Perawatan sistem bahan bakar diesel pompa injeksi Rotary - Setelah peserta
didik melaksanakan pembelajaran ini, diharapkan peserta didik dapat :
- Menyebutkan nama-nama komponen system bahan bakar diesel pompa injeksi rotary dengan percaya diri dan tepat.
- Menjelaskan cara kerja komponen-komponen system bahan bakar diesel injeksi pompa rotary.
- Menjelaskan prinsip kerja system bahan bakar diesel pompa injeksi rotary dengan percaya diri dan tepat sesuai dengan petunjuk servis manual kendaraan.
- Memeriksa system bahan bakar diesel pompa injeksi rotary dengan percaya diri dan tepat sesuai petunjuk servis manual kendaraan.
- Merawat system bahan bakar diesel pompa injeksi rotary dengan percaya diri dan tepat sesuai petunjuk servis manual kendaraan.
Alat transportasi merupakan sarana pendukung keberlangsungan aktifitas manusia di jaman ini, juga sesuai perkembangan jaman alat transfortasi juga sebagai symbol perkembangan jaman, perkembangan dunia semakin maju sehingga semua hal yang mendukung kemajuan dunia ini bertujuan untuk mengikuti teknologi yang berkembang.
Manusia semakin dipermudah dengan perkembangan teknologi ini, namun
perkembangan ini tentu tidak lepas dari perkembangan ilmu dalam bidangnya,
Transportasi yang dibutuhkan pada perkembangan jaman ini adalah alat yang
mampu beroprasi tanpa henti, hemat, kuat dan ramah lingkungan.
Kriteria ini sangat sesuai dengan jenis mesin diesel dimana meisn diesel
memiliki karakter mesin yang kuat,hemat dan ramah bahan bakar. Oleh karena itu
mesin diesel pun mengalami perkembangan yang sangat pesat dan ini dilakukan
utuk mengikuti perkembangan jaman.
A. Pengertian Sistem Bahan Bakar Diesel Pompa Injeksi Rotary
Gambar 8.1 Sistem bahan bakar dengan pompa injeksi distributor DPA |
Pada system injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi distributor atau yang di
sebut dengan injeksi rotary. Pompa ini hanya memiliki satu buah elemen pompa,
dengan demikian, satu elemen pompa akan melayani empat buah silinder melalui
saluran distribusi pada pompa.
Metode ini seperti halnya metode pembagian aliran listrik pada jenis mesin
bensin konvensional dengan distributor. Pompa injeksi distributor banyak
digunakan untuk mesin diesel bertenaga menengah dan relatip kecil dengan ruang
bakar tambahan.
Pompa injeksi distributor ini dirancang dengan plunyer (plunger) tunggal untuk
mengatur banyaknya bahan bakar yang diinjeksi dengan tepat dan membagi
pemberian bahan bakar ke setiap silinder mesin sesuai dengan urutan injeksinya
.
Gambar 8.2 Pompa Injeksi distributor tipe VE |
Pompa injeksi distributor tipe VE ini dirancang dengan plunyer tunggal untuk
mengatur banyaknya bahan bakar yang diinjeksikan dengan tepat dan membagi
pemberian bahan bakar ke setiap silinder mesin sesuai dengan urutan
penginjeksiannya.
Kelebihan pompa injeksi distributor tipe VE adalah:
- Kompak dan ringan, karena hanya 4,5 kg dan komponenkomponennya sedikit jumlahnya.
- Mampu digunakan untuk mesin diesel putaran tinggi.
- Seragam dalam jumlah penginjeksian bahan bakar.
- mudah dalam menghidupkan mesin.
- Putaran idle yang stabil.
- Pelumasan dengan bahan bakar sendiri.
- Mudah dalam penyetelan jumlah bahan bakar yang diinjeksikan.
- Dilengkapi dengan solenoid penghenti bahan bakar.
