Gejala Sensor O2 rusak - Sensor Oksigen (O2 sensor) merupakan salah satu sensor pendeteksi gas buang di saluran exhaust atau knalpot pada motor injeksi. Sensor ini berfungsi mengatur pasokan bahan bakar agar sesuai dengan kebutuhan di ruang pembakaran.
Sensor ini menerapkan teknologi semikonduktor yang mampu membuat motor menjadi ramah lingkungan karena pasokan bahan bakar dapat menekan emisi gas buang. Prinsip kerjanya adalah Sensor Oksigen (O2 sensor) akan membandingkan jumlah O2 sisa pembakaran dengan O2 dari udara luar.
Gejala Sensor O2 rusak pada Mobil
Mobil merupakan salah satu jenis kendaraan yang memiliki jumlah pengguna begitu banyak di Indonesia. Selain itu mobil juga menjadi jenis kendaraan yang tercatat memiliki cukup banyak jenis serta model untuk bisa di miliki sesuai dengan budget serta kebutuhan.
Dijalanan dapat kita lihat banyak jenis mobil yang ada, mungkin MOBIL MPV dan MOBIL SUV menjadi salah satu model yang banyak menarik perhatian banyak pengguna. Akan tetapi selain dua jenis mobil tersebut, terdapat pula jenis mobil lain yang pengguna begitu banyak termasuk MOBIL PICK UP.
Oke, membahas tentang sebuah kendaran atau mobil, pada jenis atau model mobil keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan begitu banyak sensor sebagai bentuk dari kelengkapan fitur serta teknologi canggih yang terdapat di dalam sebuah unit kendaraan tersebut. Salah satu diatara banyaknya jenis sensor pada mobil tersebut yakni Sensor Oksigen.
Biasa saja sensor tersebut masih terdengar asing di telinga, akan tetapi bagi para mekanik ataupun pecinta otomotif pastinya jenis SENSOR MOBIL tersebut telah lazim diutak atik. Mempunyai peran yang penting, akan tetapi sensor ini punya masa pakai yang terbilang rentan untuk rusak seiring dengan masa pakai mobil tersebut.
Salah satu bagian dari mobil yang sering dianggap kurang penting. Kenyataanya, sensor oksigen adalah komponen yang mobil penting. Malahan, disebut sebagai salah satu komponen mobil yang bahkan jarang mengalami kerusakan. Satu hal yang perlu di-waspada-i, apa pun itu komponen mobil, tentu akan mengalami penurunan performa dan berujung rusak. Kejadian yang sama juga akan terjadi jika sensor O2 mobil rusak.
Apa akibat yang dirasakan kalau sensor oksigen (O2) rusak? Biasanya adalah mobil akan kehabisan tenaga dan lalu tarikan mesin terasa kurang bertenaga. Kemudian untuk mengidentifikasi permasalahan ini, mari kita ketahui dulu ciri-ciri yang menjadi penyebab sensor oksigen mobil rusak.
Berikut ini ciri ciri sensor O2 rusak pada mobil dapat memberi efek buruk pada kendaraan kesayangan sobat, antara lain:
- Tes emisi gagal
- Efesiensi bahan bakar menurun
- Kehilangan tenaga
- Ragu atau stalling
- Asap hitam keluar dari knalpot
- Idle mesin kasar
Sensor O2 |
1. Terjadi peningkatan Kandungan Emisi Gas Buang
Faktor pertama yang merupakan indikasi emisi meningkat yang juga menjadi bagian dari rasio proses pembakaran. Ketika komponen ini mengalami kerusakan, maka rasio tersebut tidak berfungsi sebagaimana semestinya yang mengakibatkan emisi mobil yang naik drastis.
Salah satunya indikator yang bisa dilihat yakni asap yang keluar dari knalpot muncul dengan jumlah kepulan yang lebih banyak dari biasanya. Kalau hal ini terjadi, segera lakukan pergantian sensor oksigen di bengkel-bengkel mobil terdekat.
Karena memiliki fungsi yang terbilang penting untuk membuat mesin mobil bisa berjalan dengan lancar dan stabil. Komponen satu ini sebaiknya mendapat perhatian dari para pemilik mobil baik fungsi maupun dimana letak sensor oksigen itu berada.
Berikut ini zat-zat berbahaya yang terkandung dalam emisi gas buang yang bisa dideteksi sebuah sensor oksigen (O2), antara lain sebagai berikut:
1. Karbon Monoksida (CO)
Karbon monoksida ini tidak memiliki bau dan warna, namun sangat berbahaya. Gas ini bisa menyebabkan seseorang pingsan hingga meninggal jika menghirupnya dalam jumlah yang tinggi.
2. Karbon Dioksida (CO2)
Karbon dioksida ini seperti halnya gas yang kita keluarkan saat proses bernapas. Namun, jika dalam jumlah yang besar dihasilkan oleh kendaraan yang jumlahnya banyak maka bisa berpengaruh pada pemanasan global. Apalagi jika sangat jarang ditemui pepohonan yang mampu mengubah CO2 ini menjadi Oksigen (O2).
