusun
sedemikian rupa agar mampu menyerap panas air yang mengalir pada pipa radiator
(tube) sehingga proses terjadinya pelepasan panas menjadi lebih cepat.
Radiator biasanya dipasang di bagian depan kendaraan yang juga dapat
mendinginkan radiator dengan aliran udara saat kendaraan melaju. Kontruksi
radiator terdiri dari 3 bagian utama, yaitu tangki bagian atas, tangki bagian
bawah dan inti radiator.
3. Tutup radiator
Tutup radiator merupakan komponen pada sistem pendingin yang terletak pada
bagian atas tangki radiator. Tutup radiator sangan memiliki peran penting
untuk menjaga kestabilan suhu dan tekanan didalam radiator, tutup radiator
mampu menjaga agar air pendingin tidak mendidih, dengan cara menjaga agar
tekanan radiator dibawah tekanan atmosfer.
Tutup radiator |
Tutup radiator dilengkapi dengan katup pengatur tekanan (relief valve) dan
katup fakum yang berfungsi untuk mempertahankan volume air pendingin tetap
stabil meskipun dalam keadaan dingin atu panas.
Berikut ini cara kerja tutup radiator :
a. Mesin dalam kondisi panas
Saat mesin dihidupkan, suhu air pendingin segera naik dan menyebabkan kenaikan
volume air cendrung keluar saluran pengisian radiator. Keluarnya air tersebut
ditahan oleh katup pengatur tekanan sehingga tekanan didalam radiator naik.
Kenaikan tekanan akan menaikan titik didih air yang berarti mempertahankan
volume air pendingin masih dalam sistem.
Jika kenaikan suhu menyebabkan kenaikan volume air yang berlebihan, tekanan
air akan melebihi tekanan yang diperlukan dalam sistem, yaitu tekanan
pendingin mencapai 0,3 – 1,0 kg/cm2 pada 110-120°C. Oleh sebab itu, air akan
mendesak katup pengatur tekanan untuk membuka relief valve dan membebaskan
kelebihan tekanan melalui pipa overflow sehingga sebagian air pendingin masuk
kedalam tangki cadangan.
b. Mesin dalam kondisi mati
Pada saat temperatur air pendingin berkurang setelah mesin berhenti maka
didalam radiator terjadi kevakuman. Akibatnya, vaccum valve akan terbuka
secara otomatis dan mengisap cairan pendingin yang berasal dari tangki
reservoir untuk mempertahankan volume cairan pendingin. Jika tidak ada tangki
reservoir, vacum valve akan menghisap udara segar untuk mengganti kevakuman
dalam radiator sehingga tidak terjadi kevakuman didalam sistem radiator.
4. Reservoir
Reservoir adalah tangki tempat persediaan dan penampung kelebihan air dari
radiator. Reservoir berfungsi untuk menyeimbangkan perbedaan volume air
pendingin akibat panas. Pada saat suhu engine tinggi, air didalam radiator
akan memuai dan disalurkan ke reservoir, dan saat suhu mesin turun maka air
reservoir tadi akan dialirkan kembali kedalam radiator.
Begitu seterusnya sehingga volume didalam radiator dalam keadaan tetap. Upaya
ini dilakukan unutk mencegah terbuangnya cairan pendingin dan untuk menjamin
agar tetap dapat mengirimkan cairan pendingin saat diperlukan penambahan
secara tetap.
5. Pompa air (water pump)
Water pump merupakan salah satu komponen sistem pendingin yang berfungsi untuk
menyirkulasikan, yaitu menghisap air dari radiator dan menekannya kedalam
mantel air yang berapa pada blok silinder, umumnya, pompa air yang terdapat
pada sistem pendingin adalah pompa sentripugal (centrifugal pump).
Pompa air di tempatkan di bagian depan blok silinder dan di gerakan oleh tali
kipas atau timming belt yang terhubung dengan poros engkol. Gerak putar pompa
di peroleh dari putaran poros engkol melalui kipas ( V- belt), V ribbed belt
atau timming belt. Pada pemasangannya dengan kepala silinder, pompa ini di
lengkapi dengan gasket yang berguna untuk mencegah terjadinya kebocoran air
pendingin.
