JENIS JENIS KAPAL
- Setelah mempelajari materi tentang Jenis – Jenis Kapal, Peserta didik mampu
memahami konsep kapal berdasarkan bahannya, alat penggeraknya, mesin penggerak
utamanya, konsep kapal khusus berdasarkan fungsinya. Peserta didik mampu
menjelaskan kapal berdasarkan bahan, alat gerak dan fungsinya,
Kapal laut yaitu alat transportasi untuk mengangkut manusia atau barang, dan
salah satunya sebagai alutsista TNI yang beroperasi di laut maupun sungai
dalam kapasitas yang besar. Antara perahu (boat) dan kapal (ship) berdasarkan
ukurannya perahu lebih kecil dari pada kapal meskipun sama-sama alat
transportasi di air. Hal ini tidak terlepas dari sejarah bangsa kita sebagai
negara maritim dan kepulauan dimana masyarakat ini Indonesia dari nenek moyang
sudah mengenal dan menggunakan perahu atau kapal dalam aktivitas sehari-hari
seperti para nelayan untuk mencari ikan, transportasi antarpulau, perdagangan
(pasar apung) dan lain sebagainya.
Gambar 1.1 Kapal Selam Alugoro |
Dunia teknologi berkembang pesat di segala lini di era millenial ini, sehingga
secara langsung maupun tidak langsung turut berpengaruh terhadap industri
perkapalan khususnya di Indonesia. Melihat realitasnya galangan kapal yang ada
sekarang ini baik milik negara maupun galangan swasta sudah sangat modern dan
canggih, hal ini terbukti dengan banyaknya kapal-kapal buatan anak negeri
mulai kapal kargo, kapal cepat sampai pada kapal perang.
A. Kapal Bedasarkan Bahannya
Kapal di buat tidak terlepas dari tujuan dan fungsi dari kapal itu sendiri,
dengan mencari bahan baku yang sesuai untuk menjaga kualitas dan tahan lama.
1. Kapal Kayu
Kapal kayu yaitu kapal yang terbuat mayoritas materialnya dari kayu pilihan
yang tahan terhadap suhu, cuaca, pH dan hewan laut parasit. Penggunaan kayu
untuk bahan baku pembuatan kapal sudah lama dilakukan oleh masyarakat kita
sebelum zaman kemerdekan berupa kerajaan sampai sekarang ini, sebab masyarakat
Indonesia pada daerah pesisir mata pencariannya adalah nelayan, dimana kapal
atau perahu rata-rata terbuat dari kayu.
Hal ini menjadi sangat mendasar/pokok karena kayu selain masih mudah di
dapatkan juga barang yang murah dan mudah cara membuatnya. Selain sebagai
tempat mencari ikan perahu/kapal kayu juga sebagai alat transportasi air (laut
/ sungai) dimana negara indonesia memiliki banyak pulau-pulau baik kecil maupu
besar bahkan sampai digunakan untuk kendaraan perang.
Dalam pembuatan kapal atau perahu kayu dibutuhkan kualitas kayu yang bagus
bahan yang digunakan untuk membuat kapal. Kayu yang ideal untuk bahan baku
pembuatan kapal kayu harus tahan terhadap hal-hal berikut:
- Air (tawar dan asin). Artinya kayu tidak mudah rusak ketika tercelup air asin dan air tawar hampir setiap waktu yang terus menerus.
- Pasir atau tanah lumpur. Artinya Setiap hari kayu dasar kapal akan selalu bersentuhan dengan pasir dan tanah atau lumpur
- Matahari. Artinya kapal akan selalu terpapar sinar matahari setiap hari
- Suhu artinya kapal sering digunakan setiap siang dan malam hari
- Perubahan cuaca artinya perubahan cuaca yang ada dipermukaan air sering berubah-ubah
- Cairan solvent. Artinya aktivitas setiap kapal pasti menggunakan bahan bakar (BBM) dan oli.
- Binatang laut atau serangga. Artinya semakin lama terendam kapal di air tidak menutup kemungkinan akan dijadikan habitat oleh hewan laut.
Gambar 1.3 Kapal Fiberglass |
Kapal Fiber yaitu kapal yang seluruh bangunannya (kontruksi) terbuat dari
fiberglass. Seiring dengan semakin terbatasnya bahan baku dari kapal kayu
berbanding lurus dengan rusaknya hutan sebagai ekosistem penyeimbang bumi dan
pemasuk oksigen terbesar untuk keberlangsungan kehidupan makhluk hidup di
permukaan bumi khususnya manusia.
Oleh karena itu sekarang manusia memilih bahan baku dari fiberglass karena
lebih ringan, tahan lama terhadap proses pelapukan dan perawatannya lebih
mudah atau minim biayanya. Banyak keunggulan atau kelebihan dari bahan
fiberglass jika kapal terbuat menggunakan teknologi terbaru yaitu vacum
infusion, kapal lebih ringan.
3. Kapal Ferrocement
Gambar 1.4 Kapal Ferrocement |
Kapal Ferrocement yaitu suatu kapal yang bahan penyusun utamanya semen
hidrolis yang dicampur dengan pasir dan besi berukuran kecil yang disebut
beton. Di dalam beton terdapat kerangka–kerangka kawat (wiremesh) / besi kecil
yang berfungsi sebagai tulang untuk menentukan kekuatan, keseimbangan berat
dan tekanan secara keseluruhan pada kapal.
Kapal ferrocement mempunyai berat dan tekanan lebih besar dibanding kapal lain
seukurannya sehingga daya apungnya relatif kecil. Oleh sebab itu, kapal
ferrocement sudah tidak relevan untuk kebutuhan dan mobilitas akhir-akhir ini,
karena kapal model sekarng selain efektif dan efisien juga relatif praktis
bagi kepentingan penggunanya.
Bahan cor dari semen untuk pembuatan kapal bukanlah material yang paling ideal
dan efektif untuk membuat sebuah kapal. Masalahnya supaya kapal ferrocement
kuat dindingnya harus tebal, bila dindingnya tebal maka butuh lambung yang
luas sehingga kapal harus berukuran besar. Dengan demikian, berat kapal
menjadi bertambah bebannya dan otomatis bahan bakar yang dibutuhkan lebih
banyak untuk menggerakkannya.
Apabila lambung kapal mulai retak sedikit saja sulit untuk menambalnya,
apalagi kapal sampai pecah akibat benturan maka kapal dapat tenggelam dengan
cepat karena bobotnya yang relatif berat.