3. Nitrogen Oksida (NO atau NOx)
Gas yang satu ini bisa menyebabkan mata kita perih dan mengganggu saluran pernapasan. Sahabat bisa merasa sesak napas jika terlalu banyak menghirup nitrogen oksida.
4. Hidrokarbon (HC)
Hidrokarbon biasanya dihasilkan dari pembakaran yang tidak sempurna di dalam kendaraan. Gas ini biasanya terdapat pada uang bensin yang tidak terbakar dan keluar melalui knalpot.
Jadi fungsi oksigen sensor pada mobil sendiri sebagai alat pengontrol atau pendeteksi terkait jumlah oksigen di dalam gas buang. Dari hasil pendeteksian tersebut, secara otomatis komponen ini akan mengirimkan sinyal ke bagian unit kontrol mesin atau ECM.
Nah pada komponen ECM inilah semua data yang di beri oleh sensor akan di olah kembali untuk membuat campuran bahan bakar dan udara ke tingkat paling optimal. Dengan begitu campuran bahan bakar dan juga udara otomatis akan lebih tepat untuk mesin.
Tak saja hanya sampai disitu, fungsi lain dari sensor oksigen pada mobil yakni untuk mengatur konsentrasi gas buang oksigen untuk pembakaran internal di dalam mobil. Nah pertanyaannya apakan semua jenis mobil memiliki oksigen sensor? tentu saja tak semuanya, sensor ini hanya bisa di jumpai pada mobil injeksi.
2. Lampu Check Engine (MIL) Menyala
Kemudian ciri ciri berikutnya saat kondisi sensor oksigen mobil rusak yakni lampu indikator check engine menyala. Kerusakan sensor oksigen bisa mengaktifkan indikator check engine pada panel instrumen. Pemilik direkomendasikan memeriksa kondisi mobil begitu indikator ini menyala, termasuk mengawasi sensor oksigen.
Sensor oksigen (O2) adalah salah satu bagian terpenting dari pengaturan kontrol emisi kendaraan Anda. Sensor oksigen juga merupakan salah satu kemajuan paling awal dalam sistem sensor modern dan kontrol mesin di bidang industri otomotif. Sensor oksigen atau sensor O2 sudah mulai digunakan pada kendaraan era 80-an.
Dimana pada saat mobil setidaknya sudah menginjak umur 10 tahun atau lebih dan atau ketika kilometer sudah mencapai 100.000 ribu sampai 150.000 ribu. Kalau hal ini sudah kalian alami, maka satu satunya jalan harus mengganti sensor oksigen mobil tersebut.
3. Performa Engine Menurun Drastis
Sensor oksigen pada Mobil biasa dikenal dengan nama sensor O2. Dengan adanya sensor ini menjadikan injeksi bahan bakar elektronik modern dapat terjadi, selain itu emisi bahan bakar juga bisa dilakukan karena sensor tersebut.
Selain itu sensor ini juga sebagai penentu real time masalah rasio bahan bakar dengan udara yang masuk ke dalam mesin Mobil. Jadi dengan begitu dapat ditentukan apakah kaya atau miskin udara serta bahan bakar yang masuk. Untuk letak dari sensor O2 ini berada pada sepanjang aliran knalpot sehingga untuk pengukuran dari rasionya dilakukan secara tidak langsung.
Walaupun begitu dengan adanya penggabungan dari sumber lain bisa digunakan sebagai penentu rasio dari udara dan bahan bakar. Lantas bagaimana cara mengenali sensor oksigen Mobil rusak? Pada umumnya sensor oksigen yang mengalami kerusakan terjadi pada Mobil yang umurnya 10 tahun ke atas.
Rekomendasi dari pihak produsen Mobil sendiri telah merekomendasikan untuk melakukan pergantian dalam kisaran 100.000 sampai 150.000 kilometer. Nah berikut ini cara mengenali sensor oksigen rusak yang bisa dijadikan tambahan informasi buat Anda.
Yang paling parah, mobil akan kehilangan performa. Kenapa bisa begitu? Karena rasio antara udara dan juga bahan bakar tidak seimbang. Otomatis akan membuat pembakaran di dalam ruang bakar pun tak akan maksimal dan tak imbang.
Hal itu sendiri kita semua ketahui memang bisa menjadi salah satu penyebab hilangnya performa pada mesin mobil. Terutama pada saat kita menggunakan mobil di putaran rendah. Hal itu terasa tidak akan anda tenaga yang keluar atau istilah dalam otomotif berat.
Demikian ciri ciri atau gejala dari sebuah sensor O2 rusak pada mobil yang kami ulas untuk pembaca sekalian. Semoga tulisan dan informasi ini bisa bermanfaat, silahkan berkomentar.