Menerapkan Cara Perawatan Sistem Suspensi pada Kendaraan Ringan - Bacalah
uraian berikut ini dengan teliti! Pernahkah kamu menaiki kendaraan yang melaju
di jalanan terjal ? Apakah kamu merasa nyaman ketika kendaraan melaju di
jalanan yang terjal? Kamu pasti merasakan terguncang saat kendaraan melewati
jalanan yang terjal atau berlubang. Hal ini tentu mengganggu kenyamananmu.
Untuk itu, kendaraan dilengkapi dengan sistem suspensi.
Seiring berkembangnya teknologi, produsen kendaraan mular berlomba menciptakan
teknologi suspensi kendaraan yang membuat pengemudi dan penumpang merasa
nyaman dan tidak merasakan goncangan. Sistem suspensi kendaraan terletak pada
kaki-kaki kendaraan atau di atas poros roda. Sistem suspensi berperan dalam
menyerap getaran-getaran, gencangan, dan oskilasi jalan. Sehingga, pengemudi
dapat mengemudikan kendaraan dengan nyaman walaupun kendaraan melalui jalan
yang tidak rata. Perhatikan Gambar 9.1 berikut inà agar kamu memahami letak
sistem suspensi pada kendaraan!
Gambar 9.1 Contoh Sistem Suspensi pada Kendaraan |
Gambar 9.1 menunjukkan letak sistem suspensi pada kendaraan! Sistem suspensi
pada kendaraan terletak pada ujung poros roda. Sehingga, banyak yang menyebut
sistem suspensi sebagai kaki-kaki kendaraan. Sistem suspensi yang digunakan
pada gambar tersebut adalah sistem suspensi tipe pegas coil.
Menerapkan Cara Perawatan Sistem Suspensi
Selain, sistem suspensi pegas coil, ada sistem suspensi lainnya yaitu sistem
suspensi pegas daun. Penggunaan jenis suspensi tersebut disesuaikan dengan
bentuk dan beban kendaraan. uspensi tpe pegas daun sering digunakan pada
kendaraan niaga atau kendaraan bermuatan, karena kendaraan niaga dan bermuatan
membutuhkan kaki-kaki yang kuat untuk menahan beban kendaraaan.
Pada bab ini kamu akan mempelajari mengenai sistem suspensi dan cara
perawatannya. Pelajarilah uraian pada bab ini dengan sungguh-sungguh agar kamu
dapat melakukan perawatan pada sistem suspensi. Sebelum dan sesudah memulai
kegiatan pembelajaran, biasakan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar kamu
diberikan kemudahan dalam menyerap materi mengenai Sistem suspensi dan
mengamalkannya dengan baik.
A. Konsep Dasar Sistem Suspensi
Kenyamanan berkendara sudah menjadi tuntutan bagi para pengendara maupun
penumpang. Kondisi ideal yang ingin diperoleh dalam kenyamanan adalah
penumpang dalam kabin kendaraan yang diam di tempat atau tidak terguncang,
walaupun ada gangguan yang disebabkan ketidak rataan jalan. Hal ini tentu
sulit untuk diwujudkan karena kendaraan tidak mungkin melaju di jalan yang
rata terus menerus.
Apalagi letak bodi kendaraan dengan jalan yang terlalu dekat dapat menyebabkan
goncangan pada jalan diteruskan ke bodi kendaraan, sehingga pengemudi akan
ikut bergoncang sesuai kondisi jalan. Namun, gangguan yang dialami pengemudi
maupun penumpang dapat diminimalkan dengan menggunakan sistem suspensi di
antara roda dan kendaraan. Sistem suspensi dipasang di antara bodi kendaraan
dan roda-roda kendaraan.
Gambar 9.2 Suspensi depan dan Belakang kendaraan untuk menambah kenyamanan
pengemudi.
Fungsi sistem suspensi
Tujuan pemasangan sistem suspensi adalah untuk menyerap getaran dan kejutan
dari pemukaan jalan karena jalan yang tidak rata sehingga getaran tersebut
tidak akan disalurkan ke bodi kendaraan. Getaran yang tidak disalurkan ke bodi
kendaraan akan membuat pengemudi semakin nyaman saat berkendara. Selain itu,
sistem suspensi juga dirancang untuk menambah stabilitas berkendaraan dan
memperbaiki kemampuan cengkeram roda terhadap jalan.
