Setelah belajar menerapkan cara perawatan kopling mobil terdapat Indikator
Pencapaian Kompetensi pada Kompetensi Dasar Pengetahuan, antara lain.
- Calon mekanik bisa menjelaskan fungsi kopling pada kendaraan.
- Calon mekanik bisa membedakan jenis-jenis kopling.
- Calon mekanik bisa menjelaskan komponen dan fungsi komponen kopling.
- Calon mekanik bisa menjelaskan cara kerja kopling dengan cermat dan teliti.
- Calon mekanik bisa menjelaskan prosedur perawatan kopling sesuai SOP.
Sementara untuk Indikator Pencapaian Kompetensi pada KD Keterampilan, yakni.
- Peserta didik dapat melaksanakan perawatan kopling dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).
KOMPETENSI INTI
3. Menerapkan, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan mctakognitif sesuai dengan bidang
dan lingkup kerja Teknik Kendaraan Ringan Otomotif pada tingkat teknis,
spesifik, detil, dan kompleks, bcrkcnaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai
bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional,
regional, dan internasional.
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan
bidang kerja Teknik Kendaraan Ringan Otomotif. Menampilkan kinerja di bawah
bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampΔ±lan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif,
kreatif, produktif, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah
abstragerkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak
mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
KOMPETENSI DASAR
3.1 Menerapkan cara perawatan koplipg
4.1 Merawat berkala kopling
APERSEPSI
Kopling pada mobil berperan sebagai penghubungan putaran mesin ke transmisi.
Selain itu, komponen ini juga berguna mengurangi putaran mesin ketika akan
memindahkan gigi transmisi, agar bisa masuk dengan mudah. Tidak hanya pada
mobil manual, kopling juga ada pada kendaraan bertransmisi matik. Walaupun
ada bedanya, yang satu diatur otomatis, sementara untuk ”manual" diaktifkan
dan dinonaktifkan oleh pengemudi melalui pedal khusus (pedal kopling). Pada
modul berikut ini akan membahas kopling mobil beserta perawatannya.
MENGAMATI:
Amatilah sistem kerja kopling pada mobil. Kemudian dari hal tersebut
kemudian analisislah bagaimana penggunaan kopling yang benar agar umur
dari komponen kopling panjang!
AYO PAHAMI
A. RUANG LINGKUP KOPLING MOBIL
Kopling adalah bagian dari sistem pemindah daya (power train) yang
berfungsi untuk memutus dan menghubungkan putaran dari mesin ke unit
transmisi. Kopling terletak di antara roda gila dan transmisi. Tugas utama
kopling adalah memutus dan menghubungkan putaran dari poros engkol ke
transmisi dengan halus.
Kopling sangat diperlukan pada motor-motor yang tenaganya diteruskan untuk
dimanfaatkan seperti motor pada mobil, mesin uap dan sebagainya, karena
pada awalnya motor yang hidup harus dapat berputar bebas tanpa
dimanfaatkan terlebih dahulu tenaganya.
1. Jenis-jenis Kopling
Kopling ada bermacam-macam yaitu kopling gesek, kopling fluida/hidraulis,
dan kopling magnet, Yang paling banyak digunakan hingga saat ini adalah
kopling gesek dan kopling fluida/hidraulis. Berikut ini penjelasan
mengenai jenis-jenis kopling:
a. Kopling Gesek
Kopling gcsck (Friction Clutch) adalah proses pemindahan tenaga melalui
gesekan antara bagian pcnggerak dengan yang akan digerakkan. Konsep
kopling ini banyak dipergunakan pada sistem pemindah tenaga kendaraan,
khususnya pada kendaraan ringan, sepeda motor, sedan dan mobil penumpang
lainnya.
Pada kendaraan roda empat, jenis kopling yang digunakan adalah jenis
kopling pelat kering dengan pelat tunggal. Sedangkan pada sepeda motor
yang digunakan jenis kopling pelat basah dengan pelat ganda. Perbedaan
kopling basah dan kering, karena pelat kopling tidak kena minyak pelumas
untuk jenis kering, dan pelat kopling bekerja dalam minyak pelumas untuk
jenis basah.