- Alat pengatur saat penginjeksian yang bekerja secara hidrolik, dan
- Konstruksinya dirancang sedemikian rupa sehingga kalau terjadi mesin berputar balik, pompa tidak akan memberikan bahan bakar ke silinder.
Berdasarkan pengertian system injeksi bahan bakar pada mesin diesel di atas,
berikut ini fungsi system injeksi bahan bakar mesin diesel.
- Menyimpan bahan bakar
- Menyaring bahan bakar
- Memompa atau menginjeksi bahan bakar kedalam ruang bakar silinder mesin
- Mengabutkan bahan bakar kedalam ruang bakar silinder mesin
- Memajukan saat injeksi bahan bakar
- Mengatur kecepatan mesin sesuai dengan bebannya melauli pengaturan penyaluran bahan bakar.
- Mengembalikan kelebihan bahan bakar kedalam tangki bahan bakar
B. Komponen Sistem Bahan Bakar Diesel Pompa Injeksi Rotary
Berikut ini komponen-komponen utama yang terdapat pada pompa injeksi
distributor
1. Pompa pemberi (Feed Pump)
Daya hisap pompa injeksi tidak mampu menghisap bahan bakar ke pompa pada
kondisi tertentu, misalnya pada kecepatan tinggi. Oleh sebab itu, untuk
menjaga ketersediaan bahan bakar pada ruang pompa injeksi maka diperlukan
pompa tambahan yaitu feed pump (pompa pemberi) atau juga ada yang menyebutnya
dengan istilah fuel supply pump (pompa penyuplai bahan bakar).
Feed pump pada sistem bahan bakar diesel berfungsi untuk menghisap bahan bakar
dari tangki bahan bakar dan kemudian menekannya ke pompa injeksi utama yang
sebelumnya telah melewati fuel filter untuk disaring terlebih dahulu.
Pompa pemberi tipe rotary ini berada dalam pompa injeksi yang menyalurkan
bahan bakar dari tangki ke dalam rumah pompa melalui water sedimenter dan
filter. Pompa injeksi distributor yang sering digunakan, yaitu tipe sudu
rotary yang berfungsi untuk mengisap bahan bakar dari tangki dan menekannya
kedalam ruang pompa injeksi.
Gambar 8.3 Pompa pemberi (feed pump) |
2. Katup pengatur tekanan bahan bakar (regulating valve)
Katup pengatur tekanan berfungsi untuk mengatur tekanan bahan bakar kedalam
ruang pompa sesuai dengan putaran mesin.
Gambar 8.4 Katup pengatur tekanan bahan bakar (regulating valve) |
Besarnya tekanan bahan bakar pada pompa pemberi ditentukan oleh tekanan pegas
pada piston katup pengatur ini, sedangkan piston tertekan oleh tekanan bahan
bakar. Bila kecepatan pompa bertambah maka bertambah pula tekanan bahan
bakarnya.
3. Plunyer dan plat nok
Penyaluran bahan bakar pada pompa injeksi bahan bakar distributor tipe VE
melalui kerja komponen-komponen yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 8.5 Penyaluran bahan bakar pada pompa injeksi distributor tipe VE |
Gambar 8.6 Pengisian |
Gambar 8.7 Penyaluran |
Gambar 8.8 Akhir penekanan |
Gambar 8.9 Penyamaan tekanan
|
Pada pompa injeksi distributor tipe VE ini dilengkapi dengan penutup aliran
bahan bakar ke pompa yang disebut dengan fuel cut-off solenoid. Bila kunci
kontak diputar ke posisi ON maka katup solenoid akan tertarik oleh kemagnitan
sehingga saluran isap akan terbuka. Bila kuncikontak diputar ke arah OFF maka
kemagnitan pada solenoid hilang dan katup solenoid akan menutup saluran bahan
bakar ke elemen pompa.
Gambar 8.10 Selenoid penutup bahan bakar |
4. Governor
Governor mekanik (mechanical governor) merupakan komponen yang berfungsi untuk
mengatur saat injeksi (injection timing) yang bekerja menurut tekanan bahan
bakar.