4. Kapal Baja
Gambar 1.5 Kapal Perang Indonesia |
Kapal baja merupakan kapal yang dibuat dari bahan dasar material baja untuk
membangun bagian haluan, buritan, baseline, maindeck dan kimbul. Kebanyakan
kapal baja berukuran relatif besar dan penyambungannya dengan sistem blok,
setiap antarblok disambung dengan metode las (welding), seperti pada
kapal-kapal bekas perang dunia waktu itu, yang masih di jumpai pakupaku untuk
memperkuat sambungan dan masih banyak ditemukan kelemahankelemahan pada sistem
pengelasan, kurang presisi pemotongnnya dan saking banyaknya sambungan
sehingga terdapat keretakan-keretakan pada konstruksi kapal.
Semakin pesatnya perkembangan dalam konstruksi kapal baja dan sistem
penyambungan dengan teknik pengelasan, maka sistem konstruksi semakin canggih
dan efektif, dan pada saat melakukan perakitan di bengkel fabrikasi ukuran
potongan pelatnya lebih presisi dan saat disambung lebih pas dan efektivitas
waktu yang digunakan tepat waktu dengan jadwal pembuatan kapal.
B. Kapal Berdasarkan Alat Penggeraknya
Kapal akan berlayar menggunakan tenaga atau energi gerak, dimana sumber energi
penggerak kapal ini bisa bermacam-macam.
1. Kapal menggunakan alat penggerak layar.
Gambar 1.6 Kapal Layar Dewa Ruci |
Pada kapal ini kecepatannya tergantung pada adanya angin yang berhembus dan
arahnya. Melihat Indonesia adalah Negara Maritim dan kepulauan sehingga
masyarakat sudah terbiasa berakivitas menggunakkan kapal layar untuk
menjangkau pulau satu dengan lainnya saat melakukan perdagangan dan kunjungan
saudara, memenuhi pendidikan dan berwisata.
2. Kapal menggunakan alat penggerak padle wheel
Gambar 1.7 Kapal padle wheel |
Pada kapal padle wheel, seperti kapal – kapal pada umumnya namun yang membuat
berbeda adalah roda pendorong yang besar sehingga kelihatan mencolok baik
dipasang di samping maupun di belakang, kapal ini akan efektif ketika
digunakan di perairan yang mempunyai gelombang kecil atau tenang. Kebanyakan
kapal ini dipakai untuk wisata karena kecepatannya yang relatif pelan seperti
di danau, sungai dan waduk.
3. Kapal menggunakan alat penggerak jet propultion
Gambar 1.8 Jet propultion |
Sistim kapal ini pada prinsipnya adalah menghisap air di bagian depan dengan
mendorong kebelakang oleh pompa sehingga menciptakan sistem gaya impuls (jet
air ke belakang seperti tug boat). Mesin tug boat dengan berbahan bakar diesel
yang terdapat di lokomotif menggerakkan propeller. Kebanyakan tug boat
menggunakan double mesin induk, untuk menghasilkan tenaga yang berlipat ganda.
4. Kapal menggunakan alat penggerak baling-baling (propeller).
Gambar 1.9 Baling – baling |
Pergerakan sebuah kapal disebabkan oleh berputarnya baling yang berada di
belakang badan kapal bagian bawah yang tercelup oleh air sehingga menimbulkan
tekanan (daya dorong) Controllable Pitch Propeller (CPP). Controlable Pitch
Propeller yaitu daun baling-baling yang gerakannya dapat diatur atau
dikendalikan sesuai yang dikehendakai dari bagian kemudi kapal.
Baling baling lain yang digunakan untuk menggerakan kapal adalah Fixed Pitch
Propeller (FPP) komponen ini lebih efisien dan efektif dibanding dengan CPP
karena pada saat kapal dalam kondisi bergerak dan berputar propellernya dengan
beban yang tetap, maka FPP dapat menyerap semua tenaga (power) yang dihasilkan
oleh mesin penggerak, sehingga dengan daya tahan yang besar dan efektif
menyerap tenaga masih banyak digunakan untuk semua jenis kapal sampai sekarang
ini.
C. Kapal Berdasarkan Mesin Penggerak Utamanya
Jenis mesin yang digunakan, yaitu :
1. Mesin Uap Torak (steam reciprocating engine)
Kapal jenis ini bersilinder tiga (triple expansion engine) atau mesin senyawa
ganda (double Compound engine) sebagai mesin penggerak utama kapal. Prinsipnya
air yang mendidih dalam ketel memiliki uap panas dan tekanan uang tetap
dialirkan dalam silinder melalui katup sehingga memiliki gaya dorongan pada
piston. Apabila tekanan uap air di kapal turun, maka kembali menuju tempat
penampungan (ketel) untuk diuapkan lagi menjadi gas yang berfungsi untuk
menggerakkan mesin piston atau torak yang ada di mesin utama.
Gambar 1.10 Kapal Mesin uap torak |
2. Mesin Turbine Uap (Steam turbine)
Kapal bermesin uap ini bergerak karena tenaga yang dihasilkan oleh turbin uap
(seteam turbin) mempunyai kecepatan dan trim sangat seimbang dan relatif
seragam pergerakannya. Penggunaan uap dari hasil pergerakan alat sangat
efektif, efsien dan mempunyai tekanan konstan baik pada saat tekanan tinggi
maupun tekanan posisi rendah.
Kelemahan kapal dengan mesin turbin uap yaitu berputar yang searah saja
(reversible) sehingga diperlukan reversing turbine lagi untuk memutar balik
dari mesin uap tersebut untuk keperluan khusus sebagai penyeimbang mesin kapal
turbin. Mesin turbin uap lebih besar jika dibandingkan dengan kapal yang
bermesin uap torak sehingga kapal mesin turbin ini dapat digunakan untuk
mendorong kapal yang berukuran besar dan kapal yang bermuatan berat.
Gambar 1.11 Turbin uap |
- Penyemprot (Nozzle)
- Sudu jalan(Moving blade)
- Rotor (As)
- As poros (Rotor shaft)
3. Mesin dengan Motor pembakaran dalam (internal combustion engine)
Sistem kerja kapal dengan mesin bermotor ini menggunakan pembakaran campuran,
yaitu bahan bakar bercampur dengan udara bertekanan tinggi berada diruangan
tertutup (combustion chamber) yang menghasilkan uap untuk tenaga pergerakan
kapal. Hal ini dapat memberikan keuntungan langsung dengan memutar balik dan
dapat dikombinasikan antara mesin utama dengan beberapa unit mesin cadangan.
Guna mendapatkan tenaga seimbang bila kombinasi ini berjalan lancar, tidak ada
trobel dalam mengukur tekanan mesin. Munculnya teknologi yang mutakhir dan
canggih berupa turbo charger untuk memperoleh simpanan energi yang besar,
mesin jenis ini mempunyai bentuk ukuran dan berat yang kecil namun
menghasilkan tenaga dan energi yang besar dan dapat dilipat gandakan.