1) Kopling Gesek Pelat Tunggal
Kopling gesek pelat kering tunggal mempunyai konstruksi yang sederhana
sehingga mudah untuk dilayani dan diperbaiki. Komponen-komponen kopling
gesek pelat tunggal secara bersamaan membentuk rangkaian kopling/kopling
set (clutch assembly). Seperti terlihat pada gambar berikut ini:
Komponen utama dari kopling gesek ini adalah sebagai berikut:
a) Driven Plate
Driven plate (juga dikenal sebagai piringan kopling, pelat kopling atau
friction disc/piringan gesek, atau kanvas kopling.
b) Pressure Plate
Pressure plate (pelat penekan) dan rumahnya, unit ini yang berfungsi untuk
menekan/menjepit kampas kopling hingga terjadi perpindahan tenaga dari
mesin ke poros transmisi.
c) Clutch Release
Clutch release atau throwout bearing, merupakan sebuah bantalan berupa
bearing yang fungsinya untuk menekan pelat pegas atau diafragma spring
pada tutup kopling (cover clutch). Unit ini juga berfungsi untuk
menghindarkan terjadinya gesekan antara pengungkit dengan pressure plate
Lever untuk pegas coil, sedangkan yang pakai pegas difragma langsung ke
ujung pegas.
d) Throwout Lever
Throwout lever/Clutch Fork/plate Lever berfungsi untuk menyalurkan tenaga
pembebas kopling.
e) Cluth Cover (Rumah Kopling)
Clutch cover adalah komponen kopling pada mobil yang berguna untuk menekan
disc kopling roda gila. Cluth Cover juga scring dikenal dengan nama tutup
kopling. Cluth Cover inilah yang akan memutus dan meneruskan putaran
kopling dengan cara menekan dan melepaskan kopling dari fly wheel.
Cluth Cover itu sendiri terdiri atas dua macam, yaitu tipe diafragma spring dan tipe coil spring.
f) Pedal Kopling
Pedal kopling berfungsi untuk meneruskan tenaga injak kaki ke boster
kopling. Pedal kopling yang dioperasikan oleh kaki pengemudi letaknya
berada di bagian paling kiri dari antara pedal yang ada di dekat
kursi pengemudi (di bawah setir).
g) Boster kopling
Booster Kopling berfungsi untuk memperingan injakan pedal dengan
memanfaatkan kevakuman.
h) Master Silinder
Cylinder master berfungsi mengubah gerak mekanik menjadi hidraulis, yang
kemudian gaya tersebut diteruskan ke silinder utama untuk dipcrbcsar dan
diteruskan ke release fork.
2) Kopling Gesek Pelat Ganda
Kopling gesek pelat ganda banyak digunakan pada kendaraan ringan seperti
sepeda motor dan dalam kerjanya tercelup di dalam oli mesin. Konstruksi
kopling gesek pelat ganda menggunakan duajenis pelat, yaitu pelat gesek
dan pelat kopling.
Pelat gesek tanpa lapisan kanvas, seluruhnya dari logam. Sedangkan pelat
kopling pada bagian yang bersentuhan dengan pelat gesek dilapisi dengan
kanvas pada kedua sisinya. Jumlah dan lebar sangat ditentukan besamya
tenaga yang akan dipindahkan.
Rangkaian kopling tersebut terdiri dari satu pelat tekan yang ditekan oleh 4
sampai 6 buah pegas kopling. Terdapat 4 buah pelat gesek dan 4 buah pelat
kopling yang dijepit oleh pelat tekan. Pelat kopling dipasang pada rumah
yang disambungkan dengan roda gigi yang berhubungan dengan transmisi.
Sementara pelat gesek dipasang pada dudukan pelat gesek yang disambungkan
dengan roda gigi primer yang berhubungan dengan poros engkol.