Bagian-bagian dalam pompa air di uraikan sebagai berikut.
6. Selang radiator
Ada beberapa slang karet yang berbentuk pipa untuk menghubungkan
komponen-komponen sistem pendingin. Slang utama di sebut slang radiator atas
bawah.Kedua slang sekitar 2 inci dan diameter pendingin langsung antara mesin
dan radiator.Slang ini berfungsi untuk menyalurkan air pendingin dari radiator
menuju saluran- saluran pendingin di engine dan kembali ke radiator. Slang ini
terbuat dari karet yang di rancang khusus tahan terhadap suhu yang tertinggi.
selang radiator |
7. Thermostat
Termostat adalah komponen sistem pendingin yang di gunakan untuk mengontrol
dan mengatur aliran cairan pendingin melalui blok mesin sehingga terjaga
tremperaturnya. Termostat berfungsi sebagai katup yang tugasnya membuka dan
menutup saluran yang menghubungkan antara water jacket dan radiator.
Termostat bekerja atas dasar pengaruh suhu air pendingin. Termostat sangat
sensitif tehadap panas sehingga dapat membuka dan menutup secara otomatis
sesuai temperatur cairan pendingin. Jika temperatur pendingin rendah, katup
menutup untuk mencegah agar air tidak masuk ke radiator. Apabila temperatur
meningkat, katup akan membuka dan cairan pendingin mengalir ke radiator.
Termostat |
Termostat |
8. Kipas pendingin
Kipas pada sistem pendingin berfungsi untuk membantu mempercepat proses
pendinginan air pada radiator, yaitu dengan cara mengalirkan udara pada inti
radiator agar panas yang terdapat pada inti radiator dapat di rambatkan dengan
mudah ke udara.
Kipas pendingin di tempatkan di bagian belakang radiator. Tujuan pemasangan
kipas adalah untuk mempercepat pendinginan air di dalam radiator dengan cara
memperbanyak udara yang mengalir melalui radiator terutama pada saat mobil
berjalan lambat. Jumlah daun kipas,besar, dan kemiringannya akan memengaruhi
jumlah udara yang mengalir akibat putaran kipas tersebut.
Penggerak kipas pendingin dibagi menjadi dua jenis, yaitu kipas pendingin yang
digerakkan oleh poros engkol melalui tali kipas (belt) dan kipas pendingin
yang digerakkan oleh motor listrik.
a. Kipas pendingin yang di gerakkan oleh poros engkol
Kipas pendingin jenis ini di gerakan terus-menerus oleh poros engkol melalui
tali kipas. Kecepatan kipas berubah sesuai engan kecepatan mesin.
kipas pendingin yang digerakkan oleh poros engkol. |
Putaran kipas belum cukup besar apabila mesin masih berputar lambat. Apabila
mesin berputar dengan kecepatan tinggi, kipas pun berputar dengan kecepatan
tinggi pula. Hal tersebut akan menambah tahanan sehingga kehilangan tenaga dan
menimbulkan bunyi pada kipas. Untuk mencegah hal tersebut maka antara pompa
air dan kipas pendingin biasanya dipasang sebuah kopling fluida.
b. Kipas pendingin yang digerakkan motor listrik
Berputarnya kipas pendingin yang digerakkan oleh motor listrik terjadi pada
temperatur air pendingin panas. Temperatur air pendingin di kirimkan ke motor
listrik melalui sinyal yang terdapat pada kepala silinder.