4. Mesin bertenaga Nuklir (Nuclear Engine)
Model Propulsi dengan bahan bakar nuklir (senyawa atom) hanya digunakan untuk
kapal yang berukuran besar yang besifat tidak berbisnis atau nonkomersial
seperti kapal perang induk TNI, kapal perang khusus, sehingga pemakainnya pun
masih terbatas pada wilayah kenegaraan. Selain harga bahan bakarnya sangat
mahal dan sangat berbahaya, risiko yang ditimbulkan dari dampak bahan bakar
nuklir tersebut bisa menghacurkan seisi kapal dan daerah di sekitarnya.
5. Turbin Gas.
Turbin gas yaitu mesin kapal yang sistem kerjanya menggunakan turbin dengan
gas fluida. Fungsi turbin gas untuk mengubah energi panas hasil dari
pembakaran di ruang bakar menjadi tenaga mekanis untuk menggerakan mesin
turbin. Mesin kapal bertenaga turbin mempunyai struktur utama terdiri atas
rotor (sudut putar) dan stator (sudut tidak berputar). Selain mesin utama juga
terdapat mesin pelengkap sebagai komponen tambahan antara lain kopling,
bantalan dan sistem bantu lainnya supaya kerja mesin uap ini bisa lebih baik
karena seimbang.
Sistem kerja dari mesin turbin gas ini, yaitu dengan mengubah atau
mengonversikan energi potensial menjadi energi kinetik dan mekanik dengan
menggunakan rotor yang berputar dinamis sehingga menghasilkan kekuatan (daya
dorong propeller). Berputarnya rotor dalam generator yang menggerakan beban
untuk menghasilkan daya atau kekuatan guna menciptakan energi seperti: arus
listrik, angin pada pompa kompresor dan yang tidak digunakan akan dibuang oleh
pendingin.
Mesin turbin ini menggerakan rotor dengan bahan bakar yang terdiri dari tiga
komponen utama yaitu turbin, ruang mesin bakar, dan kompresor. Fungsi sistem
motor yaitu untuk pembangkit yang menghasilkan gas dan menghasilkan kekuatan
daya poros rotor. Tipe mesin ini sebetulnya kombinasi dari “Free Piston Gas
Fier” dan gas turbine. Sistem ini belum banyak digunakan oleh kapal-kapal
niaga atau dagang. Penelitian dan percobaan mengenai mesin turbin gas masih
banyak dilakukan
D. Kapal Berdasarkan Fungsinya
Suatu pelayanan publik dengan menggunakan jasa transportasi kapal laut dapat
dikatakan baik, efektif dan efisien, jika :
- Material / barang yang dibawa kapal tiba sampai tujuan tepat waktu.
- Material / barang yang diangkut dapat dijamin keamanannya
- Tarifnya angkut relatif terjangkau dan sesuai dengan harga pasaran.
- Ada komunikasi antara pemilik barang dengan pengangkut dengan baik.
- Diganti terhadap barang yang rusak / hilang
Agar kapal-kapal dapat beroperasi dengan efektif maka, perusahaan jasa dapat
mempertimbangkan:
- Jenis muatan yang akan diangkut,
- Tempat bongkar muat barang (pelabuhan) representatif
- Jenis dan fasilitas kapal pengangkut
- Jadwal pemberangkatan kapal
Untuk mencapai hasil yang memuaskan pelayanan jasa transportasi laut, maka
harus memperhatikan:
- Kerusakan kapal (repair)
- Keamanan dan Keselamatan ABK dan penumpang lainnya
- Kerusakan muatan / barang
- Penggunaan gudang dalam kapal secara optimum
- Regulasi di pelabuhan untuk bongkar muat barang
Beberapa jenis kapal khusus berdasarkan fungsinya, yaitu sebagai berikut :
1. Kapal Barang (chargo ship)
Kapal yang sebelum dibuat terlebih dahulu dirancang operasional dan jenis
barang yang diangkut oleh kapal tersebut, sehingga tidak semua barang bisa
diangkut dengan kapal yang sama. Kapal ini mempunyai kecepatan sekitar 8
sampai dengan 25 knot dan mengangkut awak kapal paling banyak 12 orang. Namun
dengan standar kecepatan jalan kapal masih dikatakan kapal barang karena
mengutamakan keselamatan dan keamanan barang.
Gambar: 1.12 Kapal Barang |
Sumber :
https://cargonesia.com/wp-content/uploads/2016/05/pengiriman-murah-kalimantan.jpg.
2019
2. Kapal Penumpang (Passanger Ship)
Kapal ini didesain khusus untuk mengangkut manusia / penumpang guna untuk
melayani kebutuhan masyarakat luas dan efektif untuk transportasi laut baik
itu antarpulau maupun antarnegara. Indonesia sebagai negara yang berupa
maritim dan kepulauan, sangat membutuhkan sekali transportasi kapal laut untuk
memenuhi kebutuhan warganya menjalankan aktivitas sehari-hari dan acara
tahunan.
Kapal laut masih menjadi pilihan favorit masyarakat Indonesia. Selain harganya
yang terjangkau, pelayananya sekarang ini baik sekali, fasilitas umum yang ada
pada transportasi laut semakin lengkap dan menarik, keamanan akan perjalanan
menjadi prioritas. Adapun contoh kapal yang sering dipakai untuk transportasi
masyarakat Indonesia yaitu jenis kapal Roro, kapal Pelni, dan lain
sebagainya.
Walaupun sudah banyak jumlah pesawat yang ekonomis dan banyak dibangunnya
jembatan panjang antarpulau, akan tetapi kebutuhan perjalan pendek antarpulau
masih relatif banyak menggunakan jasa transportasi kapal laut terutama pada
musim liburan panjang tahunan seperti libur hari nasional maupun libur
keagamaan.
Gambar : 1.13 Kapal Pesiar |
Sumber: https://www.cruisemapper.com/images/
ships/547-large-c75b6f114c23a4d7ea11331e7c00e73c.jpg 2019
3. Kapal angkutan kayu (timber carrier atau log carrier)
Yaitu kapal sebelum dibangun direncanakan terlebih dahulu yang mempunyai
fungsi untuk muatan barang seperti kayu atau sejenisnya, sehingga tidak sama
pada umumnya kapal. Kapal pengangkut kayu ini dapat dilakukan juga dengan
kapal tongkang namun kapal tongkang butuh kapal penarik lagi sehingga dianggap
kurang efektif dan efisiensi waktu dan dana (cost). Kapal pengangkut kayu yang
di Indonesia biasanya mengangkut kayu antarpulau di bawa dari pulau luar jawa
menuju kepulau jawa.