Pada saat batang pembebas tidak ada tekanan, maka pelat tekan
menekan/menjepit pelat kopling dan pelat gesek secara bersama, sehingga
terjadi aliran tenaga dari mesin ke roda gigi primer, ke pelat gesek, pindah
ke pelat kopling, dan ke roda gigi yang berhubungan dengan transmisi.
b. Kopling Fluida/Hidraulik
Dinamakan kopling hidraulik karena untuk melakukan pemindahan daya adalah
dengan memanfaatkan tenaga hidraulis. Tenaga hidraulis didapat dengan
menempatkan cairan/minyak pada suatu wadah/ mekanisme yang diputar, sehingga
cairan akan terlempar/bersirkulasi oleh adanya gaya sentrifugal akibat
putaran sehingga fluida mempunyai tenaga hidraulis. Fluida yang bertenaga
inilah yang digunakan sebagai penerus/pemindah tenaga.
Komponen utama pada unit kopling hidraulik adalah: pump impeller, turbin
runner dan stator. Pump impeller merupakan mekanisme pompa yang
membangkitkan tenaga hidraulis pada fluida. Turbin runner adalah mekanisme
penangkap tenaga hidraulis fluida yang dibangkitkan pump impeller. Stator
adalah mekanisme pengatur arah aliran fluida agar tidak terjadi aliran yang
merugikan, tetapi justru aliran yang menguntungkan sehingga didapatkan
peningkatan momen/ torsi.
Kopling hidraulik banyak dipergunakan pada kendaraan dengan transmisi
otomatis. Proses kerjanya memanfaatkan tekanan hidraulis, dan pemindahan
dari satu kopling ke kopling yang lainnya, dilakukan dengan mengatur aliran
hidraulisnya. Kopling jenis ini sangat cocok untuk mentransmisikan putaran
tinggi dan daya yang besar. Keuntungannya adalah getaran dari sisi penggerak
dan tumbukan dari sisi beban tidak saling diteruskan, Demikian pula pada
waktu terjadi pembebanan lebih. Penggerak mula tidak akan terkena momen yang
akan melebihi batas kemampuan.
c. Kopling Magnet
Dinamakan kopling magnet karena untuk melakukan pemindahan daya dengan
memanfaatkan gaya magnet. Magnet yang digunakan adalah magnet yang
dibangkitkan dengan mengalirkan arus listrik ke dalam sebuah lilitan kawat
pada sebuah inti besi. Listrik yang dibangkitkan atau tersedia di kendaraan
adalah listrik arus lemah sehingga magnet yang dibangkitkan tidak cukup kuat
untuk dijadikan sebagai kopling pemindah daya utama. Kopling jenis ini
kebanyakan hanya digunakan sebagai kopling pada kompresor air conditioner
(AC).
SEKILAS INFO: Cara Kerja Kopling
a. Pada saat kopling posisi terhubung
1) Pegas penekan diafragma menekan pelat
penekan sehingga pelat penekan terhubung/ tertekan.
2) Kanvas kopling terjepit di antara flywheel
dan pelat penekan, putaran mesin dapat diteruskan ke poros input
transmisi.
b. Pada saat kopLing posisi terlepas
l) Pelat penekan diafragma mengungkit pelat penekan
sehingga pelat kopling bebas dari penekanan.
2) Kanvas kopling bebas dari penekanan/jepitan
sehingga putaran mesin tidak dapat diteruskan ke poros input transmisi,
hanya sampai pada kanvas kopling.
2. Komponen-Komponen Kopling pada Kendaraan Ringan
Berikut komponen-komponen kopling mobil yaitu:
a.Pedal Kopling
Pedal kopling terletak di sebelah kiri dan diinjak dengan menggunakan kaki
kiri secara bertahap, yang berfungsi untuk mengatur jarak kopling dengan
flywheel atau roda gila dan untuk meneruskan atau memutuskan aliran mesin
ke sistem penggerak. Ketika pedal kopling ditekan oleh pengendara,
hubungan antara mesin dan transmisi akan terputus atau dengan kata lain
tenaga dari mesin tidak diteruskan ke transmisi. Sedangkan ketika pedal
kopling tidak ditekan oleh pengendara, kopling akan meneruskan tenaga dari
mesin ke transmisi.
