Menerapkan Cara Perawatan Gardan/Differential pada Kendaraan -
Bacalah uraian berikut ini dengan cermat! Pernahkah kamu mendengar mengenai
differential ataufinal drive atau gardan? Diferential atau final drive atau
disebut juga gardan merupakan unit pemindah tenaga yang terletak setelah
poros propeller. Tahukah kamu apakah fungsi differential itu?
Tahukah kamu komponen kendaraan yang digunakan untuk menghubungkan kendaraan
dengan jalan? Ya, roda dan ban merupakan komponen yang menghubungkan
kendaraan dengan jalan sehingga kendaraan dapat berjalan atau bergerak di
jalan. Tentu kamu tahu bahwa kendaraan tidak hanya memiliki satu roda. Pada
saat berjalan di jalan yang menikung, roda-roda kendaraan jarang berputar
pada putaran yang sama.
Menerapkan Cara Perawatan Differential pada Kendaraan
ini karena kondisi jalan yang dilalui roda kiri dan,kanan tidak sama. Untuk
itu, diperlukan dijfferential pada kendaraan. Differential merupakan
komponen yang berfungsi membedakan kecepatan putaran roda untuk menghasilkan
momen yang sebanding. Kontruksi differential pada roda penggerak belakang
mobil dapat kamu perhatikan pada Gambar 5.1 berikut!
Sumber: https://thecustomizewindows.com, diakses 17 Februari 2018, pukul
11.45 WIB
Gambar 5.1 Differential pada roda penggerak belakang
Gambar 5.1 menunjukkan differential pada roda penggerak belakang mobil.
Selain untuk ; membedakan putaran roda kiri dan kanan pada saat membelok,
differential juga digunakan untuk menyamakan putaran roda saat berjalan
lurus. Dapat kamu bayangkan jika kendaraan berjalan dengan kecepatan roda
kiri dan kanan berbeda?
Kendaraan tersebut tentu tidak akan berjalan dengan seimbang. Untuk itu,
kamu perlu mempelajari materi mengenai dijfferential karena komponen ini
juga merupakan bagian yang penting pada kendaraan. Pada bab ini kamu akan
mempelajari lebih lanjut mengenai fungsi dan komponen-komponen differential.
Kamu juga akan mempelajari prinsip kerja differential pada saat kendaraan
berjalan lurus dan membelok.
Kamu harus dapat membedakan prinsip kerja differential tersebut agar kamu
dapat melaksanakan pemeliharaan pada differential dengan benar. Selain itu,
kamu juga akan mempelajari gejala kerusakan dan langkah pemeliharaan unit
differential. Pelajarilah materi pada bab ini dengan Sungguh-sungguh agar
kamu dapat memelihara unit differential dengan benar. Sebelum memulai
pelajaran, berdoalah kepada Tuhan yang Maha Esa agar ilmu yang kamu dapatkan
berguna bagi dirimu sendiri dan orang lain.
A. Pengertian Differential
Differential gear atau sering dikenal dengan nama gardan adalah komponen
pada mobil yang berfungsi untuk meneruskan tenaga mesin ke poros roda.
Putaran roda semuanya berasal dari proses pembakaran yang terjadi dalam
ruang bakar. Proses pembakaran inilah yang kemudian akan menggerakkan piston
untuk bergerak naik turun. Lalu gerak naik turun piston ini akan diteruskan
untuk memutar poros engkol.
Gerak putar poros engkol ini akan diteruskan untuk memutar roda gila/
flywheel. Putaran roda gila akan diteruskan untuk memutar kopling kemudian
diteruskan memutar transmisi ke as kopel lalu ke gardan. Gardan akan
meneruskan putaran ini ke as roda dan as roda akan memutar roda, sehingga
kendaraan dapat berjalan. Jadi urutan perpindahan tenaga dan putaran dari
mesin sampai ke roda, sehingga kendaraan atau mobil dapat berjalan.
Ukuran dari sebuah differential gear atau gardan menggambarkan dari bobot
atau berat kendaraan. Bis bertenaga diesel yang memiliki tubuh yang kekar
memiliki gardan yang kekar, dan kuat. Sedangkan untuk mobil non komersial
yang berbentuk lebih dinamis seperti minibus dan sedan memiliki ukuran
gardan yang lebih kecil, namun proses pembagian putaran side gear kiri
maupun gear kanan keduanya memiliki kemampuan yang sama-sama baik.
Menurut (Bayu Prasetya Aji, 2008: 5) differential atau sering dikenal
dengan nama gardan adalah komponen pada mobil yang berfungsi untuk
meneruskan tenaga mesin ke poros roda yang sebelumnya melewati transmisi
dan propeller shaft sehingga dapat memutarkan roda dan menjalankan
kendaraan. Putaran roda semuanya berasal dari proses pembakaran yang
terjadi dalam ruang bakar.
Proses pembakaran inilah yang kemudian akan menggerakkan piston untuk
bergerak naik turun. Kemudian gerak naik turun piston ini akan diteruskan
untuk memutar poros engkol. Gerak putar poros engkol pada mesin ini akan
diteruskan untuk memutar flywheel. Putaran flywheel akan diteruskan untuk
memutar kopling kemudian dilanjutkan memutar transmisi ke propeller lalu
ke differential.
Differential akan meneruskan putaran ini ke poros axel sesuai dengan beban
dari kendaraan dan poros axel akan memutar roda, sehingga kendaraan dapat
berjalan. Jadi dapat diketahui urutan perpindahan tenaga dan putaran dari
mesin sampai ke roda, sehingga kendaraan atau mobil dapat berjalan. Fungsi
utama differential adalah membedakan putaran roda kiri dan kanan pada saat
mobil sedang membelok.