Fungsi sistem suspensi pada kendaraan antara lain sebagai berikut.
- Menyerap getaran, kejutan, oskilasi dari permukaan jalan sehingga akan menambah kenyamanan dan stabilitas dalam berkendara.
- Menghubungkan bodi kendaraan dengan roda-roda.
- Meningkatkan kemampuan cangkeram roda terhadap jalan.
- Menopang bodi pada axle dan memelihara letak geometris antara bodi dan roda-roda.
- Memindah kan gaya pengereman dan gaya ke bodi melalui gesekan antara jalan dengan roda-roda.
Bodi kendaraan ditopang oleh pegas. Berat bodi kendaraan yang ditopang oleh
pegas dinamakan sprung weight, sedangkan roda-roda, poros, dan komponen bodi
lainnya yang tidak ditopang oleh pegas dinamakan unsprung weight. Semakin
besar sprung weight pada kendaraan maka membuat kendaraan semakin nyaman
karena kemungkinan goncangan pada kendaraan berkurangg, begitu pula sebaliknya
semakin besar unsprung weight, maka semakin besar oskilasi atau goncangan pada
bodi kendaraan.
Jenis Jenis Oskilasi (guncangan) Kendaraan
Oskilasi atau goncangan dapat terjadi ketika mobil melalui jalan yang tidak
rata atau bergelombang, oskilasi ini terjadl juga disebabkan oleh
komponen-komponen suspensi yang sudan mulai rusak dan perlu diganti, seperti
pegas lemah, shock absorber bocor, dan lain sebagainya.
Gambar 9.3 Sprung Weight dan Unsprung Weight pada Kendaraan
Guncangan ini tentu sangat mengurangi kenyamanan pengemudi ketika mengemudikan
kendaraan dan dapat mengancam nyawa seseorang. Salah satu fungsi sistem
suspensi adalah mencegah oskilasi bodi terjadi pada kendaraan tersebut, ada
beberapa macam oskilasi bodi kendaraan yaitu: pitching, roling, bouncing, dan
yawing. Penjelasan mengenai oskilasi bodi dapat dijelaskan sebagai berikut.
Gambar 9.4 Oskilasi body kendaraan
- Pitching merupakan gerakan (goncangan) bagian depan dan belakang kendaraan naik dan turun terhadap titik pusat gravitasi kendaraan. Gerakan atau goncangan ini seperti menganguk-angguk. Pitching terjadi apabila mobil melaju di jalan yang bergelombang atau tidak rata dan berlubang Pitching juga terjadi bila pegas pada sistem suspensi yang digunakan lemah.
- Rolling merupakan gerakan bodi kendaraan miring ke salah satu sisi kendaraan, kiri ataupun kanan. Rolling terjadi ketika mobil berjalan atau berbelok di jalan yang bergelombang, sehingga akan menyebabkan salah satu sisų pegas pada kendaraan akan mengembang dan sisi yang satunya lagi akan mengkerut. Rolling juga disebabkan karena tinggi kendaraan antara kanan dan kiri tidak sama (miring). Tinggi kendaraan yang tidak sama dapat disebabkan oleh pegas yang sudah rusak, shock absorber salah satu rusak, keausan ban tidak sama dan lain-lain.
- Bouncing (memantul) merupakan gerakan ke atas atau kebawah pada keseluruhan bodi kendaraan atau naik dan turunnya bodi kendaraan depan dan belakang secara bersamaan, berbeda dengan pitching yang hanya salah satu sisi saja (depan atau belakang). Bouncing terjadi ketika kendaraan melewati jalan yang bergelombang dengan kecepatan yang tinggi. Bouncing juga bisa terjadi karena pegas-pegas pada kendaraan terlalu lembut.
- Yawing merupakan gerakan bodi kendaraan yang menyimpang ke salah satu sisi kendaraan, baik ke sisi kanan atau ke sisi kiri dari titik sumbu tengah kendaraan. Jalan yang tidak rata, berlubang dan bergelombang menjadi salah satu penyebab yawing. Selain itu, jalan yang tidak rata juga dapat menyebabkan pitching.