Pada saat temperaturnya pada suatu tingkat yang ditetapkan,sinyal tersebut
merangsang motor relay untuk menggerakan motor listrik yang kemudian
menggerakan kipas pendingin. Dengan demikian, kipas akan bekerja pada saat
yang dibutuhkan sehingga temperatur mesin dapat dicapai lebih cepat. Di
samping itu, hal itu untuk mengurangi suara bising yang ditimbulkan oleh kipas
pendingin.
kipas pendingin yang di gerakkan dengan motor listrik |
9. Tali kipas
Tali kipas adalah tali yang menghubungkan poros engkol dengan kipas pada
radiator. Berikut ini komponen-komponen tali kipas.
a. V-belt
Tali kipas (belt) umumnya terbuat dari karet sintesis,tetron, atau penguat
lainnya, dan dilapisi dengan kanvas pada kedua sisinya. Tali kipas (belt) juga
sering di sebut V-belt sebab mempunyai bagian yang terpotong berbentuk V yang
menambah efisiensi pemindahan tenaga. V-belt tipe COG dengan gigi
semi-elliptical adalah salah satu jenis dari V-belt. Gambar 3.10 V-belt tipe
COG
b. V Ribbed belt
Tali kipas (V-belt) secara bertahap diganti dengan tali kipas yang bergigi (V
ribbed belt) yang mempunyai penampang seperti pada gambar. Tebal
keseluruhannya kurang dari V-belt. V ribbed belt mempinyai bentuk rusuk
V-shaped rib pada bagian sisi pulley.
Ribbed belt |
Kipas tali ini mempunyai efinsiensi pemindahan tenaga yang besar dan panas
yang tinggi, serta tahan lama dibandingkan dengan V-belt serta kekurangannya
bidang gesek sehingga mengurangi panas.
10. Media air pendingin
Media air pendingin dapat menggunakan air biasa atau bisa juga dengan
menggunakan cairan pendingin (collant). Proses pendinginan dengan menggunakan
collant saat ini banyak digunakan karena pendinginan dengan collant lebih
efektif dan mudah di dapatkan. Selain itu, sistem pendinginan dengan
menggunakan collant dirasakan lebih baik jika dibanding dengan pendingn air
biasa.
Cairan pendingin (collant) memiliki funsi diantaranya untuk mencegah panas
berlebih, mencegah pembekuan air pendingin, mencegah korosi komponen sistem
pendingin, dan sebagai langkah preventif agar sistem pendingin selalu bekerja
optimal dalam jangka waktu yang panjang . selain itu, fungsi yang lain dari
cairan pendingin (collant) dijelaskan sebagai berikut.
a. Untuk mencegah karat
Adanya berbagai macam material yang digunakan pada sistem pendingin
mengakibatkan terjadinya karat dan logam. Karat merupakan hasil reaksi antara
dua logamya yang berbeda (misalnya alumunium dan besi tuang) dengan bantuan
elektrolit (air). Cairan pendingin mengondisikan air dengan mengurangi resiko
air menjadi asam.
Apabila hal ini terjadi, timbul karat dan elektrolisis. Korosi dan karat pada
sistem memberi efek yang besar pada sistem pendinginan, dapat mengurangi
efisiensi pendinginan karena pemindahan panas menghambat,dapat juga mengurangi
umur mesin.
b. Cairan mesin juga menghambat elektrolisis
Elektrolisis adalah reaksi kimia dari air yang bergerak dan bersinggungan
dengan logam, yang menghasilkan sebuah arus listrik kecil dalam sistem
pendinginan. Listrik ini membantu terjadinya korosi untuk melunakkan
logam-logam yang digunakan dalam konstruksi engine. Kebanyakan engine sekarang
memiliki kepala silinder alumunium. Elektrolisis perlu dicegah pada alumunium
untuk memastikan komponen-komponen engine digunakan sampai waktu yang lama
(awet).
c. Membantu proses pendinginan agar suhu mesin selalu dalam keadaan stabil
(suhu kerja).
Cairan pendingin juga memiliki titik didih lebih tinggi dari air sehingga
resiko kerusakan engine akibat panas berlebihan (overheating) akan dikurangi.
Sebuah titik didih yang tinggi menyediakan rentang kerja temperatur yang lebih
luas.
Cairan pendingin juga memiliki titik beku lebih rendah dari air. Dengan
rendahnya titik beku, kemungkinan kerusakan engine terhambat, sebagai akibat
dari membekunya air dan keretakan blok engine atau kepala silinder terhindari.