Hal itu dimaksudkan agar mobil dapat membelok dengan baik tanpa membuat
kedua ban menjadi slip atau tergelincir. Ukuran dari sebuah differential
menggambarkan dari bobot atau berat kendaraan, namun dalam proses
pembagian putaran side gear kiri maupun side gear kanan keduanya memiliki
kemampuan yang sama.
B. Fungsi Gardan
Gardan atau differential digunakan pada kendaraan roda empat tar atau roda
lebih sisi untuk dalam dan luar membuat mencegah roda-roda kendaraan slip
saat membelok. Adanya perbedaan kecepatan putar roda sisi dalam dan luar
membuat roda-roda yang terhubung dengan sistem pemindah tenaga slip.
Gardan digunakan untuk menghilangkan slip pada roda-roda tersebut.
Gardan adalah salah satu komponen pada sistem pemindah tenaga yang
meneruskan putaran mesin dari transmisi menuju ke poros penggerak roda.
Secara umum gardan merupakan susunan roda gigi yang terdiri dari satu set
roda gigi reduksi (drive pinion dan ring gear) dan satu set roda gigi
differential (pembeda). Roda gigi reduksi digunakan untuk mengurangi
putaran dari poros propeler dan melipat gandakan momen dari mesin.
Roda gigi diferential berfungsi untuk membedakan kecepatan roda sisi luar
dan dalam saat kendaraan belok. Letak gardan pada kendaraan tergantung
jenis penggerak rodanya. Kendaraan dengan penggerak roda depan (FF)
memiliki gardan yang menjadi satu dengan transmisi dan terletak di antara
kedua roda depan kendaraan. Pada kendaraan yang menggunakan penggerak roda
belakang (FR), gardan terletak di belakang poros propeler dan di antara
poros roda.
Gambar 5.2 Letak final drive pada penggerak FFdan FR
Kendaraan dengan penggerak empat roda (4WD) memiliki gardan di kedua poros
rodanya, yaitu poros roda depan dan belakang. Gardan mempunyai beberapa
fungsi, yaitu.
1. Mereduksi Putaran (Mesin) untuk Menghasilkan Momen yang Besar
Seperti yang telah kamu ketahui saat mempelajari transmisi, putaran mesin
direduksi oleh transmisi (pada posisi pecepaatan tertentu) untuk
melipatgandakan momen mesin. Ternyata, momen yang dihasilkan masih belum
cukup besar untuk menggerakkan kendaraan, terutama saat mulai bergerak.
Untuk itulah, digunakan roda gigi reduksi di gardan untuk mereduksi
putaran poros output transmisi sehingga momen cukup kuat untuk
menggerakkan kendaraan.
Letak Final Drive pada penggerak FF dan FR |
Roda gigi dalam gardan yang meneruskan putaran poros output transmisi
disebut drive pinion. Pasangan drive pinion adalah ring gear. Drive pinion
berperan sebagai roda gigi penggerak yang menggerakkan ring gear. Jumlah
gigi drive pinion lebih sedikit daripada jumlah gigi pada ring gear.
Bentuk drive pinion yang menyerupai nanas membuatnya terkadang disebut
sebagai "gigi nanas" oleh mekanik bengkel.
2. Merubah Arah Putaran Sebesar 90° terhadap Putaran Asal
Tentu kamu sudah tahu arah putaran mesin dan komponen sistem pemindah
tenaganya. Arah putaran itu tentu tidak dapat menggerakkan poros roda dan
roda karena letaknya yang berbeda. Letak/posisi roda dan poros roda berada
(90°) dari letak mesin dan komponen pemindah tenaga. Oleh karena itu,
dibutuhkan komponen pengubah arah putaran sebesar 90 agar putaran dari
komponen sistem pemindah tenaga dapat diteruskan ke roda.
Gardan Mengubah arah putaran mesin menjadi tegak lurus |
Pada gardan, komponen yang mengubah arah putaran ini sama dengan komponen
yang digunakan sebagai reduksi akhir, yaitu drive pinion dan ring gear.
Kedua roda gigi tersebut merupakan pasangan roda gigi vang disebut bevel
gear. Bevel gear adalan pasangan roda gigi yang titik pertemuannya
membentu sudut (90°), sehingga dapat mengudan aran putaran dari roda gigi
penggerak menjadi tegak lurus (90°) pada roda gigi yang digerakkan.
3. Membedakan Putaran Roda Kiri dan Kanan pada Saat Kendaraan Membelok
Kendaraan-kendaraan tertentu terutama yang menggunakan empat roda
atau lebih (seperti mobil) memiliki permasalahan saat membelok.
Permasalahan ini timbul sebagai akibat adanya perbedaan jarak tempuh
roda sisi dalam dan luar kendaraan. Saat menikung, roda sisi luar
menempuh jarak yang lebih jauh daripada roda sisi dalam yang menempuh
jarak yang lebih dekat. Bila kedua roda tersebut berputar
dengan kecepatan yang sama, roda sisi dalam akan slip karena jarak
tempuh yang lebih dekat.
Membedakan putaran roda kiri dan kanan kendaraan |
Kondisi demikian, membuat pengedalian kendaraan saat membelok menjadi
tidak nyaman dan susah. Ban juga menjadi cepat aus karena sering slip
saat membelok. Fungsi gardan sebagai komponen pemindah tenaga yang dapat
membedakan putaran roda sisi dalam dan luar membuatnya dikenal juga
dengan differential (pembeda). Cara kerja gardan akan dijelaskan lebih
lanjut pada pembahasan selanjutnya.