Gambar : 1.14 Kapal Pengangkut kayu |
Sumber:https://flobamora.net/fotoberita/small
4. Kapal Muatan cairan (liquid bulk cargo)
Liquid bulk cargo yaitu kapal yang dirancang untuk muatan curah dalam bentuk
cairan, jenis kapal ini disebut juga kapal tanker karena dibuat khusus untuk
mengangkut muatan cair dari pengeboran minya lepas pantai dibawa ketempat
penyulingan atau pengolahan seperti bahan bakar, minyak mentah, crude palm oil
(CPO), bahan kimia cair dan lain sebagainya.
Kapal jenis ini juga dilengkapi dengan sistem perpipaan walau sederhana namun
mempunyai kekuatan yang besar saat menyedot dan mendorong material cair,
sistem perpipaan berfungsi untuk memperlancar bongkar muat material cair.
Gambar : 1.14 Kapal Pengangkut kayu |
Sumber:https://flobamora.net/fotoberita/small_18kapal%20
pengangkut%20ternak.jpg, 2019
Gambar : 1.15 Kapal Tangker minyak |
Sumber :
http://images.aksi.id/posts/1/2018/2018-08-14/112e49d0b2ce985676ed8cd-04be036eb_1.jpg,
2019
5. Kapal Kontainer (Container Ship)
Kapal dibuat dengan rancangan khusus untuk membawa peti kemas dengan standar
aturan peti kemas yang berlaku. Kapal ini dirancang dengan rongga rongga (sel)
ruang palka yang disertai dengan rel untuk mempermudah dan mempercepat tempat
peletakan peti kemas walaupun ada gelombang yang besar/tinggi tiadak akan
bergeser ataupun jatuh. Bongkar muat peti kemas dilakukan didermaga atau kapal
derek/crane dengan sebuah crane untuk efisiensi waktu dan efektivitas
pekerjaan.
Ada tiga cara mengikat petikemas di atas kapal yaitu
- Sistem lashing yaitu sistem ikatan sabuk, peti kemas yang di tumpuk rapi diikat dengan kawat baja antara batang pengikat dengan kapal.
- Sistem twist lock yaitu peti kemas ditumpuk dua atau lebih terus digembok jadi satu dengan atasnya.
- Sistem butress yaitu peti kemas yang sudah ditumpuk di atas kapal, kemudian diberi tiang penyangga disampinya guna saat kapal bergerak tidak bergeser peti kemas yang ditumpuk tersebut. Penyangga tersebut dipasang setelah peti kemas selesai ditata dengan rapi.
Gambar. 1.16 Kapal Peti Kemas |
Sumber :
http://bjSQ74BDD-A/UjHKNblzc5I/AAAAAAAAAiE/NiDhb-bkUvE/s1600/msc+kontainer.jpg
2019
6. Kapal muatan curah (Bulk Carrier)
Bulk Carrier adalah kapal yang dibuat untuk dagang, dirancang khusus
mengangkut barang curah yang tidak dikemas (unpackaged) contohnya pasir biji
besi, bijian polowijo, semen, biji tambang dan lain-lain. Di katakan curah
karena kapal ini didesain dengan membagi ruangan untuk tempat/mencurahkan isi
yang berbeda beda jenis muatannya.
Berdasarkan jenis muatannnya, kapal ini terbagi atas :
- Kapal pengangkut biji polowijo (Grain carrier)
- Kapal pengangkut bijih tambang (Ore carrier)
- Kapal pengangkut batu bara (Coal carrier )
- Kapal pengangkat minyak mentah (Oil carrier,)
- Kapal pengangkut bijih besi secara bergantian (Coal-ore carrier,)
Gambar. 1.17 Kapal Bulk carrier |
Sumber : https://www.bunkerist.com/en/wp-content/uploads/ 2016/11/bulker.jpg,
2019
7. Kapal pendingin. (refrigated cargo vessels).
Yaitu kapal yang dirancang khusus untuk bermuatan kontainer yang telah
dilengkapi dengan sistem pendingin di setiap containernya dengan ukuran yang
relatif besar. Kapal ini digunakan untuk mengangkut logistik yang tidak tahan
lama yang membutuhkan pengawet berupa suhu udara yang dingin (temperature
controlled) seperti daging, sayuran, buah-buahan, dan lain – lain.
Gambar. 1.18 Kapal refrigated cargo vessels |
Sumber: ttps://www.fleetmon.com/vessels/esmeralda_9181170_47837/?language=es,
2019
8. Kapal Ternak (life stock cargo)
Kapal yang dirancang khusus dengan sap-sap / ruangan kandang untuk tempat
ternak yang berbeda-beda jenisnya guna memindahkan komoditas ternak baik itu
untuk kebutuhan daging maupun pembibitan antarwilayah kepulaun di Indonesia
maupun antarnegara, karena ternak adalah hidup maka kapal didesain sedemikian
rupa agar ternak dalam perjalan tidak setres dan mati.
Gambar. 1.19 Kapal life stock cargo |
Sumber :
https://kampoengternak.or.id/wp-content/uploads/2015/02/kapal-ternak.jpg 2019
E. Jenis Kapal Khusus
Kapal khusus yang mempunyai fungsi untuk melaksanakan pekerjaan tertentu.
1. Kapal Perang
Kapal perang yaitu kapal yang dirancang dan dibuat untuk pertahanan sebuah
negara dan mempertahankan kedaulatannya, dilengkapi dengan sejata lengkap dan
canggih. Kapal ini dibangun tidak seperti biasanya sebuah kapal, dibuat dengan
perhitungan yang matang dan teknik pertahanan yang canggih, selain dilengkapi
dengan senjata dan amunisi, kapal perang dirancang memiliki radar, navigasi
yang lengkap dan modern serta menahan kerusakan dari serangan dan benturan
dengan benda yang keras, jalannya lebih cepat dan lincah dari kapal barang.
Oleh karena itu kapal ini hanya dimiliki tentara atau kepolisian. Di Indonesia
kapal ini tidak hanya dimiliki angkatan laut saja, namun angkatan udara dan
darat juga memiliki kapal perang demi untuk menjaga kedaulatan sebuah negara
kesatuan Republik Indonesia.
Gambar : 1.20 Kapal Perang Indonesia |
Sumber : https:// iifrTCYRSvg/KRI-Raden-Eddy-Martadinata-331. jpg, 2019
2. Kapal Pemadam
Kapal pemadam kebakaran yaitu kapal yang didesain khusus untuk membantu
memadamkan kebakaran yang ada di tengah laut. Kapal pemadam ini berfungsi
untuk membantu memadamkan segala bentuk kebakaran kapal lain yang berada di
tengah laut, dermaga, pelabuhan atau sekitarnya.