Sistem suspensi dirancang sedemikian rupa oleh produsen kendaraan agar dapat
bekerja dengan optimal meskipun melalui jalan yang tidak rata. Sehingga,
oskilasi bodi kendaraan yang terjadi dapat diminimalkan dan kenyamanan
pengemudi pun semakin terjaga. Suspensi didesain sesuai kebutuhan Kendaraan.
Jika kendaraan tu dirancang untuk angkutan barang maka suspensi yang digunakan
adalah jenis suspensi yang mengutamakan kekuatannya.
Jenis suspensi pada kendaraan
Sebaliknya, jika kendaraan itu dirancang sebagai kendaraan penumpang maka
jenis suspensi yang digunakan adalah suspensi yang mengutamakan kenyamanannya.
Secara umum, ada dua jenis suspensi pada kendaraan, yaitu:
1. Suspensi Rigid (Rigid Suspension)
Suspensi rigid merupakan sistem suspensi yang lebih mengutamakan faktor
kekuatan dibandingkan faktor kenyamanannya. Dengan demikian, konstruksinya
lebih Sederhana dan biaya produksi lebih murah, Suspensi rigid digunakan pada
kendaraan-kendaraan angkutan, seperti truk. Pegas yang digunakan biasanya
adalah pegas daun yang dibantu dengan shock absorber, Namun, ada pula suspensi
rigid yang menggunakan pegas koil (tipe suspensi rigid 4 link).
Gambar 9.5 Suspensi Rigid tipe 4 link |
Sifat-sifat suspensi rigid adalah gerakan salah satu roda mempengaruhi roda
yang lain, konstruksi sederhana, perawatan mudah, gerakan pemegasan sedikit
mempengaruhi geometri roda, memerlukan ruang pemegasan yang besar, titik berat
kendaraan tidak dapat rendah (kenyamanan kurang), unsprung weight pada aksel
dan roda berat sehingga mengurangi kenyamanan, cukup kuat untuk pengoperasian
berat (heavy duty), dan bodi sedikit miring pada saat belok.
Ada beberapa jenis suspensi rigid pada kendaraan, yaitu suspensi pegas daun
digunakan pada roda depan truk, bus, dan suspensi belakang mobil-mobil
komersil, tipe leading arm dengan lateral rod digunakan pada suspensi depan
dan belakang mobil Land Cruiser, tipe trailing dengan twist beam digunakan
pada suspensi belakang mobil FF (mesin depan penggerak depan), dan tipe 4 link
digunakan pada suspensi belakang
2. Suspensi Independen (Independent Suspension)
Suspensi independen disebut juga suspensi bebas. Hal ini karena gerakan roda
kendaraan bagian kanan dan kiri pada batas tertentu tidak berpengaruh. Jenis
ini lebih diutamakan faktor kenyamanannya jika dibandingkan dengan kekuatannya
sehingga konstruksinya lebih rumit.
Sifat-sifat suspensi independen secara umum adalah gerakan salah satu roda
tidak mempengaruhi roda lain, konstruksi agak rumit, membutuhkan sedikit
tempat, jarak roda dan geometri roda berubah karena gerak naik turun pegas,
titik berat kendaraan dapat rendah (nyaman dan aman) karena tidak ada hubungan
antara roda kanan dan kiri.
Sehingga letak mesin dapat diperendah serta ruang di dalam kabin dan bagasi
menjadi lebih luas, pegas dapat dikonstruksi lembut, pegas-pegas hanya
menopang dan tidak memposisikan roda-roda sehingga memerlukan lingake,
perawatan lebih sulit.
Gambar 9.7 Suspensi Independen Tipe MacPherson Strut |
Suspensi independen banyak digunakan pada poros roda depan dan belakang pada
kendaraan penumpang/sedan serta poros depan kendaraan menengah dan berat.
Suspensi ini dirancang untuk kendaraan-kendaraan penumpang. sehingga pegas
yang digunakan adalah jenis yang lembut seperti pegas koil, torsion bar atau
air spring.