b. Master Kopling Atas
Fungsi dari master kopling atas yaitu meneruskan tekanan secara perlahan
dari pedal kopling ke master kopling bawah. Dalam master kopling terdapat
perapat karet yang mencegah supaya minyak kopling tidak terjadi kebocoran
serta menampung minyak kopling di dalamnya. Jika minyak kopling bocor maka
akan menyebabkan mesin panas dan gigi persneling susah masuk dikarenakan
minyak kopling berkurang. Komponen ini juga harus Anda perhatikan. Selain
itu Anda juga harus merawat bahkan Anda juga bisa mengganti komponen ini
jika mengalami kendala pada fungsi komponen tersebut.
c. Master Kopling Bawah
Selain master kopling atas, master kopling bawah juga mempunyai fungsi
yang sama yaitu untuk meneruskan pekcrjaan dari master kopling atas.
Setelah master kopling bawah menerima tekanan dari master kopling atas
lalu akan diteruskan ke dalam garpu pembebas atau fork kopling untuk
mendorong maju dan membebaskan pelat kopling dari himpitan matahari
kopling dengan flywheel, Jika master kopling bawah mengalami kerusakan,
apakah yang akan terjadi?
d. Garpu Pembebas atau Fork Kopling
Fork kopling merupakan suatu alat yang menjadi penghubung dari release
kopling dengan release bearing yang akan bergerak maju dan mundur.
Selain itu fork kopling akan menekan cover clutch dan membebaskan
putaran mesin ketika seorang pengemudi menginjak pedal kopling tersebut.
Akibat pemakaian fork kopling secara terus menerus akan menimbulkan
keausan sehingga memengaruhi injakan kopling menjadi terasa lebih dalam.
Kerusakan pada fork kopling akan menyebabkan fork kopling tidak dapat
mendorong release bearing dari flywheel. Untuk memperbaiki fork kopling
yang rusak perlu dilakukan penggantian release bearing.
e. Release Bearing Kopling
Release bearing kopling merupakan suatu bantalan tertutup dengan tipe
pelumas permanen. Artinya, release bearing kopling tidak dapat dibuka
dan dibersihkan, sehingga di bagian dalamnya tidak bisa diberi pelumas
dan tidak dapat dibongkar.
Fungsi dari release bearing kopling itu sendiri yaitu meneruskan
dorongan dari fork kopling menuju pegas diafragma pada saat kopling
diinjak olch seorang pengemudi. Cara kerja release bearing tidak hanya
sekadar menekan, tetapi juga harus berputar. Maka dari itu dibutuhkan
material khusus untuk pembuatannya supaya tidak cepat rusak.
f. Cover Clutch
Dalam cover clutch atau biasa disebut matahari kopling terpasang atau
dibautkan dengan flywheel sehingga berfungsi sebagai dudukan dari pelat
kopling lalu menekan pelat kopling ke flywheel untuk meneruskan tenaga
tersebut dari mesin. Adapun cover clutch itu ada 2 macam yaitu:
l) Cover clutch dengan pegas oli
Cover clutch dengan pegas oli terdiri dari pressure plate yang umumnya
terbuat dari baja leburan yang diratakan untuk menekan pelat kopling.
Penggunaan cover clutch biasanya terdapat pada bus, truck, dan lain
sebagainya.
2) Cover clutch dengan pegas diafragma
Cover clutch dengan pegas diafragma mempunyai fungsi yaitu memberikan
tekanan pada pelat kopling dan roda penerus.
g. Pelat Kopling
Fungsi dari pelat kopling yaitu meneruskan tenaga dari mesin flywheel ke
transmisi. Pelat kopling memiliki beberapa komponen yang terdapat di
dalamnya.
h. Master Silinder Kopling (pada Mekanisme Penggerak Kopling
Hidraulis)
Master silinder kopling ini berfungsi untuk memperbesar tenaga dari
pengemudi saat menekan pedal kopling. Master silinder ini dihubungkan ke
pedal kopling melalui push rod (batang pendorong). Pada master silinder
kopling dilengkapi dengan reservoir yang berfungsi untuk menampung
minyak hidraulis yang digunakan sebagai media penyalur tenaga dari
master silinder ke silinder kopling.