C. Komponen Differential dan Fungsinya
Komponen Gardan dan Fungsinya - Gardan adalah salah satu bagian chasis yang memiliki fungsi untuk membedakan putaran roda kiri dan kanan. Gardan terdiri dari berbagai komponen yang memiliki peranan yang berbeda-beda. Lalu apa saja komponen gardan dan fungsinya?
Gardan atau differential bekerja dengan membedakan putaran roda kanan dan roda
kiri. Hal ini berguna ketika kendaraan berbelok baik kekanan maupun kekiri.
Apabila tidak terdapat pembeda putaran maka akan terjadi selip pada salah satu
sisi roda. Selip diakibatkan oleh perbedaan lintasan ketika kendaraan
berbelok.
Untuk mengatasi selip tersebut maka kendaraan terdapat gardan yang disusun
dari beberapa komponen. Komponen gardan terdiri dari drive pinion, side gear,
pinion gear, ring gear, housing, dan berbagai komponen gardan dan
fungsinya yang lain. Setiap komponen gardan ini memiliki tugas yang
berbeda-beda dan bertujuan agar gardan dapat memenuhi semua fungsi gardan pada
kendaraan.
Setiap komponen gardan akan saling berkaitan secara presisi antara satu
komponen dengan komponen lainnya. Komponen gardan akan membentuk mekanisme
sehingga gardan dapat membedakan putaran roda kiri dan roda kanan. Saat
kendaraan berbelok kekanan maka roda sebelah kiri kanan akan diperlambat
karena memiliki lintasan yang lebih kecil. Sebaliknya saat kendaraan berbelok
kekiri maka roda sebelah kiri akan diperlambat.
Oleh karena itu gardan memiliki peranan yang sangat penting pada kendaraan.
Untuk lebih jelasnya mengenai komponen gardan dan fungsinya akan
dibahas pada artikel berikut ini. Gardan atau diferensial adalah salah
satu komponen powertrain yang berfungsi membedakan putaran roda kiri dan kanan
pada satu poros.
Gardan akan sangat berguna ketika mobil berbelok, ketika mobil belok kiri
maka roda belakang kiri memiliki lintasan lebih pendek daripada roda
belakang kanan. Kalau putaran roda kiri sama dengan roda kanan, maka akan
ada slip pada roda kiri karena putaran roda lebih banyak dibandingkan jarak
lintasannya.
Untuk mengatasi masalah ini, maka ketika mobil belok kiri roda belakang kiri
harus berputar lebih lambat dibandingkan roda belakang kanan. Juga
sebaliknya, saat mobil belok kanan maka roda belakang kanan harus berputar
lebih lambat dibandingkan roda belakang kiri. Terdapat beberapa komponen
gardan atau differential. Untuk lebih jelasnya berikut pembahasan mengenai
komponen gardan dan fungsinya.
1. Drive Pinion Gear
Drive pinion gear adalah salah satu komponen gardan yang memiliki fungsi
untuk meneruskan putaran dari propeller shaft ke gardan.
Putaran ini diteruskan menuju ring gear pada gardan. Drive pinion gear
terhubung dengan cross joint pada poros propeller, dan pada ujung satunya
berhubungan dengan ring gear melalui mekanisme gigi nanas.
2. Ring Gear
Ring gear adalah salah satu komponen gardan yang memiliki beberapa fungsi.
Ring gear berbentuk lingkaran yang besar seperti cincin. Ring gear
terhubung secara langsung dengan drive pinion gear melalui contact gigi.
Kedua komponen ini sering disebut final drive karena penerus putaran
terakhir sebelum dilanjutkan ke bagian roda kendaraan. Untuk lebih
jelasnya berikut merupakan fungsi ring gear gardan:
- Meneruskan putaran dari drive pinion gear
- Mengubah sudut putar dari drive pinion menjadi 90 derajat
- Memperbesar torsi atau momen yang dihasilkan
- Sebagai dudukan differential case carier
3. Side Gear
Side gear adalah salah satu komponen gardan yang memiliki fungsi untuk
meneruskan putaran dari pinion gear ke masing-masing roda melalui poros
axle. Hasil manipulasi putaran oleh pinion gear saat berbelok diteruskan
oleh side gear.
Side gear berhubungan langsung dengan axle shaft. Dengan begitu putaran
roda kanan dan roda kiri dapat dibedakan ketika membelok untuk mencegah
terjadinya ngesot dan selip.
4. Pinion Gear
Pinion gear adalah salah satu komponen gardan yang memiliki fungsi untuk
membuat perbedaan putaran antara side gear kiri dan side gear kanan ketika
salah satu ban memiliki beban yang berbeda. Beban yang berbeda dapat
terjadi ketika berbelok ataupun selip sehingga kendaraan tidak selip serta
ngesot.
Pinion gear terletak didalam differential case carier serta membentuk
sudut 90 derajat dengan posisi side gear. Oleh karena itu ketika kendaraan
membelok maka tumpuan mobil akan condong ke arah dalam. Sebagai contoh
ketika berbelok kekanan maka tumpuan roda kanan, sebaliknya ketika
berbelok ke kiri maka tumpuan roda kiri.
Saat kendaraan berjalan lurus maka kondisi pinion gear akan diam. Oleh
karena itu putaran side gear akan sama. Namun ketika pinion gear berputar
sedikit maka akan terjadi manipulasi putaran yang menyebabkan perbedaan
putaran antara roda kiri dan roda kanan.