C. Prinsip Kerja Sistem Pendingin
Konstruksi dari sistem pendingin air pada motor dilengkapi dengan
termostat,kipas. Slang karet, water jacket, pompa air, dan radiator.
sistem pendinginan air |
Saat mesin dalam keadaan dingin, tekanan dalam sistem dibangkitkan oleh pompa
air dan melakukan sirkulasi dari water pump dan water jacket menuju ke by pass
bose kemudian kembali lagi ke water pump. Hal tersebut dikarenakan mesin dalam
keadaan dingin dan air pun masih dalam dingin sehingga termostat juga masih
dalam keadaan tertutup.
Untuk mencegah timbulnya tekanan berlebihan akibat proses pemompaan maka pada
sistem pendingin dilengkapi dengan menggunakan salura by pass sehingga air
yang bertekanan akan kembali melalui saluran by pass tersebut.
Saat mesin mencapai temperatur 85°C, termostat terbuka dan katup by pass yang
tertutup dalam by pass sirkuit. Oleh sebab itu, air dalam water jacket yang
telah panas kemudian disalurkan ke radiator untuk didinginkan sengan
menggunakan kipas poendingin dan aliran udara dengan adanya gerakan maju dari
sepeda motor. Setelah air telah dingin, kemudian di tekan kembali ke water
jacket dengan menggunakan pompa air.
D. Pemeriksaan sistem pendinginan
Penyebab terjadinya sistem pendingin bocor bisa karena pemakaian yang lama dan
perawatan sistem pendingin yang kurang teratur dapat menyebabkan kebocoran
yang mengganggu sirkulasi air pendingin.
Pemeriksaan dan pengujian dalam sistem pendinginan merupakan proses
pemeriksaan kebocoran dalam sistem pendinginan. Pemeriksaan kebocoran dalam
sistem pendinginan memerlukan suatu alat, yaitu radiator pressur tester dan
radiator cap tester, Alat ini juga digunakan untruk melihat kondisi dari tutup
radiator.
Berikut ini adalah langkah-langkah pemeriksaan dengan menggunakan Radiator
Cup Tester :
1. Pemeriksaan tutup radiator
Dengan radiator cup tester dapat diketahui apakah ada kebocoran pada tutup
radiator atau tidak. Air pendingin yang bocor melalui tutup radiator dapat
diakibatkan oleh karena radiator dan tutupnya tidak rapat, sehingga seal pada
tutup radiator tidak mampu mencegah kebocoran air pendingin terutama apabila
air pendingin telah mencapai temperatur tertentu sehingga tekanan di dalam
radiator juga akan mengalami kenaikan. Akibatnya tekanan yang berupa uap air
akan keluar melalui seal.
Kebocoran ini akan menyebabkan air pendingin pada radiator menjadi
berkurang. Kebocoran akan lebih jelas lagi apabila ada goncangan pada radiator.
Kebocoran pada tutup radiator dapat dikertahui dengan menggunakan radiator
pressure dengan terkanan pembukaan standar 74 - 103 k.Pa (0.75 - 1.05 kgf/
cm², 10.7 - 14.9 psi) dan tekanan pembukaan minimum 59 k.Pa (0.6 kgf/cm², 8.6
psi).
Buka tutup radiator, Hati-hati jika mesin dalam keadaan masin panas,
tunggu hingga dingin untuk mencegah terjadinya bahaya panas, karena dalam
keadaan mesin masih panas cairan dan uap yang bersuhu tinggi bertekanan dapat
saja menyembur keluar.
Memilih Adapter, Pilihlah adapter yang tepat sesuai dengan ukuran tutup
radiator. Pasang tutup radiator pada adapter kemudian pasang adapter pada
radiator cap tester.
Kemudian pasang tutup radiator pada radiator cap tester (alat uji tutup
radiator). Periksa Tutup Radiator, Pompa tutup radiator dan perhatikan jarum tekanan
(pressure gauge) pada pompa tangan. Pressure gauge harus menunjukan kisaran
tekanan 0.9 Bar atau 14.7 PSI. Jika tekanan lebih dari atau kurang dari
spesifikasi maka gantilah tutup radiator.
Penggunaan Radiator Cup Tester |
2. Pemeriksaan kebocoran pada radiator
Isilah radiator dengan coolant water / air pendingin, kemudian pasanglah
radiator cap tester pada lubang pengisian air pendingin pada radiator seperti
pada gambar.