Syarat untuk dapat menyalurkan tenaga pada mekanisme penggerak hidraulis
ini, pada sistem hidraulis harus bebas dari udara (tidak ada udara pada
sistem). Bila pada sistem ada udara, ini membuat kinerja mekanisme
penggerak ini menjadi kurang optimal.
Terdapatnya udara pada sistem hidraulis ini dapat disebabkan karena
terjadinya kebocoran pada sistem hidraulis atau pada saat penggantian
komponen-komponen mekanisme penggerak hidraulis. Jika terdapat udara
pada sistem, udara harus dihilangkan dengan cara melakukan bleeding pada
mekanisme hidraulis.
i. Silinder Pembebas (pada Mekanisme Penggerak Kopling Hidraulik)
Silinder pembebas atau release cylinder ini tcrletak di bagian bawah
kendaraan dan memiliki fungsi untuk mcneruskan tenaga dari master
silinder yang nantinya digunakan untuk mendorong garpu pcmbcbas (release
fork). Tenaga dari master silinder ini diteruskan ke silinder pembebas
kopling melalui pipa atau selang penghubung.
j. Clutch Release Cable (pada Mekanisme Penggerak Kopling Mekanik)
Clutch release cable atau kabel penghubung merupakan komponen pada
sistem kopling yang berfungsi untuk menghubungkan tenaga dari pengemudi
(injakkan di pedal kopling) menuju garpu pcmbebas (releage fork). Ketika
pedal diinjak, kabel ini akan menarik garpu pembebas sehingga akan
memutuskan hubungan antara mesin dengan transmisi.
MENANYA:
Tanyakan kepada guru Anda kapan waktu penggantian komponen pada
kopling mobil!
B. PERAWATAN KOPLING PADA MOBIL
Kopling merupakan alat yang digunakan untuk menyambung dua poros yang di
dalam perangkat mobil adalah poros penggerak dan poros pemmdah daya atau
dari putaran engine (mesin) ke transmisi. Dilihat dari fungsi kopling di
dalam mobil harus membutuhkan perawatan agar lebih awet sehingga
performa mobil tetap optimal
1. Perawatan Sistem Kopling Hidraulik
Perawatan sistem kopling hidraulik agak lebih rumit dibanding sistem
mekanik. Adapun tindakan perawatan yang perlu dilakukan antara lain
sebagai berikut:
a. Memeriksa Kebocoran Oli Hidraulis
Kebocoran pada sistern hidraulis dapat menyebabkan oli berkurang dengan
cepat. Kebocoran biasanya terjadi pada perapat batang-dorong pedal
kopling dan perapat batang penekan silinder kopling. Pemeriksaan
sebaiknya tidak hanya terbatas pada sistem oli hidraulis tetapi juga
peralatan pipa penyalur oli. Pipa penyalur yang penyok harus segera
diganti karena rawan terhadap kebocoran.
b. Memeriksa Kualitas Minyak Hidraulis
Kualitas terkait dengan berapa lama minyak hidraulis telah digunakan,
yaitu dengan melihat jumlah kilometer perjalanannya atau dapat juga
dilihat dari warna minyak hidraulis. Bila minyak hidraulis berwarna
gelap, itu berarti minyak sudah waktunya diganti. Ini merupakan salah
satu unsur pemeliharaan berkala.
Bila minyak hidraulis sudah tiba waktunya untuk diganti, minyak harus
diganti dengan yang baru. Prosedur penggantian minyak hidraulis kopling
adalah sebagai berikut:
- Siapkan bahan dan alat yang diperlukan: minyak hidraulis yang baru, kunci bleeding, slang elastis kecil, dan penampung minyak hidraulis.
- Kendorkan baut bleeder, pasang pipa elastis di ujung baut bleeder dan ujung lainnya ke penampung minyak hidraulis.
- Tekan pedal kopling beberapa kali sampai minyak yang ada pada reservoir habis.
- Tuangkan minyak hidraulis yang baru.