5. Axle Shaft Housing
Axle shaft housing adalah salah satu komponen gardan yang memiliki fungsi
sebagai rumah dari berbagai komponen gardan lainnya. Axle shaft housing
terbuat dari plat baja yang tebal dan dibentuk cekungan yang kuat dan
mampu menjadi dudukan dari komponen gardan.
Selain itu cekungan ini juga berfungsi untuk menampung oli pelumas gardan
untuk mencegah terjadi kerusakan pada komponen gardan.
6. Differential Case
Differential case adalah salah satu komponen gardan yang memiliki fungsi
sebagai dudukan dari side gear dan pinion gear.
Differential case ini terletak pada bagian tengah dan terhubung dengan
ring gear melalui sebuah bearing.
7. Pinion Shaft
Pinion gear shaft adalah salah satu komponen gardan yang memiliki fungsi
untuk menghubungkan pinion gear satu dengan yang lain.
Letak pinion shaft terdapat ditengah dan menghubungkan antara pinion gear
dengan differential case. Oleh karena itu pinion gear terkunci agar tetap
berada didalam differential case.
8. Bevel Pinion Housing
Bevel pinion housing adalah salah satu komponen gardan yang memiliki
fungsi sebagai dudukan untuk komponen gardan seperti differential case
carier, ring gear, pinion gear, dan side gear.
Bevel pinion housing ini terletak ditengah tengah axle shaft housing.
9. Bearing
Bearing adalah salah satu komponen gardan yang memiliki fungsi sebagai
bantalan untuk mengurangi gesekan pada komponen gardan yang bergerak atau
dinamis. Terdapat beberapa bearing yang digunakan pada gardan.
Hal ini dikarenakan banyaknya komponen dinamis pada gardan. Berikut
beberapa penggunaan bearing pada gardan:
- Bearing drive pinion adalah bearing yang terletak antara housing dengan bearing drive pinion shaft.
- Bearing differential case adalah bearing yang terletak di differential case sebagai bantalan dari ring gear.
- Bearing axle shaft adalah bearing yang terletak antara axle shaft housing dengan poros axle.
Fungsi masing-masing bearing tergantung penggunaan pada komponen gardan.
Namun fungsi utamanya yaitu untuk mengurangi gesekan antar komponen
sehingga putaran dapat diteruskan secara maksimal.
10. Adjuster Nut
Adjuster nut adalah salah satu komponen gardan yang memiliki fungsi untuk
menyetel backlash atau celah antara drive pinion gear dengan ring gear.
Celah ini berguna agar proses penerusan putaran dari drive pinion gear ke
ring gear dapat berjalan dengan lembut serta tetap maksimal. Oleh karena
itu penyetelan celah backlash ini harus dilakukan secara berkala.
Adjuster nut merupakan sebuah mur berulir luar yang didesain khusus untuk
gardan. Adjuster nut diletakan pada sisi kanan dan kiri differential case
setelah differential bearing. Penyetelan dilakukan dengan memutar adjuster
nut menggunakan alat sst untuk mendorong ring gear agar mendekati drive
pinion gear.
11. Axle Shaft
Axle shaft atau poros axel adalah salah satu komponen gardan yang memiliki
fungsi meneruskan putaran dari gardan menuju ke masing-masing roda.
Terdapat dua buah poros axel yang terhubung ke side gear. Oleh karena itu
roda kiri dan roda kanan dapat berputar sendiri atau tidak saling
berhubungan satu dengan yang lain agar dapat membedakan putaran
berdasarkan beban yang diterima oleh roda.
Poros axel kanan akan meneruskan putaran dari side gear sebelah kanan.
Sementara itu poros axel kiri akan meneruskan putaran dari side gear
sebelah kiri. Poros axel langsung berhubungan dengan bagian baut roda.
12. Oil Seal
Oil seal adalah salah satu komponen gardan yang memiliki fungsi sebagai
pencegah oli pelumas keluar dari gardan atau mengalami kebocoran.
Oil seal terbuat dari karet yang dipasang pada bagian-bagian yang terdapat
lubang atau celah sebagai perapat. Oil seal gardan biasanya dipasang pada
rumah atau housing gardan dan poros drive pinion gear.
13. Bearing Cup
Bearing cup adalah salah satu komponen gardan yang memiliki fungsi untuk
menahan bearing axel yang terletak berdampingan dengan side gear. Tidak
hanya menahan bearing axle shaft melainkan juga menahan seluruh komponen
gardan agar tetap berada pada posisinya.
Bearing cup berbentuk seperti huruf U dengan lubang baut yang terdapat
pada kedua sisinya. Pada sisi dalam dibentuk cone sesuai dengan bentuk
bearing yang digunakan.
14. Oil Drain Plug
Oil drain plug adalah salah satu komponen gardan yang memiliki fungsi
sebagai lubang pembuangan oli pelumas gardan. Letak oil drain plug
terdapat pada bagian bawah dari axle housing.
Lubang ini tertutup dengan sebuah baut dan washer.
15. Oil Filler Plug
Oil filler plug adalah salah satu komponen gardan yang memiliki fungsi
sebagai tempat pengisian oli pelumas.
Letak oil filler plug sebenarnya sama dengan oil drain plug yaitu berada
pada axle housing namun posisinya lebih tinggi daripada oil drain plug.
Lubang ini juga tertutup dengan sebuah baut dan washer.