Gambar 8.11 governor mekanik |
Menurut Maleev, 1995 menyatakan bahwa fungsi utama pengatur motor diesel
diklasifikasikan sebagai berikut :
- Pengatur kecepatan konstan, yakni untuk mempertahankan motor agar csama atau hampir sama tanpa beban sampai beban penuh.
- Pengatur kecepatan variabel ,yakni untuk mempertahankan kecepatan motor yang diinginkan dari kecepatan tanpa kerja sampai kecepatan maksimum tanpa tergantung perubahan beban, kecepatan sendiri diatur dengan tangan.
- Pengatur pembatas kecepatan, yakni untuk mengendalikan motor minimum dan untuk membatasi kecepatan maksimumnya atau untuk kecepatan minimumnya saja.
- Pengatur pembatasan beban, yakni untuk membatasi beban yang dapat diambil oleh motor pada setiap kecepatan.
5. Pewaktu otomatis (automatic timer)
Pewaktu otomatis (automatic timer) merupakan komponen yang berfungsi mengatur
saat injeksi (injection timing) yang bekerja menurut tekanan bahan bakar.
Gambar 8.12 pewaktu otomatis |
6. Katup penyalur (delivery valve)
Katup penyalur (delivery valve) berfungsi mencegah bahan bakar dari dalam pipa
tekanan tinggi masuk kedalam ruang elemen pompa dan mengisap sisa bahan bakar
dari injector pada akhir injeksi.
Gambar 8.13 katup penyalur |
C. Prinsip Kerja Sistem Bahan Bakar Diesel Pompa Injeksi Rotary
Berikut adalah cara kerja dari komponen-komponen pompa injeksi distributor
dengan tipe VE.
1. Pompa Pemberi (feed pump)
Pompa pemberi ini digerakkan oleh poros penggerak (drive shaft) dan selama
rotor berputar sudu pompa menekan keluar akibat gaya sentrifugal. Rotor yang
tidak sepusat (eksentrik) ini menyebabkan bahan bakar akan terisap dan ditekan
ke ruang pompa.
2. Katup pengatur tekanan
Mekanisme kerja komponen ini yaitu, memanfaatkan harga tegangan pegas
regulating valve. Ketika tekanan bahan bakar yang dihasilkan feed pump tinggi,
tekanan bahan bakar akan mendorongpiston untuk membuka saluran yang menuju
feed pump kembali. Oleh sebab itu, tekanan bahan bakar relative konstan pada
kondisi putaran mesin apapun.
3. Pewaktu otomatis
Cara Kerja dari Automatic Timer sebagai berikut.
a. Pada saat putaran Engine rendah
Apabila putaran Engine rendah maka tekanan bahan-bakar didalam
Injection housing menjadi rendah. Hal ini disebabkan karena rotor blade
berhubungan, dan digerakkan oleh putaran Engine, sehingga tekanan bahan-bakar
didalam Injection Housing belum mampu melawan tekanan Timer Spring, akibatnya
pemajuan saat injeksi belum mualai terlaksana.
Dapat dilihat pada gambar berikut.
Cara Kerja dari Automatic Timer |
b. Pada saat putaran Engine Tinggi
Apabila putaran Engine tinggi, maka tekanan bahan-bakar didalam Injection
housing menjadi tinggi. Hal ini disebabkan karena rotor blade berhubungan, dan
digerakkan oleh putaran Engine berputar lebih cepat, sehingga tekanan dan
jumlah bahan-bakar didalam Injection Housing bertambah, sehingga Pistonak akan
bergerak menekan Timer Spring, akibatnya pemajuan saat injeksi Terjadi.