- Tekan kembali pedal kopling, hingga minyak hidraulis yang baru keluar dari pipa elastis. Jaga minyak yang ada pada reservoir agar tidak kehabisan.
- Saat minyak hidraulis yang baru keluar dari pipa elastis, pertahankan pedal kopling pada posisi ditekan.
- Kencangkan baut bleeder, dan pompa kembali pedal kopling. Tunggu beberapa saat, dan coba tekan pedal kopling. Bila pedal kopling terasa ringan dan tidak menggerakan tuas pembebas kopling, itu artinya sistem kemasukan udara.
- Lakukan proses pem-bleeding-an terhadap sistem kopling sampai udara keluar dari sistem.
- Ulangi langkah 6, 7, dan 8 sampai diperoleh penekanan yang baik
- Tambahkan minyak hidraulis pada reservoir hingga batas maksimum, dan pasang tutup reservoir.
- Bersihkan alat dan perlengkapan yang telah dipergunakan.
c. Penyetelan Pedal Kopling
Penyetelan pedal kopling pada sistem hidraulis dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1) Siapkan alat dan perlengkapan yang diperlukan.
2) Ukur kebebasan yang ada sebelum dilakukan kegiatan
penyetelan
3) Hasilnya bandingkan dengan data pada buku manual,
apabila sama penyetelan tidak perlu dilakukan.
4) Bila
hasilnya berbeda, lakukan penyetelan pada push rod silinder kopling.
5) Putar
batang pendorong dan mur penyetel master hingga posisi piston master
kembali batas ring penahan saat pedal tidak ditekan (bebas).
2. Perawatan Sistem Kopling Mekanik
Perawatan sistem kopling secara berkala dapat dilakukan dengan
pelumasan, penyetelan dan pemeriksaan komponen baik pada unit kopling
ataupun pada mekanisme penggerak sistem kopling.
Selain itu, perlu pula diperhatikan tata cara mengendarai atau
menggunakan kopling agar unit ini tetap bekerja secara oprtimal dan
tentunya tidak mudah rusak. Berikut penjelasan perawatan secara berkala
pada sistem kopling mekanik berupa pelumasan, penyetelan dan pemeriksaan
komponen.
a. Pelumasan
Komponen yang perlu diberi pelumasan dengan greeze yaitu ujung ujung
kabel atau bagian kait baik pada kait yang terhubung dengan pengantar
kabel ataupun kait yang terhubung dengan tuas pembebas kopling.
b. Penyetelan
Cek dan pastikan jika setelan pada pedal kopling sudah pas dan tepat.
Periksajuga setelan tekanan pada pedal kopling, sebab biasanya kopling
yang sudah mengalami kerusakan akan menjadi lebih berat saat ditekan.
Penyetelan yang perlu dilakukan adalah menyetel kebebasan pedal kopling.
Fungsi kebebasan kopling ini dimaksudkan agar saat pedal kopling
dilepas, unit pengoperasian kopling khususnya bantalan tekan tidak
menyentuh unit kopling yang berputar bersama mesin, sehingga dengan
demikian akan mengurangi kerja bantalan tekan dan mengurangΕ kemungkinan
terjadinya gesekan.
Setiap kendaraan berbeda-beda, maka sebaiknya seberapa besarnya
kebebasan pedal kopling dilihat pada buku manualnya. Cara penyetelan
sistem kopling mekanik adalah sebagai berikut:
1) Siapkan
alat yang diperlukan
2) Ukur
kebebasan pedal kopling yang ada.
3) Bandingkan
dengan ukuran spesifikasi kendaraan tersebut.
4) Bila tidak
cocok, kendorkan mur pengunci pada ujung kabel kopling.
5) Kendorkan mur penyetel bila jarak kebebasan lebih
kecil, atau kencangkan mur penyetel bila jarak kebebasan lebih besar
dari spesifikasi.
6) Ulangi
langkah 2 dan 3 sampai diperoleh ukuran kebebasan yang sesuai dengan
spesifikasi.
7) Uji hasil
penyetelan dengan menjalankan kendaraan. Bila belum baik, ulangi langkah
5, 2, dan 3, hingga diperoleh hasil yang baik.
c. Pemeriksaan Komponen
Berikut pemeriksaan secara rutin yang perlu dilakukan.