16. Breather Plug
Breather plug adalah salah satu komponen gardan yang memiliki fungsi
sebagai lubang untuk sirkulasi udara didalam gardan. Breather plug terbuat
dari karet yang terdapat lubang kecil didalamnya.
Sirkulasi udara didalam gardan berguna untuk mencegah terjadinya udara
bertekanan yang dapat menyebabkan naiknya temperatur dan tekanan oli
pelumas gardan.
17. Clutch Pack
Clutch pack adalah salah satu komponen gardan yang memiliki fungsi sebagai
kopling yang akan mengunci putaran pada saat kondisi tertentu. Clutch pack
hanya terdapat pada gardan jenis LSD atau limited slip differential.
Clutch pack terdiri dari susunan plat kopling yang terpasang berdekatan
dengan pinion gear. Oleh karena itu penerusan putaran dapat diteruskan
pada salah satu sisi roda yang tidak menerima beban sehingga terhindar
dari selip.
18. Clutch Pack Retainer Clip
Clutch pack retainer clip adalah salah satu komponen gardan jenis limited
slip differential atau LSD.
Komponen ini berguna untuk mengembalikan posisi clutch pack sehingga
penerusan putaran dapat diteruskan ke kedua poros roda.
19. Ring Gear Bolt
Ring gear bolt adalah salah satu komponen gardan yang memiliki fungsi sebagai pengikat antara ring gear dengan differential case.
Ring gear bolt sebenarnya sama seperti baut biasanya yang berguna agar ring
gear tidak terlepas dari differential case.
20. Gasket dan Seal
Gasket dan seal adalah salah satu komponen gardan yang memiliki fungsi
sebagai pencegah terjadinya kebocoran pada gardan.
Gasket dan seal terbuat dari bahan khusus yang memiliki ketahanan panas,
zat kimia, dan berbagai karakteristik lainnya. Pada gardan terdapat
beberapa penggunaan gasket dan seals yaitu:
- Gasket yang terpasang antara bevel housing dengan axle shaft housing.
- Seal yang terpasang antara axle shaft housing dengan poros axel
- Seal yang terpasang pada poros drive pinion gear
21. Shim dan Spacer
Shim dan spacer adalah salah satu komponen gardan yang memiliki fungsi
untuk pengisi celah atau memberikan jarak antar komponen gardan. Shim dan
spacer terbuat dari logam yang bentuk pipih dan memiliki ketebalan
tertentu sesuai dengan kebutuhan.
Shim dan spacer pada gardan terdapat beberapa, salah satunya yang terdapat
sebelum bearing pada drive pinion gear. Shim dan spacer ini akan
menentukan preload gardan.
Diferensial adalah gearbox yang dapat kita temukan di antara roda
penggerak kendaraan. Jika kendaraan Anda memiliki sistem penggerak
empat roda, kemungkinan besar ia memiliki diferensial depan dan
belakang. Tetapi jika hanya penggerak dua roda, maka diferensial hanya
akan kita temui pada bagian roda depan saja atau pada bagian roda
belakang saja. Jika posisinya di belakang berarti penggerak roda
belakang, tetapi jika berada di depan berarti penggerak roda depan.
Diferensial bekerja dengan transmisi untuk menyalurkan tenaga dari
mesin ke poros yang memutar roda. Ini juga membantu kendaraan Anda
berbelok dengan benar. Agar kendaraan Anda dapat berputar, roda luar
harus berputar lebih cepat daripada roda dalam. Diferensial
menggunakan roda gigi untuk memungkinkan roda berputar pada kecepatan
yang berbeda.
D. Prinsip/Cara Kerja Differential
Putaran poros engkol dari mesin melalui transmisi oleh propeller shaft
diperkecil sesuai tenaga yang diteruskan oleh drive pinion ke ring gear,
sebaliknya momennya bertambah maka arah transmisi berubah terhadap arah
semula.
Pada differential case terdapat dua roda gigi pinion (pinion gear) dan
side gear, sehingga bila differential case berputar maka poros pinion
(pinion shaft) ikut berputar yang menyebabkan side gear juga berputar.
Side gear dihubungkan ke poros roda belakang dan memindahkan tenaga
putar ke roda. Putaran pada poros menjadi rendah karena tenaga putar
pada propeller shaft telah direduksi oleh drive pinion yang berkaitan
dengan ring gear yang konstruksinya lebih banyak.
Cara kerja differential dapat dibagi menjadi 2 yaitu:
a. Cara Kerja Differential pada saat berjalan lurus
Tekanan kedua roda pada saat berjalan roda penggerak hampir sama pada
saat kendaraan berjalan lurus dengan jalan datar. Pada kedua side gear
berputar sebanding dengan putaran differential pinion dan semua komponen
berputar dalam satu unit. Apabila tekanan kedua roda belakang sama
differential pinion tidak berputar sendiri tetapi berputar bersama ring
gear, differential case, poros pinion. Dengan demikian differential
pinion hanya berfungsi sebagai penghubung antara side gear kiri dan
kanan, sehingga side gear berputar dalam satu unit dengan putaran
differential pinion yang menyebabkan kedua poros roda berputar pada
kecepatan yang sama.