Beberapa jenis suspensi bebas pada kendaraan, antara lain: suspensi MacPherson
strut yang digunakan untuk mobil penumpang ukuran kecil dan sedang pada roda
belakang mobil tipe FF (mesin depan penggerak depan), Suspensi double wishbone
yang digunakan pada suspensi depan truk kecil dan suspensi depan belakang
kendaraan penumpang, suspensi tipe semi trailing arm digunakan pada suspensi
kendaraan crown dan beberapa jenis mobil.
Suspensi dengan model MacPherson Strut cukup populer digunakan untuk
mobil-mobil di Indonesia. Dimensinya yang kompak dan biaya produksi yang murah
dengan kinerja yang Cukup baik menjadi alasan pabrikan memilih sistem suspensi
yang dapat digunakan pada roda depan ataupun roda belakang mobil ini.
Namun, kekurangan tipe suspensi ini adalah posisi gerak vertikal yang dapat
merubah posisi camber saat mobil bermanuver yang berisiko menimbulkan body
roll, hingga getaran suspensi terasa sampai ke bodi kendaraan. Sehingga, harus
ada peralatan tambahan untuk meredam getaran serta suara yang ditimbulkan agar
tidak terasa pada kabin.
Gambar 9.8 Suspensi Independen Tipe Double Wishbone
Sistem suspensi Double Wishbone merupakan sistem suspensi yang paling ideal
untuk mobil jika ingin mendapatkan pengalaman pengendalian mobil terbaik.
Mobil dapat meredam tekanan yang diterima dengan baik. Selain itu, suspensi
Double Wishbones didesain untuk menjaga posisi roda agar tegak lurus terhadap
permukaan jalan. Kelebihan dari penggunaan sistem suspensi ini adalah kontrol
pada camber yang idea, sehingga pengendalian mobil juga terasa mantap.
Sedangkan, kekurangannya adalah desainnya membutuhkan ruang yang cukup luas
dan juga harga yang mahal.
Permasalahan dan Penyelesaian
Permasalahan 9.1
Bodi kendaraan ditopang oleh pegas. Berat bodi kendaraan yang ditopang oleh
pegas dinamankan sprung weight, sedangkan roda-roda, poros, dan komponen bodi
lain nya yang tidak ditopang oleh pegas dinamakan unsprung weight. Bagaimana
pengaruh sprung weight dan unsprung welght terhadap kenyamanan berkendara?
Penyelesaian
Salah satu syarat kendaraan nyaman untuk dikendarai adalah sprung weight harus
lebih besar daripada unsprung weight atau bagian yang ditopang pegas lebih
besar daripada bagian yang tidak ditopang. Semakin besar sprung weight pada
kendaraan maka membuat kendaraan semakin nyaman karena kemungkinan goncangan
pada kendaraan berkurang, begitu pula sebaliknya semakin besar unsprung
weight, maka semakin besar oskilasi atau goncangan pada bodi kendaraan.
Permasalahan 9.2
Suspensi independen merupakan suspensi yang mengutamakan kenyamanan daripada
kekuatannya. Untuk tu, jenis suspensi ini banyak digunakan pada kendaraan
pernumpáng daripada kendaraan berbeban besar Mengapa suspensi independen lebih
nyaman digunakan daripada suspensi rigid?
Penyelesaian
Pada suspensi independen tidak terdapat hubungan antara roda kiri dan kanan
sehingga titik berat kendaraan dapat rendah dan letak mesin dapat diperendah
serta ruanig di dalam kabin dan bagasi menjadi lebih luas. Hal ini tentu
menambah kenyamanan pengemudi dan penumpang dalam berkendara.
B. Komponen Sistem Suspensi
Salah satu fungsi sistem suspensi adalah untuk meningkatkan kenyamanan dalam
berkendara dengan cara menyerap kejutan, oskiasi, atau getaran yang diterima
dari permukaanjalan. Untuk dapat melaksanakan fungsinya dengan baik, Suspensi
didukung oleh komponen-komponen tertentu. Suspensi terdiri dari dua komponen
utama yakni pegas dan shock absorber. Kedua komponen ini selalu ada pada
suspensi apapun jenis dan tpe suspensinya. Fungsi pegas pada sistem suspensi
adalah untuk menyerap kejutan dari permukaan jalan dan getaran roda-roda agar
tidak diteruskan ke bodi kendaraan.