Pemeriksaan kebocoran radiator |
Pompalah radiator cap tester sampai tekanan 1,2 kg/cm2 (17,1 psi), dan periksa
bahwa tekanan tidak turun. Apabila tekanan turun berarti ada kebocoran pada
sistem pendingin atau pada komponen sistem pendingin. Oleh karena itu perlu
diperiksa kebocoran pada saluran pendingin, radiator, dan pompa air. Apabila
tidak ditemukan kebocoran pada komponen tersebut, maka perlu diperiksa blok
dan kepala.
D. Perawatan Berkala Sistem Pendingin
a. Memeriksa Ketinggian Air Pendingin (Contoh Pada Yamaha Vixion)
Langkah Kerja
1) Tegakkan sepeda motor pada tempat yang rata
Sanggah sepeda motor dengan standart tengah
Pastikan sepeda motor dalam kondisi rata
2) Periksa :
Ketinggian air pendingin/coolant Ketinggian air pendingin/ coolant harus berada diantara batas atas “a” (FULL) dan batas minimum "b"(LOW) .
Jika berada pada batas minimum → Tambah air/coolant hingga tanda batas atas
b. Memeriksa Komponen-komponen Sistim Pendinginan
Langkah Kerja
1) Buka : Panel depan, tempat duduk/jok dan tangki bensin
2) Periksa :
a) Radiator
Periksa radiator secara visual dari kemungkinan
Kotoran yang menutupi kisi-kisi radiator
Kerak bekas cairan pendingin yang bocor
Dudukan radiator
Dudukan kipas pendingin
Kisi-kisi (pipa) tersumbat (dilihat dari arah tutup radiator)
b) Selang masuk Radiator
Periksa dari kemungkinan sudah keras, retak, kendor dan sobek
c) Selang keluar Radiator
Periksa dari kemungkinan sudah keras, retak, kendor dan sobek
d) Selang reservoir coolant
Periksa dari kemungkinan sudah keras, retak, kendor dan sobek
e) Selang pernafasan Pompa air
Periksa dari kemungkinan sudah keras, retak, kendor dan sobek. Jika retak/rusak → ganti baru.
c. Memeriksa pH air pendingin
Langkah kerja :
Buka tutup radiator/ reservoir
Masukkan pH meter ke dalam air
Catat hasilnya, jika pH air tidak sesuai, ganti air radiator.
d. Mengganti Air Pendingin/Coolant
Langkah kerja
1) Buka panel depan kanan, panel samping, tempat duduk/jok, tangki bensin dan rumah saringan udara
2) Buka tutup radiator “1”
Peringatan :
Jangan membuka tutup radiator saat mesin panas, karena didalam sistem bertekanan. Tunggu sampai agak dingin.
Jika radiator telah dingin, tempatkan kain lap diatas tutup radiator, dan secara perlahan, putar tutup radiator satu kali kekiri biarkan tekanan panas dari dalam radiator keluar setelah dirasakan tidakada tekanan yang keluar, putar tutup radiator, sekali lagi kearah kiri, sambil ditekan kedalam, dan lepaskan tutup radiator.
e. Pemeriksaan Fungsi Tutup Radiator Dengan Pengetes (Contoh : Honda CBR)
Keselamatan kerja
Pada saat motor panas, didalam sistem pendinginan bertekanan. Janganlah membuka tutup radiator dengan cepat karena air pendingin yang bertekanan dapat menyembur keluar.
Pasang pengetes dan beri tekanan sesuai dengan yang tertulis pada tutup radiator.
Dilarang memberi tekanan yang melebihi dari yang tertulis pada tutup radiator.
f. Pemeriksaan Kebocoran Radiator Dengan Pengetes (Contoh : Honda CBR)
Keselamatan kerja
Janganlah membuka tutup radiator saat masih panas dengan cepat karena air pendingin yang bertekanan dapat menyembur keluar.