Gambar 2.5 Kerja Differential Saat Jalan Lurus
(New Step 1. 1991. Toyota Astra Motor)
Gambar 2.6 Kerja Differential Saat Jalan Lurus
(New Step 1.1991. Toyota Astra Motor)
b. Cara kerja differential saat berbelok
Pada saat kendaraan sedang membelok beban yang ditanggung pada roda
bagian dalam adalah lebih besar dari pada beban yang ditanggung roda
bagian luar. Apabila kendaraan belok kanan, jarak tempuh roda kiri lebih
panjang dibanding jarak tempuh roda kanan, bila dibandingkan kendaraan
berjalan lurus. Pada saat kendaraan belok kanan side gear bagian kanan
tertahan, differential pinion berputar masing-masing porosnya dan
bergerak mengelilingi axel shaft, akibatnya putaran side gear kiri
bertambah cepat.
Gambar 2.7 Kerja Differential Saat Jalan Belok Kanan
(New Step 1.1991. Toyota Astra Motor)
Gambar 2.8 Kerja Differential Saat Jalan Belok Kanan
(New Step 1.1991. Toyota Astra Motor)
Sebaliknya apabila kendaraan berbelok ke kiri, jarak tempuh roda kanan
lebih jauh dengan jarak tempuh roda kiri bila dibandingkan pada saat
kendaraan berjalan lurus. Pada saat belok kiri, tiap differential pinion
berputar melalui masing-masing porosnya serta bergerak mengelilingi axel
shaft, akibatnya putaran side gear kanan bertambah cepat.
Gambar 2.9 Kerja Differential Saat Jalan Belok Kiri
(New Step 1.1991. Toyota Astra Motor)
Gambar 2.10 Kerja Differential Saat Jalan Belok Kiri
(New Step 1.1991. Toyota Astra Motor)
E. Jenis Final Gear Pada Diferensial
Final gear merupakan rangkaian antara ring gear dan drive pinion. Yang
berfungsi untuk menghubungkan dan mengubah arah putaran dari poros
propeller. Secara umum, ada dua jenis final gear yakni.
1. Tipe Hypoid gear pada RWD
Tipe ini memiliki mata gigi disamping, ring gear memiliki mata gigi
dengan sudut miring di area samping begitu pula dengan drive pinion
memiliki mata gigi disamping gear. Desain mata gigi ini dapat mengubah
arah putaran secara tegak lurus dari input. Sehingga banyak dipakai
pada kendaraan RWD.
2. Tipe Helical gear pada FWD
Tipe berikutnya tidak memiliki fitur pengubahan arah putar karena mata
gigi pada kedua gear ini terletak di sisi luar seperti gear pada
umumnya. Itulah sebabnya tipe ini dipakai pada mobil penggerak depan
dengan mesin melintang yang memiliki aliran tenaga yang sejajar dengan
sumbu roda.
Penyetelan yang dimaksud yakni untuk mengatur gap antara drive pinion
dengan ring gear. Tujuan penyetelan ini adalah untuk menghindari celah
gigi yang terlalu lebar atau sangat rapat yang bisa berakibat buruk
terhadap output yang dihasilkan.
Penyetelan ini dilakukan melalui bearing cap adjuster. Bentuk bearing
ini memiliki thread di bagian luarnya yang mengulir ke bearing holder
pada diferential cover. Mekanisme penyetelan ini akan menggeser
diferential case bersama rangkaian roda gigi side dan pinion beserta
ring gear, sehingga celah final gear dapat berubah.
E. Cara Merawat Differrential/Gardan
Tenaga yang dihasilkan oleh mesin akan disalurkan ke roda melalui
beberapa komponen. Salah satunya ada gardan atau diffrensial yang
berfungsi membagi putaran dari mesin ke roda kanan dan roda kiri.
Pembagian putaran tersebut pun diperhitungkan sesuai dengan kondisi
mobil agar mendapatkan traksi yang tepat yang pada akhirnya pengendara
akan merasa sangat nyaman.
Cara Merawat Gardan, antara lain:
- Memeriksa secara rutin apakah ada kebocoran oli pada gardan dibagian bawah rumah gardan.
- Periksa dan pastikan jika setelan pada Jarak kerenggangan antara ring gear dan drive pinion sudah pas dan tepat.
- Memeriksa kualitas oli gardan secara rutin.
- Lakukan penggantian oli setiap menempuh jarak 20.000 km sekali.
Gardan atau diffrensial termasuk komponen yang vital dalam penyaluran
tenaga, namun sayangnya bapak dari pemilik mobil masih memandang sebelah
mata atas fungsi komponen ini. Ini karena memang gardan jarang rusak dan
perawatan yang dibutuhkan juga tidak susah hanya penggantian oli secara
rutin.
Namun demikian, ini tidak boleh dikesampingkan mengingat jika
diffrensial sudah mengalami kerusakan maka akan menimbulkan kerugian
yang besar. Selain waktu perbaikan yang memakan waktu yang lama juga
biasanya membutuhkan dana yang besar. Karenanya tidak salah jika mulai
saat ini, Anda harus memperhatikan komponen ini saat melakukan pewatan
berkala.
1.Penyetelan Gardan/Differential
Jarak kerenggangan antara ring gear dan drive pinion tidak boleh terlalu
rapat atau terlalu renggang. Jika terlalu rapat akan berakibat
berat pada putaran, begitupun jika terlalu renggang akan
menimbulkan suara berisik/mendengung. Maka untuk mendapatkan jarak
yang tepat jarak kedua roda gigi tersebut harus dapat distel. Penyetelan
dilakukan dengan jalan memutarkan adjusting nut (penyetel) kearah
kiri atau ke kanan dengan kunci khusus. Dan diukur dengan
menggunakan dial test indicator.