Kapal pemadam dilengkap dengan mesin ganda. Selain untuk menggerakan kapal,
mesin yang lain digunakan untuk memompa air yang disalurkan ke pipa untuk
memadamkan kebakaran, selain mesin dobel sistem pipa yang sistematis dan
lengkap untuk menunjang efisiensi dan kecepatan pemadaman dengan teknik yang
canggih.
Gambar : 1.21 Kapal Pemadam Kebakaran |
Sumber: http://88bRS8PHbA/TOLWJY92nCI/AAAAAAAABbA/
J8K3ToYQMPI/s400/RPA11%2Bdemo.JG, 2019
3. Kapal Penelitian (research)
Kapal ini dibuat khusus dengan tujuan untuk mengadakan penelitian di bawah
laut dengan membawa peralatan lengkap dan canggih untuk kebutuhan dalam
penelitian tersebut. Kapal penelitian juga dapat bekerja sama dengan jenis
kapal lain, misalkan bila misi penelitiannya di daerah kutub dimana daerah
kutub lautnya ditutup oleh es, maka kapal yang dibutuhkan adalah jenis kapal
pemecah es untuk membuat jalan lautan es yang akan dilewati oleh kapal
penelitian.
Kelebihan kapal jenis ini bisa mengukur dan mengenali karakteristik geografi
daerah tersebut baik itu dalam bentuk kimiawi, biologi dan fisik dari dalam
air dan udara di atmosfer serta kondisi iklim di atasnya. Kapal penelitian
dilengkapi dengan alat sonar gema untuk pembacaan hidrografi sederhana daerah
yang dijadikan penelitian.
Gambar : 1.22 Kapal Penelitian |
Sumber: http://oceanexplorer.noaa.gov/okeanos/explorations/10index/
media/ex_bow_starboard_side_600.jpg, 2019
4. Kapal Kesehatan (hospital ship)
Kapal ini dirancang khusus untuk kegiatan sosial dan pelayanan kesehatan yang
beroperasional di lautan, dilengkapi dengan peralatan kedokteran, ruang
periksa dan inap, ruang tenaga medis, tempat laboratorium. Selain itu hospital
ship ini membawa beberapa tenaga medis seperti dokter, perawat, apoteker dan
lain sebagainya.
Berkaitan dengan kapal rumah sakit atau rumah sakit yang mengapung harus
memperhatikan aspek seaworthiness atau syarat kapal dapat melakukan
perjalanan. Tujuan dibuat kapal rumah sakit untuk pengabdian pada masyarakat
guna membantu melayani kesehatan di tengah lautan baik disaat negara aman,
terjadi perang, gempa, tsunami maupun ditengah wabah penyakit seperti pandemi
virus Corona. Kapal rumah sakit ini sebagian besar masih dioperasikan oleh
tentara/pasukan militer.
Gambar : 1.23 Kapal Kesehatan |
Sumber
:https://indonews.id/cdn/posts/1/2018/2018-08-06/4939ab3e8a04ffc4ae7dbfc66727266f_
1.jpg 2019
5. Kapal Selam
Kapal selam ini dirancang dengan misi khusus pergerakannya berada di bagian
bawah air laut, pada umumnya digunakan untuk kebutuhan militer menjaga dan
mengamankan daerah teritorial Indonesia lewat jalur air.
Kapal selam rata-rata mempunyai panjang 65m dan lebar 6m, beratnya kurang
lebih 1500 ton dengan kecepatan 12 – 21 knot dan bisa bertahan di dalam air
mencapai 2 bulan. Militer menggunakan kapal selam tidak hanya untuk peralatan
perang dan menjaga keamanan wilayahnya, namun kapal selam juga digunakan untuk
kepentingan ilmu pengetahuan (riset dan observasi) di laut, air tawar dan
daerah yang rawan atau berbahaya bagi penyelam yang tidak dapat menjangkaunya
karena lautan yang sangat dalam, gelap, arus bawah air yang kencang, bahaya
lingkungan akibat biota laut.
Sampai sekarang ini Indonesia masih memiliki 5 kapal selam, pada kenyataannya
negara Indonesia adalah negara maritim dan kepulauan yang sangat luas maka
dengan jumlah kapal selam yang ada, untuk kepentingan keamanan sebuah negara
yang besar tentunya masih kurang jumlahnya.
Gambar : 1.24 Kapal selam Ardadeli 404 bermanuver |
Sumber:https://militermeter.com/wp-content/uploads/
2018/05/FB_IMG_1526943550175-678x381.jpg2019
6. Kapal Keruk (dredger)
Kapal yang mempunyai fungsi untuk mengeruk daerah yang dangkal untuk digunakan
sebagai dermaga, jalan kapal, atau bongkar muat barang.
a. Grab Dredger (GD)
Kapal keruk jenis grab dreger banyak digunakan mengeruk pada daerah sekitar
dok kolam, dok apung, dermaga peluncuran kapal dan termasuk bagian pinggir,
sudut dok yang masih dangkal, karena alat ini dapat merapat sampai ke tepi
pantai dan dermaga pembuatan, pemeliharaan dan perawatan kapal.
Kapal keruk jenis grab dredger mempunyai kekuatan dan ketajaman mata gali yang
cukup menembus cadas dan karang, kedalaman dipengaruhi oleh beratnya grab
bucket, namun belum bisa menentukan kepastian kedalaman kerukan yang
ditentukan.
Gambar : 1.25 Kapal keruk GD |
Sumber: http://news.blrstage.com/app/uploads/sites /3/2016/05/Dredger-1.jpg,
2019
b. Cutter section Dredger (CSD)
Pada prinsipnya kerja kapal CSD ini yaitu pada ujung tabung penghisap memiliki
kepala pemotong sentrifugal yang berfungsi untuk memecahkan tanah cadas yang
keras bercampur dengan batu karang lumpur, dan kerikil. Material tanah yang
dipecahkan menjadi butiran kecil-kecil bersamaan dengan air dihisap oleh pompa
kapal yang berkekuatan besar dan dikeluarkan melalui pipa berukuran besar dan
ditampung di kapal tongkang atau langsung dibuang kedaratan.
Kapal CSD ini ruang geraknya pada daerah seperti pantai, sungai, tambak,
danau, waduk atau bahkan rawa-rawa. Prinsipnya kapal ini bekerja bagian depan
kapal ini mempunyai pipa yang besar dan diujungnya terdapat gigi pemecah
material yang dituju, dengan cara sentrifugal (berputar) setelah dipecah
materialnya dihisap dengan ujung pipa yang besar tadi, dan didorong keluar
menuju kapal yang sudah disiapkan atau langsung disemburkan ke daratan.