Gambar 9.10 Konstruksi Sistem Suspensi Belakang Kendaraan
Sedangkan, shock absorber berfungsi untuk meredam oskilasi naik turun yang
diakibatkan oleh pegas. Jika suspensi tanpa shock absorber dan hanya
menggunakan pegas saja, maka kendaraan akan naik turun dan tidak nyaman untuk
di kendarai. Suspensi juga terdiri dari beberapa komponen pendukung lainnya,
yang hanya terdapat pada model tertentu saja. Komponen-komponen tersebut
adalah suspension arm, ball joint, bushing karet, strut bar, stabilizer bar,
bumper dan lain-lain. Berikut ini merupakan uraian mengenai komponen komponen
dalam sistem suspensi.
1. Pegas (Spring)
Pegas mempunyai fungsi untuk menyerap kejutan, getaran, dan oskilasi yang
diterima dari permukaan jalan yang tidak rata, sehingga tidak diteruskan ke
bodi. Selain itu, pegas juga mempunya fungsi untuk meningkatkan kemampuán
cengkeraman roda-roda terhadap jalan. Ada beberapa macam suspensi yang
digunakan pada suspensi kendaraan, antara lain sebagai berikut.
a. Pegas Koil (Coil Spring)
Pegas koil terbuat dari batang baja khusus dan berbentuk spiral. Pegas ini
banyak digunakan pada kendaraan kecil kecil terutama kendaraan yang
mengutamakan kenyamanan penumpang. seperti mobil sedan. Pegas coil memiliki
kelebihan dapat menyerap getaran atau kejutan lebi baik daripada pegas daun
dan pegas batang torsi. Langkah pemegasan pegas koil lebih panjang dari kedua
jenis pegas. Kerugian pegas koil adalah tidak dapat méredam getarannya sendiri
dan tidak dapat menerima gaya horizontal. Pegas koil dapat digunakan pada
suspensi independen dan sUspensi rigid tipe 4 ink.
b. Pegas Daun (leaf spring)
Pegas daun terbuat dari bilah baja yang bengkok dan lentur. Pegas daun
biasanya digunakan pada kendaraan angkutan seperti colt dan truk. Namun, ada
juga beberapa moDi penumpang yang juga menggunakan pegas daun.
Gambar 9.11 Jenis Pegas Pada Suspensi
Keuntungan penggunaan pegas daun pada sistem suspensi adalah konstruksinya
lebih sederhana, dapat meredam getarannya sendiri, lebih kuat, dan pegas daun
dapat berfungsi sebagal lengan penyangga sehingga tidak memerlukan lengan
memanjang dan melintang. Sedangkan, kerugian pegas daun adalah dalam menyerap
getaran atau kejutan tidak sebaik pegas koil.
Sehingga kenyamanan juga kurang dan bushing pada pegas daun sering mengalami
kerusakan. Pegas daun yang digunakan pada kendaraan ada yang tunggal atau satu
lembaran saja serta ada yang berlapis-lapis dan dibaut bagian tengahnya.
Lapisan pegas dari bawah ke atas berturut-turut berukuran dari kecil ke besar.
Sehingga, pemegasan yang dihasilkan lebih Kuat.
c. Pegas Batang Torsi (Torsion Bar Spring)
Pegas batang torsi terbuat dari batang baja yang bersitat elastis terhadap
puntiran. Dengan puntiran inilah pegas torsi dapat menyerap kejutan dan
getaran yang diakibatkan oleh permukaan jalan. Keuntungan penggunaan pegas
torsi adalah konstruksi sederhana, tidak memerlukan banyak tempat, dan dapat
menyetel tingei bebas mobil. Sedangkan, kekurangannya adalah harganya mahal.