Dilarang memberi tekanan yang melebihi dari yang tertulis pada tutup radiator, contoh tekanan buka katup 1,2 bar.
g. Pemeriksaan termostat
(Contoh : Honda CBR)
Keselamatan kerja
Pakailah sarung tangan berisolasi dan pelindung mata yang baik.
Jauhkan bahan-bahan yang mudah terbakar dari kompor listrik.
Jagalah agar thermostat atau thermometer tidak menyentuh panci, karena anda akan mendapatkan pembacaan yang keliru
Berikut ini cara melakukan perawatan sistem pendinginan
1. Lakukan pemeriksaan sistem pendinginan dari kerusakan atau kebocoran.
2. Lakukan pencucian tutup radiator dan filter neck dengan menggunakan air
bersih dengan cara melepaskan tutup radiator jika engine sudah dingin.
3. Melakukan proses pemeriksaan ketinggian air pendingin.
4. Gunakan pressure tester untuk melakukan pemeriksaan sistem dan tutup
radiator pada tekanan 0,9 kg/cm. Apabila diperlukan suatu penggantian, ganti
cap dengan benar. Setelah pemasangan radiator cap ke radiator, kemudian
pastikan tonjolan dari tutup radiator lurus dengan menggunakan slang tangki
cadangan.
5. Lakukan pemeriksaan kekencangan klem slang pada radiator terhadap keretakan
gembung dan pengotoran.
6. Bersihkan permukaan depan dari kisi-kisi radiator.
h. Pemeriksaan dan penggantian air pendingin.
Pemeriksaan air pendingin terdiri atas pemeriksaan katinggian dan kualitas
dari air pendingin. Pemeriksaan kualitas pendingin meliputi pemeriksaan
endapan kotoran atau karat yang berada di sekitar lubang pengisi radiator.
Berikut ini tahapan pemeriksaan kualitas dan kapasitas dari air pendingin.
- Lakukan pemeriksaan ketinggian air pendingin dengan cara-cara sebagai berikut.
- Periksalah ketinggian dengan cara melihat melalui tangki cadangan. Dengan cara tersebut, anda tidak perlu membuka penutupnya pada saat melakukan proses pemeriksaan ketinggian air pendingin.
- Jika engine atau mesin telah dingin, lakukan pemeriksaan pada ketinggian air pendingin yang ada di tangki cadangan. Ketinggian normal dari air pendingin, yaitu antara tanda full dan low yang ada pada tangki.
- Apabila ketinggian air pendingin berada di bawah tanda low lepaskan penutup tangki kemudian tambah air pendingin secukupnya hingga mencapai tanda full. Selanjutnya, pasang kembali penutup. Kapasitas air pendingin dapat dilihat pada tangki cadangan (recervoir tank).permukaan media pendingin harus berada di antara garis low dan full dalam keadaan mesin dingin. Jika jumlah air pendingin kurang, lakukan pemeriksaan kebocoran dan tambahkan media pendingin sampai pada garis full. Berikut ini hal hal yang harus diperhatikan saat melakukan pemeriksaan kapasitas air pendingin.
- Jangan sampai melepas penutup tangki jika air pendingin masih dalam keadaan mendidih.
- Jangan melepaskan tutup radiator apabila engine dan radiator masih dalam keadaan panas.
i. Penggantian Kualitas Air Pendingin.
Endapan kotoran atau karat yang ada di sekitar lubang pengisi radiator atau
tutup radiator harus selalu di bersihkan. Media pendingin yang kotor atau
banyak mengandung karat harus dilakukan penggantian dengan cara berikut.
- Lepaskan tutup radiator. Saat membuka tutup radiator, mesin harus dalam keadaan dingin jika tutup radiator di buka dalam keadaan panas, cairan dan uap akan menyembur keluar.
- Keluarkan media pendingin melalui lubang penguras dengan cara melakukan pengenduran atau melepaskan baut penguras.
- Tutup lubang penguras, kemudian lakukan pengisian dengan menggunakan ethylene glycol base yang baik dan campurlah sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuatnya. Pendingin yang dianjurkan yaitu memiliki kandungan ethylene glycol base lebih dari 50%, tetapi tidak lebih dari 70%).