4. Governor
Governor adalah pesawat yang bertugas mengubah jumlah pemberian bahan bakar,
agar putaran (poros motor) tetap pada angka yang telah ditentukan. Walaupun
beban luar berubah, alat tersebut mengatur setiap saat (cepat, teliti dan
otomatis). Apabila kecepatan motor naik maka governor segera menggerakkan
penakar bahan bakar sedemikian rupa hingga pemberian bahan bakar yang
disemprotkan kedalam silinder berkurang. Dan sebaliknya bila kecepatan motor
turun maka governorsegera mereduksi pemberian bahan bakar ke dalam silinder
(Arismunandar,W dan Koichi Tsuda, 2004)
Beberapa langkah kerja governor berdasarkan kondisinya :
a. Posisi start
Mesin mati, throttel dibuka penuh, kevakuman nol. Batang pengatur pada posisi
maksimum.
b. Posisi idle
Throttel pada penahan putaran idle kecepatan udara tinggi kevakuman besar dan
batang pengatur tertarik kearah stop / sedikit. Putaran mesin menurun
kevakuman menurun batang pengatur terdorong kearah maksimum. Putaran mesin,
naik kevakuman naik, dst.
c. Posisi putaran maksimum dan pembatasan
Throttel pada penahan putaran maksimum, kevakuman kecil batang pengatur
terdorong kearah volume maksimum. Putaran maksimum tercapai, bila kekuatan
kevakuman dan pegas pengatur sebanding.
Jika putaran mesin naik lagi, maka kecepatan udara bertambah naik ? kevakuman
naik, batang pengatur tertarik ke arah stop / sedikit, ada pengurangan jumlah
injeksi putaran maksimum diregulasi.
5. Plunger dan plat nok Plunger dan pelat nok digerakan oleh poros pompa (drive shaft).
- Pompa pemberi dan plat nok digerakkan oleh poros penggerak (drive shaft).
- Plunyer dan plat nok ditekan oleh dua buah pegas plunyer melawan roller.
- Plat nok mempunyai 4 buah muka nok (cam face), yang bila berputar muka nok berada di atas roller dan plunyer bergerak maju, sehingga bila plat nok dan plunyer berputar satu kali maka plunyer bergerak 4 kali maju mundur.
- Bahan bakar disalurkan ke tiap silinder setiap ¼ putaran plunyer dan satu kali plunyer bergerak bolak-balik.
- Plunyer mempunyai 4 alur pengisian (suction groove) dan satu lubang distribusi (distribution port).
Dengan demikian pada silinder pompa terdapat 4 saluran distribusi
(distribution passage). Pengisapan terjadi bila salah satu alur pengisian
segaris dengan lubang isap, dan penyaluran bahan bakar berlangsung bila lubang
distribusi segaris dengan salah satu dari 4 saluran distribusi. Proses
penyaluran bahan bakar terdiri dari pengisapan (suction), penyaluran
(delivery), akhir penekanan (termination), dan penyamaan tekanan (pressure
equalization).
D. Pemeriksaan Sistem Bahan Bakar Pompa Injeksi Rotary
Pembongkaran pompa injeksi berdasarkan pada hasil kalibrasi pompa injeksi pada
mesin penguji (test bench). Apabila hasil dari kalibrasi menunjukan adanya
kerusakan, pompa injeksi dibongkar agar kerusakannya dapat diperiksa.
Pembongkaran bagian-bagian pompa injeksi sebaiknya menggunakan alat servis
khusus (special service tools/SST) yang telah tersedia sesuai dengan tipe
pompa injeksi yang tercantum pada buku petunjuk servis dari pabrik (manual
book).
Pembongkaran pompa injeksi tipe VE terdiri atas beberapa bagian berikut.
- Governor
- Control rack
- Poros nok
- Tapper roller
- Pegas pengontrol
- Elemen pompa (plunyer dan silinder/barrel)
- Katup pemberi
- Dudukan katup pemberi dan pemegangnya
E. Perawatan Berkala Sistem Bahan Bakar Diesel Pompa Injeksi Rotary
Bagian-bagian sistem pengaliran bahan bakar akan dirawat berurutan sesuai
dengan arah aliran solar.