Gambar : 1.26 Kapal keruk CSD |
Sumber:http://dredgermachine.com/statics/images/ mege/banner5.jpg 2019
c. Trailing suction hopper dredger (TSHD)
Kapal TSHD ini mempunyai prinsip kerja mengisi pasir dalam penampungan
(hopper) pada kapal khusus pengangkut pasir yaitu dengan menghisap pasir di
bawah kapal sambil jalan. Ketika penampung pasir (hopper) sudah cukup penuh,
kapal TSHD akan menuju ke tempat pembuangan tanah / pasir (material) yang
disedot tersebut dengan mengeluarkan pasir yang ditampung melalui jalur khusus
yang ada di bagian bawah lambung kapal dan bisa saja pasir dipompa / didorong
ke luar kapal melalui pintu yang sudah dipersipkan saat pembuatan kapal.
Gambar : 1.26 Kapal keruk TSHD |
Sumber:https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.
jinbomarine.com%2Ftrailing-suction-hopper-dredger.2019
d. Bucket Dredger (BD)
Prinsip kerjanya kapal BD ini di kapal terdapat alat yang digunakan untuk
mengeruk bentuknya seperti timba (bucket) berfungsi menampung material hasil
kerukan. Bucket ini bergerak secara simultan pada relnya untuk mengangkat
hasil kerukan berupa sedimen dari dasar laut, bahkan ada Bucket dredger dan
Grab dredger yang cukup kuat untuk mengambil tanah atau pasir dan membawa
material tersebut ke atas tampungan.
Kapal BD ini sering digunakan untuk membuat jalan di bawah air yang agak dalam
berfungsi sebagai lintasan kapal supaya tidak kandas menuju pelabuhan. Bucket
dredger sampai sekarang masih relevan digunakan untuk penambangan bawah laut /
lepas pantai pada daerah dimana tanah bawah laut mengandung biji timah, biji
besi, biji kaca maupun logam mineral lainnya. Jenis kapal keruk ini berumur
paling tua diantara kapal keruk lainnya.
Gambar 1.27 Kapal Keruk BD |
Sumber :http://www.headdredging.com/wp-content/
uploads/2019/01/bucket-wheel-dredger.jpg, 2019
e. Backhoe/Dipper Dredger (DD)
Kapal keruk jenis DD ini sebagai solusi penggalian tanah, pasir, kerikil
maupun karang di bawah laut yang digunakan untuk mengerjakan tempat yang sulit
dijangkau dan bahkan tidak mampu dikerjakan oleh kapal keruk lain. Sesuai
dengan fungsinya yaitu kapal jenis dipper dridger yaitu untuk mengeruk jenis
pasir, tanah cadas, kerikil dan karang yang sangat keras dengan berbagian
ukuran yang lebih besar.
Kapal pengeruk jenis ini memilki sebuah timba (backhoe) mirip excavator yang
berfungsi untuk mengeruk tanah dipantai atau bawah air, dimana hasil kerukan
backhoenya ditaruh di atas kapal material lain seperti tongkang.
Kapal DD ini mempunyai alat spudcan yang utama, yaitu tiang panjang ke bawah
lambung kapal sampai dasar air berfungsi sebagai penguat pengganti jangkar
agar kapal tidak bergerak kemana-mana, dan timba pengeruk (backhoe dredger)
dengan teknlogi canggih (high-tech) sebagai pengeruk material dasar air yang
mampu memecah material keras seperti karang. Pengoperasiannya kapal DD hanya
membutuhkan satu orang saja sudah cukup.
Gambar : 1.28 Kapal keruk DD |
Sumber : https://maritimejobs.org/wp-content/uploads/
2018/03/dsc026581-320x214.jpg, 2019
f. Water Injection Dredger (WID)
Prinsip kerja dari kapal pegeruk WID ini menembakkan air campur pasir atau
kerikil dari mesin jet kecil ke sedimen atau endapan lumpur dengan tekanan
yang tidak terlalu kuat, bertujuan untuk mencampurkan air dengan sedimen
sehingga lupur dan kerikil kecil-kecil melayang-layang di air (air menjadi
keruh).
Kemudian air keruh didorong oleh air bertekanan tersebut sehingga menimbulkan
arus dan gaya dorong yang kuat keluar dari lokasi pengerukan sedimen. Kapal
jenis ini serngkali dipakai untuk memperbaiki dredging (kerukan) di
pelabuhan-pelabuhan yang banyak sedimentasinya, sehingga kapal yang berlabuh
tidak kandas oleh sedimen pasir atau lumpur.
Gambar 1.29 Kapal Keruk WID |
Sumber : https://www.nautechnews.it/files/2018/03/ Damen_ WID500.jpg, 2019
7. Kapal Tunda (Tugboat)
Kapal ini berfungsi membantu kapal lain yang terkena masalah di luat seperti
kapal-kapal yang kandas, masuk dok untuk perbaikan, dan bahkan sebagai tumpuan
utama kapal yang tidak mempunyai baling-baling kaya tongkang dengan cara
menarik atau mendorong kapal-kapal tersebut yang membutuhkan, walaupun kapal
yang ditarik atau dorong tersebut lebih besar dan berat.
Kapal tunda bila dilihat dari bentuknya relatif kecil, namun mempunyai
kapasitas tenaga yang luar biasa dengan kekuatan 500-2000 kw atau 750-30000
tenaga kuda, hal ini sangat ironis bila dibandingkan dengan ukuran kapalnya.
Jika kapal tugboat dipakai di laut bebas / lepas maka tenaganya lebih besar
dapat mencapai 25000 tenaga kuda atau 2000 kw. Mesin yang terpasang pada kapal
tugboat adalah sama dengan mesin yang ada di kereta api, untuk menjaga kemanan
terdapat dua mesin induk.
Tugboat dapat bermanuver dengan baik, namun demikian masih di pengaruhi oleh
beberapa unit penggeraknya seperti propeller. Tugboat mempunyai alat penggerak
konvensional dengan balingbaling di belakang sangat efektif untuk menarik
kapal besar yang mengalami masalah dari pelabuhan ke pelabuhan lainnya dan
alat penggerak yang tidak konvensional seperti schottel propulsion system
(sps) atau sistem propulsi Voith-Schneider dimana baling-baling dapat memutar
sampai 3600.