- Melakukan pemasangan tutup radiator.
- Menghidupkan mesin dan melakukan pemeriksaan kebocoran.
- Melakukan pemeriksaan permukaan pada media pendingin dan tambahkan jika perlu.
j. Pemeriksaan dan Penggantian Pompa Air.
Pemeriksaan air dalam sistem pendinginan cair berfungsi untuk mengalirkan air
yang berasal dari radiator ke mantel pendingin yang ada pada blok mesin. Pompa
air dapat bekerja karena adanya putaran mesin. Bekerja dan tidaknya pompa air
dapat di lihat dari aliran air yang ada dalam radiator yang dapat di lakukan
dengan cara sebagai berikut.
- Buka penutup radiator
- Hidupkan mesin
- Perhatikan apakah ada suatu getaran air yang ada pada radiator.
Apabila terdapat gerakan aliran air dalam radiator berarti pompa air mampu
bekerja dengan baik. Pompa air perlu di periksa jika air dalam keadaan dingin
dan tidak melakukan sirkulasi. Hal tersebut dikarenakan fungsi dari pompa air,
yaitu untuk melakukan tekanan air pendinging sehingga mampu bersirkulasi di
dalam sistem. Gejala yang dapat timbul jika pompa air tidak dapat bekerja
ialah temperatur mesin akan naik dengan cepat pada saat mesin kendaraan di
hidupkan.
Pompa air perlu diganti jika seal perapat sudah aus atau tidak dapat menahan
tekanan air lagi. Namun pada kenyataannya, seal pompa tidak tersedia dipasaran
sehingga jika terjadi kebocoran air yang diakibatkan oleh seal pompa, unit
pompa harus diganti secara keseluruhan.
Untuk melepas pompa dari sistem pendingin sebaiknya mengikuti prosedur dengan
benar. Demikian juga pada pelepasan komponen pompa lainnya. Tahapan pelepasan
dan pemasangan komponen yang tidak benar akan berdampak pada kerja pompa yang
tidak optimal.
k. Pemeriksaan Termostat
Pemeriksaan permostat dilakukan dengan memperhatikan sirkulasi air pendingin
dengan cara sebagai berikut.
- Langkah pertama, hidupkan mesin.
- Buka penutup radiator sebelum mesin mencapaipada suhu kerja.
Akan tetapi, anda harus memperhatikan saat membuka tutup radiator sebab
kemungkinan udara pada radiator sudah bertekanan sehingga air dapat tersemprot
keluar bersamaan dengan di bukanya tutup radiator.
- Perhatikan pada saat mesin dingin, tetapi air radiator belum mengalir.
- Lakukan pengamatan pada aliran air. Apabila mesin sudah panas, seharusnyaterjadi suatu gerakan air mengalir. Apabila air tidak mengalir, artinya termostat tidak bekerja dengan baik. Untuk itu, lakukan perbaikan atau ganti termostat
Selain langkah-langkah diatas, pemeriksaan termostat dapat di lakukan dengan
cara berikut.
- Lakukan pencelupan termostat ke dalam air dan lakukan pemanasan air yang di lakukan secara bertahap. Selanjutnya, lakukan pemeriksaan temperatur pembukaan katup. Temperatur pembukaan katup berada pada suhu 80° – 90° C. Jika temperatur pembukaan katup tidak sesuai dengan spesifikasi, termostat perlu di ganti.
- Lakukan pemeriksaan tinggi kenaikan katup. Spesifikasi katup pada suhu 95°C, yaitu 8 mm atau lebih. Apabila katup tidak sesuai dengan spesifikasi, termostat perlu diganti.
l. Pemeriksaan Kebocoran Pada slang
Pemeriksaan slang pada radiator sangat perlu dilakukan untuk menghindari
kebocoran yang dapat mengakibatkan suatu kerusakan pada mesin. Hal tersebut di
karenakan slang adalah komponen yang berfungsi untuk menyirkulasikan air
pendingin dari radiator ke blok mesin atau sebaliknya.
m. Gejala dan Penanggulangan Mesin Overheat
Mesin yang menggunakan radiator pasti menggunakan speedometer yang berfungsi
untuk memperlihatkan level panas pada mesin. Misalnya, pada Honda CS 1,
speedometer bagian kiri terdapat 6 kotak yang berfungsi untuk menunjukkan
suhu.