2. Peredam Kejut (Shock Absorber)
Shock absorber atau shock breaker disebut juga peredam kejut. Shock absorber
merupakan salah satu komponen utama dalam sistem suspensi.Di dalam suspensi
terdapat pegas yang berfungsi untuk menyerap kejutan dan getaran agar tidak
diteruskan ke bodi-bodi kendaraan. Apabila suspensi kendaraan hanya terdapat
pegas saja tanpa shock breaker maka kendaraan akan bergerak naik turun dan
membuat pengemudi atau penumpang tidak nyaman. Shock absorber ditambahkan pada
sistem suspensi untuk meredam atau melawan oskilasi (gerak naik turun) yang
disebabkan pegas saat menyerap kejutan dari jalan.
Gambar 9.12 Cara Kerja Shock Absorber Aksi Tunggal atau single action
Jika shock breaker jenis hidrolis dibongkar maka di dalamnya terdapat cairan,
dimana cairan ini biasanya disebut dengan minyak shock absorber. Dengan cairan
inilah shock absorber jenis ini dapat menyerap oskilasi yang dihasilkan pegas
melalui tahanan aliran minyak yang melalui orifice (lubang kecil) pada waktu
piston bergerak di dalam silinder shock absorber. Ada dua kerja shock
absorber, yaitu pada saat kompresi dan pada saat ekspansi.
Pada saat kompresi/turun, piston bergerak turun dan katup (vaive terbuka
sehingga minyak dapat mengalir dengan lancar dan tidak terjadi peredaman.
sedangkan, pada saat ekspansi atau naik, piston juga bergerak naik dan katup
tertutup. Sehing8ga minyak akan melalui orifice (lubang kecil) saja, pada saat
inilah terjadi peredaman oskilasi yang diakibatkan oleh pegas. Cara kerja
tersebut adalah cara kerja shock absorber tipe kerja tunggal (singgle action)
dimana shock absorber hanya meredam pegas pada saat ekspansi saja. Sedangkan,
pada shock absorber kerja ganda, shock absorber akan meredam pegas pada saat
ekspansi maupun kompresi.
Shock absorber menurut cara kerjanya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
- Shock absorber kerja tunggal (single action) merupakan shock absorber yang meredam pegas hanya terjadi pada waktu shock absorber berekspansi. Sebaliknya, pada saat kompresi tidak terjadi efek meredam.
- Shock absorber kerja ganda (multiple action) merupakan shock absorber yang meredam pegas pada saat ekspansi maupun kompresi. Pada umumnya kendaraan sekarang menggunakan tipe ini.
Sedangkan, menurut konstruksinya, shock absorber dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu:
- Shock obsorber tipe twin tube merupakan shock absorber yang di dalamnya terdapat pressure tube dan outer tube yang membatasi working chamber (silinder dalam) dan reservoir chamber (silinder luar).
- Shock absorber tipe mono tube merupakan shock absorber yang di dalamnya hanya terdapat satu silinder (atau tanpa reservoir).
Menurut media kerjanya, shock absorber dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
- Shock absorber tipe hidraulis merupakan shock absorber yang menggunakan minyak shock absorber sebagai medium kerja.
- Shock absorber berisi gas merupakan shock absorber yang diisi dengan gas. Gas yang biasanya digunakan adalah nitrogen.
3. Ball Joint
Balljoint berfungsi untuk menerima beban vertikal maupun lateral dan
berfungsijuga sumbu putara pada saat kendaraan berbelok. 5all joint pada
sistem suspensi dibedakan menjadi dua yaitu upper ball joint dan lower ball
joint. Ball joint menerima beban vertikal maupun lateral. Ball joint juga
berfungsi sebagai sumbu putaran roda pada saat kendaraan membelok.
Gambar 9.13 Ball Joint |
Di bagian dalam balljoint terdapat gemuk untuk melumasi bagian yang
bergesekan. Pada setiap interval tertentu gemuk harus diganti dengan tipe
molibdenum disulfide lithium base. Untuk menambah gemuk, lepaskan screw plug
kemudian pasangkan fitting gemuk. Setelah pengisian gemuk selesai, pastikan
ganti fitting gemuk dengan screw plug. Ball Joint yang menggunakan dudukan
dari resin tidak memerlukan penggantian gemuk.