Gambar :1.30 Kapal Tunda |
Sumber : https://www.chubb.com/_global-assets/images/ banner-barges.jpg.2019
8. Kapal Ikan (fishing vessel)
Kapal jenis ini berfungsi untuk mencari ikan dalam skala yang besar. Fishing
vessel dilengkapi dengan peralatan tangkapnya yang canggih dalam menangkap
ikan.
Kapal penangkap ikan mempunyai bagian utama yang cukup penting untuk
memaksimalkan fungsinya, yaitu: cerobong, buritan digunakan sebagai
pengendali, portside yaitu lambung kiri digunakan untuk bersandar.
Bulbous berfungsi untuk mengurangi hambatan kapal pada saat beroperasi,
anjungan yang terdapat roda kemudi dan peralatan navigasi berfungsi untuk
memosisikan kapal untuk mendapatkan tangkapan. Bahkan dalam kapal yang canggih
ini selain menampung ikan juga dilengkapi penyimpan, pendingin, atau pengawet,
pemrosesan dan packing ikan.
Gambar 1.31 Kapal Penangkap ikan |
Sumber:https://upload.commons/1/1d/Kiel_%-
28Ship_1973%29_-Deutsche_Fischfang_Union-_Cuxhaven_ 2008_by-RaBoe_01.jpg, 2019
9. Kapal Pemecah Es (Ice Breaker)
Kapal yang dirancang khusus untuk melawati daerah kutub membuka alur pelayaran
melalui lapisan bekuan es di daerah dingin sehingga harus memenuhi 3 standar
pemecahan es yaitu pelampung yang kuat, bentuk baling-balling, dan kekuatan
menggerakan propeller untuk pergerakan kapal melalui lautan es yang beku.
Kapal ini jenis ini dibuat pertama kali oleh Rusia pada tahun 1957 mesinnya
bertenaga nuklir sehingga lebih efisien, praktis dan menjadi kebanggaan negara
Rusia pada zaman itu.
Gambar 1.32 Kapal es breaker |
Sumber : https://id.rbth.com/technology/80721-kapal-pemecah- es-soviet-wyx
2019
10. Kapal Derek (Crane Ship)
Jenis kapal Derek ini mempunyai bentuk yang tinggi dan besar dilengkapi dengan
peralatan derek raksasa mirip crane yang berfungsi untuk membantu pekerjaan
konstruksi lepas pantai dan mengangkat peralatan dan material konstruksi yang
berat seperti pemasangan alat bor minyak dan gas lepas pantai.
Keistimewaan kapal derek/kren ini dapat berputar sehingga lebih efektif dan
efisien waktu.
Gambar 1.33 Kapal Derek |
Sumber:https://gruasytransportes.files.wordpress.
com/2017/04/emma_mc3a6rsk2.jpg 2019
11. Kapal Pengebor (Drilling Ship)
Kapal yang berfungsi untuk pengeboran minyak lepas pantai (tengah laut),
sungai yang dilengkapi dengan alat khusus untuk eksplorasi minyak bumi atau
gas alam. Pengeboran lepas pantai atau bawah laut dengan instalasi sistem
pohon selain mendapatkan minyak mentah atau gas sebagai tujuan, namun juga
dapat dapat digunakan untuk perawatan atau pemeliharaan casing and tubing
instalation. Rig yaitu serangkai alat yang diigunakan untuk mengebor sumur di
dalam laut guna mendapatkan minyak atau gas, aktivitas tersebut adalah
pengeboran lepas pantai.
Rig mempunyai pipa yang terbuat dari baja dan panjang disesuaikan dengan
kedalaman dasar air, di ujung pipa terdapat mata bor (drill bit) terbuat dari
baja pilihan bahkan juga terbuat dari berlian (diamond). Berdasarkan lokasi
pengeboran drill rig dapat dibedakan menjadi:
- Land rig (rig darat) yaitu pengeboran yang berada di daratan. Bila lokasinya sulit dijangkau dengan kendaraan bisa menggunakan heikopter.
- Offshore rig (rig air) yaitu dioperasikan di atas permukaan air (laut, danau maupun sungai)
- Tender barge yaitu dioperasikan di atas air dengan kedalaman yang lebih dibandingkan dengan offshore rig
- Jack up rig yaitu rig yang pada saat mengoperasikan terdapat empat kaki pada tiap sudutnya kemudian ditarik sampai menyentuh dasar air.
- Drillling jacket yaitu rig yang memmpunyai bentuk kecil dan cocok untuk laut yang tenang dan dangkal.
- Semi submersible rig yaitu model rig yang mengapung menggunakan hull, dengan alat thruster (kaya propeller) dan ballast system , maka rig ini dapat mengatur secara posisi secara dinamis. Semi submersible sering digunakan pada daerah yang ekstrem yaitu gelombang besar dan cuaca yang buruk dan kedalaman lebih dari 500 m.
Gambar 1.34 Drilling Ship |
Sumber : https://www.skf.com/binary/103-179174/ TTX-close-up.jpg 2019
12. Kapal Floating Production
Jenis kapal ini didesain khusus untuk melakukan pengolahan di atas laut dari
platform terdekat kemudian disimpan sementara dan didistribusikan dengan kapal
tangker atau lewat pipa dasar laut. Jadi kapal ini mirip dengan industri
pengolahan minyak karena di atas main dek kapal sudah dilengkapi dengan
peralatan penyulingan minyak dan pengolahan gas, serta pengolahan limbah.
Hasil pengeboran berupa minyak mentah yang campur dengan lumpur dari sumur
pengeboran selanjutnya melalui flowlines dan riser menuju ke pengolahan dan
penyulingan, miyak hasil penyulingan yang telah bersih dan kandungan airnya
telah minim kemudian dialirkan dan disimpan sementara, demikian pula gasnya.
Gas dan miyak sebagian digunakan untuk kebutuhan bahan bakar engine dan
listrik sisanya dibuang ke atmosfer melalui scruber. Pengolahan limbah dari
sisa produksi seperti air bercampur sisa minyak dan lumpur dibuang ke dalam
sloop tank kemudian ditreatmet sesuai standar yang ditentukan undang-undang
pengolahan minyak dan gas, yang limbahnya dibuang ke dasar laut.
Kapal Floating production dikatakan mirip dengan industri, karena beberapa
kompnen kapal sudah tidak difungsikan seperti mesin dan propeller, anjungan
dan navigasi sudah di nonaktifkan kecuali radar, pompa utama dan emergenci
generator.
Gambar 1.35 Kapal Floating Production |
Smber :http://andromeda.id/wp-content/uploads/2015/05/jd2.jpg 2019
13. Kapal Pasokan Platform (PSV)
Kapal ini di desain dan dirancang untuk membwa bahan baku minyak mentah hasil
dari pengeboran lepas pantai di kapal Floating production menuju daratan.