Besarnya jarak renggang antara ring gear dengan drive pinion yaitu
0,005” – 0,008”. Jarak renggang ini disebut “backlash”
Dengan cara lain dapat juga dilakukan penyetelan jarak
renggang antara ring gear dengan drive pinion yaitu dengan
melabur bagian-bagian gigi dengan cat pewarna, setelah itu
diputarkan dengan tangan, dan ring gear ditahan sdikit seakan-akan
mendapat beban.
Setelah mencapai putaran yang dimaksud, maka perhatikanlah
bekas bagian yang berimpit dari gigi ring gear dan drive pinion
tersebut. Jika bekas catnya terlalu banyak maka jarak renggang
terlalu rapat, sebaliknya jika bekas catnya sedikit atau tidak ada,
maka jarak renggang terlalu jauh.
2.Cek Apakah Ada Tetesan oli
Pernahkah kamu melihat ada tetesan oli di bawah gardan mobilmu ? jika
pernah, pendapat saya adalah seal gardan anda ada yang bocor dan harus
diganti begitu juga ganti oli gardan anda dengan segera. Jika oli gardan
tidak segera di ganti dan diperbaiki seal-nya bisa jadi oli gardan anda
akan habis dan dapat membahayakan anda jika gardan macet tiba-tiba.
3.Perawatan Dan Penggantian Minyak Pelumas Differential / gardan
Karena differensial adalah merupakan bagian dari mobil yang sangat
penting sekali, maka perlu perawatan gardan yang dilakukan secara berkala
terutama untuk penggantian oli. Bila gardan bermasalah atau rusak, dapat
menyebabkan mobil tidak akan jalan.
Namun yang disayangkan, justru gardan kerap dianaktirikan. Maksudnya,
komponen ini kerap dilupakan soal perawatannya. Bila rusak dan tidak
diketahui oleh pemilik mobil akibatnya pun fatal. Roda tiba-tiba
tak bisa digerakkan. “Bisa dibayangkan apa akibatnya, di
saat melaju cepat tiba-tiba roda berhenti karena
differensial/gardan tidak berfungsi sebagaimana mestinya,”
4.Mendengar Suara Dari Gardan Saat Mobil Melaju
Cara ini bisa Anda lakukan dengan mematikan peranti audio yang ada di
mobil. Kemudian buka kaca mobil dan jalankan kendaraan Anda di tempat
yang sepi. Bila Anda mendengar ada suara gemerisik atau mendengung
berarti ada permasalahan di gardan. Suara itu diakibatkan oleh
komponen yang ada di gardan mengalami gesekan hebat karena oli
berkurang banyak atau bahkan habis.
Atau bisa juga dilakukan dengan cara jalankan mobil dalam waktu beberapa
jam atau setelah mobil menempuh jarak beberapa jam kemudian mobil
berhenti, dan peganglah rumah gardan, apabila rumah gardan terasa
panas yang cukup tinggi ini menandakan bahwa oli yang terdapat
di dalamnya sudah habis atau berkurang.
Bagi anda pemilik mobil berpenggerak roda belakang, atau pun 4WD. Gardan
merupakan komponen yang vital, karena fungsinya menggerakkan roda. Mobil
dengan gerak roda belakang tentunya menggunakan gardan, lain
halnya dengan gerak roda depan yang tidak memerlukan peranti itu.
Bila gardan bermasalah atau rusak, dapat menyebabkan mobil tidak akan
jalan. Namun sayangnya pearawatan gardan kadang suka
terlupakan. Bila tidak sedang bermasalah, kebanyakan orang jarang
melakukan pengecekan atau perawatan. Padahal tidak sulit merawat gardan
culup dengan rutin mengganti oli gardan setiap 10.000 km.
Pada umumnya, penggantian oli gardan biasanya dilakukan bersamaan dengan
penggantian oli transmisi, dan menggunakan nilai kekentalan
pelumas sesuai yang dianjurkan produsen kendaraan. Pada umumnya masalah
pada gardan terjadi bila sudah terdengar bunyi dengung. Hal ini
terjadi akibat oli gardan yang telah encer, atau bahkan telah
berkurang secara signifikan.
Tentunya itu terjadi karena pemilik mobil jarang memerhatikan atau
merawat gardan. Sekedar informasi harga oli gardan yang ada di pasaran
adalah berkisar antara Rp 27- 43 ribu. Mereknya pun bermacam-macam,
seperti Rored yang keluaran Pertamina, Idemitsu, serta Elf. Untuk
mobil yang pemakaiannya lebih sering di dalam kota, maka
disarankan menggunakan oli yang speknya multigrade, dengan
SAE75-90 atau 80W90.
Ini dikarenakan viskositas oli tersebut lebih encer sehingga tidak
terlalu memberatkan kinerja gardan. Sedangkan untuk mobil yang
beban kerjanya berat atau mobil-mobil tahun lawas dapat memilih oli
single grade dengan SAE 90 atau SAE 140. Buat anda yang punya mobil
dengan gardan yang dilengkapi fitur LSD (Limited Slip
Differential) disarankan menggunakan oli gardan dengan spesifikasi
khusus untuk tipe gardan LS. Contohnya merek lucas.
Kalau anda belum tahu, apakah gardan bawaan mobil sudah bertipe LS
atau tidak bias dicek sendiri dengan cara dongkrak roda belakang
kemudian putar salah satu roda, kalu roda yang satunya ikut berputar
berarti gardan sudah dilengkapi dengan LSD. Sekedar informasi
saja, oli gardan untuk tipe LSD ini punya bersifat long life time.
Namun tetap dicek berkala agar tetap berfungsi dengan baik.