1. Buang air / kotoran pada tangki.
- Buka baut tap dan buang air / kotoran pada tangki. Tutup dan keraskan baut tap dari semua tangkin sudah dikeluarkan.
- Tangki yang kotor sekali harus dilepas pada kendaraan untuk pembersihannya.
2. Pemisah air (water sedimenter)
- Buang air dengan membuka kran.
- Untuk melancarkan pembuangan, gerakan pompa tangan
- Jika tidak ada pompa tangan, kendorkan salah satu sambungan slang pada pemisah air, supaya terjadi ventilasi udara.
- Apabila pemisah air kotor sekali, bongkarlah untuk dibersihkan.
3. Pompa bahan bakar.
- Bila pada sambungan isap pompa bahan bakar terdapat saringan kasar, lepas dan bersihkan dalam solar.
- Pada waktu pemasangan, perhatikan dudukan paking perapat dan oring
4. Saringan solar halus.
Saringan solar halus ada 2 macam, satu dalam bentuk cartridge (saringan dan
rumahnya berada dalam satu unit) dan yang lain dalam bentuk elemen saringan.
Gantilah cartridge. jangan mengeraskan dengan tenaga besar ! Sewaktu elemen
saringan diganti, bersihkan rumahnya. Perhatikan dudukan pegas dan paking –
paking selama pemasangan !
5. Pompa Injeksi.
- Bila pompa injeksi tidak dilumasi melalui sirkuit pelumasan motor, kontroll permukaan oli pada pompa injeksi.
- Jika pompa injeksi dilengkapi dengan governor pneumatik (vakum), berii beberapa tetesan oli kedalam governor.
- Kontrol kondisi slang-slang vakum governor pneumatik. Apabila keras, retak atau longgar pada sambungannya, ganti dengan yang baru.
6. Pembuangan udara.
Setelah semua komponen sistem pengaliran bahan bakar dipasang kembali, udara
didalam sistem tersebut perlu dibuang, supaya motor dapat dihidupkan.
- Kendorkan baut-baut pembuang udara yang terletak pada rumah /sambungan saringan halus dan juga pada ujung belakang pompa injeksi, bila pompa tidak dilengkapi dengan saluran pengembali.
- Gerakkan pompa tangan sampai solar bersih keluar, kemudian keeaskan baut pembuang udara. Macam-macam jenis pompa tangan lihat halaman petunjuk
- Bila pompa injeksi dilengkapi dengan saluran pengembali A, gerakkan tangan lagi sampai katub pelepas pada pompa injeksi bersuara gemertak.
7. Penyetelan pada pneumatic governor
- Stel baut setelan bahan bakar pada penyetelan maximum untuk membersihkan bahan bakar yang dinyatakan dalam lebaran data untuk pengujian governor.
- Kendorkan penahan putaran lambat (idling demmper) dan putarkan keluar skrup beberapa putaran.
- Jalankan mesin pengetes pada kecepatan yang dianjurkan untuk pengujian.
- Jalankan pompa vacuum dari mesin penguji dan tingkatkan hingga batang control mulai bergerak (catat keadaan ini)
- Teruskan penambahan vacuum hingga bahan bakar terhenti mengalir pada tabung penguji.
- Bandingkan besarnya vacum dengan lembaran data untuk pompa yang di uji.
- Kembalikan baut penyetel bahan bakar maximum pada keadaan jalan normal
- Penyetelan penahan jalan lambat (idle demper) dilakukan jika pompa dipasang pada motor.
8. Kontrol akhir.
- Hidupkan motor. Tidak menjadi masalah apabila motor pada saat pertama tidak hidup pada keseluruhan silindernya.
- Keringkan saluran dan sambungan sistem pengaliran solar dengan pistol udara, kemudian periksa kebocoran. Perhatika khusus pada sambungansambungan yang telah dilepas !
Demikian ulasan singkat menerapkan cara perawatan sistem bahan bakar diesel
pompa injeksi Rotary ini. Semoga bisa membantu.