Ukuran kapal PSV relatif panjang sekitar 100 meter dengan ukuran panjang dan
lebar maka volume minyak atau gas yang dibawanya semakin besar.
Fungsi utama kapal PSV yaitu untuk mendukung logistik, awak dan petugas
pengeboran, pembawa barang hasil pengeboran / minyak mentah, dan segala
peralatan yang dibutuhkan untuk kegiatan tersebut dan dari anjungan minyak dan
struktur lepas pantai.
Gambar 1.36 Kapal Pasokan Platform (PSV) |
Sumber:https://premieroffshore.com.gh/wp-content/
uploads/2015/12/5.-Asso-Ventisette.jpg 2019
14. Kapal Ponton (Tongkang)
Kapal pontong mempunyai bentuk yang sederhana dengan desain dan rancangan
pembuatan tidak terlalu sulit, namun mempunyai manfaat yang besar. Bentuk
kapal tongkang /ponton ini lambungnya datar yang sering digunakan untuk
mengangkut barang curah baik itu kering maupun cair, namun terkadang juga
digunakan untuk mengangkut peti kemas.
Kapal ini biasanya di tarik oleh kapal tugboat. Sekarang sudah ada yang
mempunyai mesin sendiri atau sudah tidak ditarik dengan tugboat, memilih
armada kapal tongkang untuk mengangkut barang curah karena perjalannya yang
pelan dan tenang sehingga aman, dan bongkar muatnya yang mudah dan cepat.
Kapal ini sudah ada sejak lama di Indonesia pada tahun 1960an dijadikan alat
transportasi antarpulau di Indonesia, jembatan antardaerah disungai-sungai di
luar jawa seperti sumatra, kalimantan, sulawesi dan lain-lain.
Tongkang relatif cocok sebagai akomodasi laut untuk angkutan barang curah
seperti kayu, batubara, pasir, biji-bijian dan curah cair dalam angkutan jarak
pendek (short sea shiping). Di Indonesia tongkang banyak diproduksi di daerah
Batam (Kepulauan Riau) yang merupakan salah satu basis produksi perkapalan di
Indonesia.
Gambar 1.37 Kapal Tongkang |
Sumber:http://www.harnas.co/files/images/ 760420/2017/12/21/kapal-tongkang.jpg
2019
15. Kapal Kabel (Cabel Laying Ship)
Kapal yang dirancang khusus dilengkapi dengan peralatan dan tenaga ahli di
bidangnya untuk mendukung kegiatan pemasangan kabel listrik, kabel fiber,
kabel telepon yang membawa data telegraf, data digital, termasuk data pribadi
yang berada di bawah laut cukup panjang yang menghubungkan dari pulau satu ke
yang lainnya atau antarnegera. Di Indonesia memasang kabel bawah laut ini di
mulai sekitar tahun 1990an. Fungsi pemasangan kabel di dasar laut lebih aman
dari pada yang dipasang di atas tanah atau di darat dari berbagai gangguan.
Pemasangan kabel di bawah laut dulu hanya dilakukan oleh operator elit / kaya,
namun sekarang setiap pemangku kepentingan akan transmisi data dan internet
memasang kabel di dasar laut, meskipun biaya besar memasang kabel yang sangat
panjang ribuan kilometer dan waktu yang sangat lama, kadang rusak oleh faktor
alam dan sadapan manusia, sulitnya perawatan dan biaya perbaikan tidak
sedikit.
Pemasangan kabel ini membutuhkan kapal khusus pengangkut, memasang dan
mengamankan kabel serta penyelam yang sudah terlatih. Hal ini tidak
menyurutkan bagi perusahaan tersebut untuk tetap memilih tempat pemasangan
kabel data penting dan jaring serat optik di dasar laut dengan alasan yang
simpel yaitu lebih tahan lama karena aman dari kepanasan dan ini menjadi
pilihan utama dan populer.
Gambar. 1.38 Kapal kabel |
sumber:https://bukanfabianmr.files.wordpress.com/2014/12/cable-laying-
ship.jpg 2019
CAKRAWALA
Sumber.http://himateta.lk.ipb.ac.id/files/2011/03/untitled2.jpg 2019
Istilah turanor ada dalam buku Fantasi karangan J.R.R. Tolken. Berat kapal
Turanor memiliki berat sebesar 100 ton dengan mesin dan alat bantu yang
lengkap bertenaga kuda dan kecepatan jelajah mencapai 5 knots. Kapal mewah ini
didesain dengan ramah lingkungan energinya praktis dan efisien yaitu dengan
menggunakan panel tenaga surya sebagai sumber listrik dan energi lainnya.
Dengan bentuk yang mewah dan ekslusif tentu tidak sedikit biaya yang
dikeluarkan untuk membuatnya, sebab desainnya yang khusus dengan bahan baku
seringan mungkin namun mempunyai kerangka yang cukup kuat tentu harganya
mahal. Kapal ini di desain untuk melakukan ekspedisi dengan tujuan meneliti
keadaan laut dan atsmofer. Kapal ini menjadi pilihan yang baik karena tidak
ada emisi gas sisa bahan bakar yang dikeluarkan sama sekali sehingga setiap
daerah yang dikunjunginya bebas dari limbah dan polutan.
RANGKUMAN
Kapal adalah media transportasi air yang bergerak dalam bidang angkutan baik
angkutan barang maupun angkutan manusia, sarana pertahanan negara, membantu
dalam bidang kesehatan dan pendidikan (penelitian dan observasi). Kapal
sebagai sarana transportasi mempermudah warga atau masyarakat menjalankan
kegiatan sehari-hari baik di daerah tersebut maupun antarpulau bahkan
antarnegara.
Transportasi laut sekarang ini pelayanannya lebih baik, mempertimbangkan
safety, kualiatas kapal terukur karena sering dilakukan kontrol oleh badan
berwenang dan ekonomis dibanding transportasi lainnya. Kapal berdasarkan bahan
yang digunakan terdiri dari kapal kayu, ferosemen, baja dan fiber; berdasarkan
alat penggeraknya: baling baling, layar dll; berdasarkan mesin penggerak
utama: Gas turbine, Nuclear Engine, Turbine uap, uap torak; dan berdasarkan
fungsinya: Kapal pendingin, penumpang, Chargo dan lain sebagainya.
Demikian penjelasan lengkap memahami jenis jenis kapal dan fungsinya
berdasarkan bahan, alat penggeraknya, mesin penggerak utamanya, berdasarkan
fungsinya, dan kapal khusus yang bisa kami paparkan. Semoga uraian ini bisa
bermanfaat.