- Usahakan untuk secara rutin memeriksa ada tidaknya kebocoran minyak kopling, terutama di bagian bawah master kopling. Pemeriksaan rutin ini perlu dilakukan karena biasanya terjadi kebocoran di bagian tersebut saat menginjak pedal kopling, yang diakibatkan oleh beban yang terlalu berat.
- Jika terlihat ada kebocoran oli dari sambungan transmisi dan mesin, sebaiknya sesegera mungkin diganti bagian belakang seal crankshaft. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan selip pada kopling yang disebabkan oleh oli yang bocor tersebut.
- Periksa kekuatan pegas penekan yang ada pada tutup kopling. Biasanya pegas diafragma lama kelamaan akan melemah seiring dengan umur alat. Pelemahan pegas penekan ini dapat dirasakan saat injakan pedal kopling terasa ringan. Sebaiknya segera ganti pegas diafragma yang lemah karena akan mengurangi gaya tekan pada pelat kopling. Gaya tekan pada pelat kopling yang kecil akan menyebabkan kopling menjadi selip. Kanvas kopling akan cepat aus dan memicu timbulnya gangguan kopling yang lain.
- Periksa release bearing secara berkala dengan melihat keausan release bearing dan kekocakkan atau lancar atau tidaknya putaran dari release bearing.
- Penggunaan Kopling yang Tepat
Agar kopling dapat berfungsi dengan sempurna serta tidak gampang
mengalami kerusakan, berikut adalah tahapan penggunaan kopling yang
dianjurkan.
- Saat menginjak pedal kopling, tekan pedal kopling sepenuhnya.
- Ketika pedal kopling diinjak secara sempurna, pindahkan tuas transmisi.
- Setelah memindahkan tuas transmisi, selanjumya lepaskan injakan kopling secara perlahan selaras dengan injakan pada pedal gas agar kendaraan dapat berjalan dengan halus dan tidak membuat kendaraan meloncat.
- Selama kendaraan berjalan scbaiknya tidak meletakkan atau mengistirahatkan kaki pada pedal kopling karena hal ini dapat mempercepat kecausan pada release bearing dan kanvas kopling.
- Hindari teknik mcnahan setcngah kopling saat mobil antri di tanjakan.
- Hindari perilaku menginjak dan melepaskan kopling secara kasar.
MENGEKSPLORASI:
Analisislah perawatan dini yang bisa dilakukan secara mandiri untuk
kopling mobil tersebut.
RANGKUMAN
- Kopling merupakan bagian dari sistem pemindah daya (power train) yang berfungsi untuk memutus dan menghubungkan putaran dari mesin ke unit Transmisi.
- Jenis-jenis kopling:
- Kopling gesek (Friction Clutch) adalah proses pemindahan tenaga melalui gesekan antara bagian penggerak dengan yang akan digerakkan.
- Kopling fluida/hidraulis adalah proses pemindahan daya dengan memanfaatkan tenaga hidraulis.
- Kopling Magnet adalah proses pemindahan daya dengan memanfaatkan gaya magnet. Magnet yang digunakan adalah magnet remanent yang dibangkitkan dengan mengalirkan arus listrik ke dalam sebuah lilitan kawat pada sebuah inti besi.
- Proses perawatan dan penyetelan mekanisme kopling sistem mekanis
- Memeriksa dan menyetel kebebasan pedal kopling
- Memeriksa dan menyetel kebebasan pedal kopling
- Merawat Kanvas Kopling
- Jangan menggantung pedal kopling
- Posisi gigi transmisi sesuai kecepatan mobil
- Atur ketinggian pedal kopling (free play) dengan tepat
- Lakukan pergantian posisi gigi dengan halus
Demikian pembahasan Modul Menerapkan Cara Perawatan Kopling Pada Mobil. Jika anda
sudah menguasai materi ini, diperbolehkan untuk melanjutkan Uji Kompetensi
dengan menjawab soal pilihan ganda menerapkan cara perawatan kopling pada
mobil berikut ini.