Pada mesin normal bekerja di garis 3 dan jika motor tersebut berjalan pada
jalan yang macet, garis akan naik ke garis 4 sehingga kondisi ini akan memutar
kipas radiator sehingga radiator akan mendapatkan dukungan pendinginan yang
berasal dari kipas.
Mesin mengalami overheating jika suhu menunjukkan pada garis 6 atau maksimal.
Mesin yang overheating dapat di tanggulangi dengan cara mematikan mesin,
kemudian menyalakan kontak (listrik on,tetapi mesin off).
Hal tersebut akan menyalakan kipas yang bertujuan untuk mendinginkan radiator.
Selanjutnya, tunggu hingga garis suhu turun ke garis 3 kemudian nyalakan lagi
mesin kendaraan, dan kendaraan dapat digunakan seperti biasanya.
Rangkuman
Sistem pendinginan adalah suatu sistem yang berfungsi untuk menjaga supaya
temperatur mesin dalam kondisi yang ideal. Secara umum fungsi sistem
pendingin sebagai berikut :
- Mencegah terjadinya panas yang berlebihan (overheating)
- Untuk mengatur agar suhu panas mesin selalu terjaga pada temperatur antara 80° – 90° C
- Mempercepat motor mencapai temperatur kejanya.
- Memanaskan ruangan didalam ruang penumpang
Sistem pendingin yang biasa digunakan pada kendaraan ada dua macam, yaitu
sitem pendingin udara dan sistem pendingin air. Berikut ini berbagai
komponen pendingin udara :
- Sirip pendingin. Digunakan untuk memperbesar luas permukaan pendingin yang berfungsi untuk menyalurkan panas dari silinder mesin.
- Pengarah udara. Pengarah udara (air shroud) dan cowling memiliki bentuk yang menutupi mesin untuk mengarahkan udara agar mengali menuju sirip pendingin pada kepala silinder.
- Kipas roda gila/kipas yang digerakan sabuk. Kipas mekanis digunakan untuk mendorong udara supaya mengalir melalui komponen-komponen dan pengarah udara.
- Kipas termostatik. Sebuah kipas mekanis yang menggunakan pengontrolan panas untuk mendorong aliran udara melalui mesin sesuai keadaan temperatur mesin.
Komponen sistem pendingin air :
- Mantel air pendingin (water jacket)
- Radiator
- Tutup radiator
- Reservoir
- Pompa air (water pump)
- Selang radiator
- Thermostat
- Kipas pendingin
- Tali kipas
- Media air pendingin
Prinsip kerja pendingir air meliputi :
Saat mesin dalam keadaan dingin, tekanan dalam sistem dibangkitkan oleh
pompa air dan melakukan sirkulasi dari water pump dan water jacket menuju ke
by pass hose kemudian kembali lagi ke water pump.
Hal tersebut dikarenakan mesin dalam keadaan dingin dan air pun masih dalam
dingin sehingga termostat juga masih dalam keadaan tertutup.
Untuk mencegah timbulnya tekanan berlebihan akibat proses pemompaan maka
pada sistem pendingin dilengkapi dengan menggunakan saluran
by pass sehingga air yang bertekanan akan kembali melalui saluran
by pass
tersebut.
Saat mesin mencapai temperatur 85°C, termostat terbuka dan katup
by pass yang tertutup dalam by pass sirkuit.
Oleh sebab itu, air dalam water jacket yang telah panas kemudian disalurkan
ke radiator untuk didinginkan sengan menggunakan kipas poendingin dan aliran
udara dengan adanya gerakan maju dari sepeda motor. Setelah air telah
dingin, kemudian di tekan kembali ke water jacket dengan menggunakan
pompa air.
Demikian informasi yang dilakukan ketika menerapkan cara perawatan sistem pendinginan kendaraan. Apabila sobat merasa artikel ini berguna, silahkan
bagikan ke teman-teman. Terimakasih.