Umumnya, untuk mobil jenis mobil keluarga (MPV), sedan, dan city
car atau mobil kecil disarankan untuk menggunakan oli
multigrade yaitu dengan spesifikasi SAE75-90 atau 80W90. Viskositas oli
tersebut lebih encer sehingga tidak terlalu memberatkan
kinerja gardan. Adapun mobil untuk medan berat, seperti SUV, pikap
4×4, truk ringan, disarankan memilih oli single grade dengan spesifikasi
SAE 90 atau SAE 140.
Setelah melakukan pemeriksaan pada final drive/differensial, maka
perlu dilakukan pembongkaran pada unit differensial tersebut.
Pembongkaran unit differential akan kamu pelajari pada pembelajaran di
kelas XIl nanti. Adapun jenis pemeriksaan dan pengukuran pada komponen
gardan yang perlu kamu ketahui, antara lain.
- Pengukuran dan penyetelan backlash pada differential gear (side gear dan differential pinion gear) dalam keadaan terlepas. Masukkan shim penahan antara side gear dan differential pinion shaft, pasang dial indikator, dan ukur backlash pada kedua side gear. Besarnya. nilai spesifikasi backlash pada differential gear sekitar 0-0,075 mm dan batasnya sekitar 0,2 mm. Jika backlash melebihi batas, lakukan penyetelan dengan mengganti thrust spacer side gear. Jika penyetelan tidak dapat dilakukan, maka ganti differential pinion gear dan side gear.
Cara menyetel Backlash Ring Gear Differential |
- Pemeriksaan dan penyetelan backlash antara ring gear dan drive pinion gear. Backlash adalah kekocakan atau kerenggangan atau jarak bebas antara dua roda gigi. Langkah pertama pengukuran backlash, yaitu pasang/jepit gardan pada ragum. Langkah kedua, posisikan dial indikator pada permukaan ring gear dan gerakkan ring gear sambil menahan drive pinion gear agar tidak bergerak. Langkah ketiga, baca pergerakan jarum pada dial indikator yang menunjukan nilai backlash. Bandingkan nilai hasil pengukurannya dengan spesifikasi standarnya. Jika hasil pengukuran tidak sesuai atau diluar ketentuan lakukan penyetelan dengan cara memutar masuk atau keluar ring penyetel yang terpasang pada samping poros roda gigi.
Cara mengukur run out ring gear |
- Pemeriksaan kontak antara ring gear dan drive pinion gear dengan cara memberikan marking compound atau cat tipis yang mudah kering pada permukaan gigi (sekitar 3-4 gigi). Selanjutnya, masukkan batang kuningan di antara differential carrier dan differential case dan putar companion flange dengan tangan serta berikan beban sekitar 25-30 kg melalui batang kuningan. Berikutnya, periksa hasil sentuhan ring gear dan drive pinion gear melalui tanda yang sebelumnya diberikan pada roda gigi. Cocokkan pola sentuhan kedua roda gigi dan tentukan apakah polanya tergolong normal atau terindikasi ada masalah (seperti penyetalan backlash yang masih belum tepat). Bila polanya mengindikasikan terdapat kerusakan atau kesalahan penyetelan, perbaiki terlebih dahulu sebelum melanjutkan perakitan gardan.
Pengukuran Preload Ringgear |
- Pengukuran run out ring gear. Run out atau keolengan yaitu besarnya simpangan pada saat komponen diputar. Untuk mengukurnya, posisikan dial indikator pada permukaan belakang ring gear, dan putar ring gear melalui drive pinion gear. Perhatikan pergerakan jarum pada dial indikator yang menunjukan nilai run out ring gear. Jika hasil pengukuran run out diluar ketentuan, periksa permukaan belakang ring gear dan differential case atau baut-baut pengikat ring gear yang kendor.
Pengukuran Kontak Ring Gear dan Pinion Gear |
- Pengukuran preload drive pinion gear Preload merupakan beban awal yang ditanggung oleh unit penggerak sebelum menggerakkan unit atau komponen lain. Pengukuran preload dilakukan dengan mengeraskan mur companion flange dengan menggunakan kunci momen dan SST.
Permasalahan
- Seorang pengemudi sedang mengemudikan mobil dan mendengar suara menderu pada mobil. Kemudian, dia menambah kecepatan kendaraannya, tiba-tiba suara menderu tersebut hilang. Apakah yang menyebabkan munculnya suara menderu pada mobil?
- Sebuah mobil sedang berjalan pada saat hujan dan suhu udara yang sangat dingin. Tiba-tiba terdengar suara menderu pada mobil tersebut. Analisislah penyebab suara menderu pada mobil saat suhu udara dingin!
Penyelesaian
- Penyebab suara menderu yang muncul saat mobil berjalan di kecepatan rendah dan hilang saat mobil menambah kecepatan dapat disebabkan oleh penyetelan drive pinion gear dan ring gear yang terlalu rapat. Untuk itu, perlu dilakukan pemeriksaan kontak antara drive pinion gear dan ring gear.
- Suara menderu yang muncul saat suhu udara yang dingin disebabkan oleh pengentalan minyak pelumas differential. Pengentalan ini terjadi karena kendaraan tidak dapat mencapai suhu kerjanya. Sehingga, minyak pelumas gardan mengental dan kerja komponen-komponennya tidak maksimal.
Demikian modul pembelajaran menerapkan cara perawatan differential
(gardan), pengertian, komponen dan fungsinya, cara kerja gardan, cara
merawat differential yang benar. Semoga bisa membantu belajar.