4. Stabilizer Bar
Stabilizer bar berfungsi untuk mengurangi kemiringan kendaraan akibat gaya
sentrifugal pada saat kendaraan membelok. Selain itu, stabilizer bar diguna
kan untuk meningkatkan traksi ban. Pada suspensi depan, stabilizer bar
biasanya dipasang pada kedua lower arm melalui bantalan karet dan linkage.
Pada bagian tengah diikat ke frame atau body pada dua tempat melalui bushing.
Keterangan:
1. Stabilizer Bar Link
2. Stabilizer Bar
3. Nut
Bila roda kanan dan kiri bergerak ke atas dan ke bawah secara bersamaan dengan
arah dan jarak yang sama, stabilizer bar harus bebas dari puntiran. Umumnya
pada saat kendaraan membelok, pegas roda bagian luar (outer spring9 tertekan
dan pegas roda bagian dalam (inner) mengembang. Akibatnya stabilizer bar akan
terpuntr karena salah satu ujungnya tertekan ke atas dan ujung lainnya
bergerak ke bawah. Batang stabilizer cenderung menahan terhadap puntiran.
Tahanan terhadap puntiran ini berfungsi mengurangi body roll dan memelihara
bodi kendaraan dalam batas kemiringan yang aman.
5. Strut Bar
Strut bar berfungsi untuk menahan lower arm agar tidak bergerak maju dan
mundur pada saat menerima kejutan dari permukaan jalan yang tidak rata,
bergelombang atau dorongan akibat terjadinnya pengereman. Ujung Strut bar
dipasang pada lower arm dan ujung lainnya dikatkan pada cross member melalui
bracket dan karet bantalan.
6. Lateral Control Rod
Lateral control rod berfungsi untuk menahan poros roda pada posisinya terhadap
beban dari arah samping. Lateral control rod dipasang di antara poros roda dan
bodi kendaraan.
7. Bumper
Pada saat kendaraan melalui jalan yang berlubang, pegas mengerut dan
mengembang secara berlebihan. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan komponen
lainnya. Bumper terdiri dari bounding dan rebounding bumper yang dipasang
sebagai pelindung rangka, poros roda, shock absorber dan lain-lain saat pegas
mengerut dan mengembang di luar batas maksimumnya. Bounding bumper bertugas
pada saat kendaraan mengerut, dan rebounding bumper bertugas pada saat
kendaraan mengembang.
8. Upper dan Lower Arm
Upper dan lower arm atau lengan suspensi merupakan bagian sistem suspensi yang
menghubungkan antara bodi mobil dengan knuckle arm. Roda-roda kendaraan
terpasang pada knuckle arm. Tidak semua Sistem suspensi depan mobil memilki
upper arm, tetapi suspensi depan menggunakan lower arm. Upper dan lower arm
bergerak naik dan turun pada sistem suspensi kendaraan mobil.
9. Knuckle Arm
Knuckle arm merupakan salah satu komponen suspensi yang ada pada roda depan
mobil. Roda mobil berputar terus menerus pada poros spindel yang berasal dari
knuckle arm. Komponen ini dihubungkan juga dengan lower arm melalui ball
joint.
C. Perawatan Berkala pada Sistem Suspensi
Keamanan dan kenyamanan berkendara sangat dipengaruhi oleh kondisi sistem
suspensi. Kondisi sistem suspensi itu dipengaruhi oleh kondisi
komponen-komponennya. Jika salah satu komponen bermasalah maka mempengaruhi
seluruh kinerja dari sistem suspensi.
Gambar 9.17 Kendaraan berjalan dijalan berlubang dapat membuat sistem suspensi
cepat rusak.
Salah satu faktor yang dapat menyebabkan kerusakan pada sistem suspensi adalah
kondis jalan yang jelek, tidak rata, dan berlubang. Jika kerusakan pada
suspensi tidak segera diperbaiki maka akan mengancam keselamatan pengemudi
atau penumpang dan berpotensi menimbulkan kecelakaan. Namun, kebanyakan
pengemudi kurang perhatian atau acuh terhadap kerusakan pada kaki-kaki
kendaraan tersebut. Untuk itu, pengemudi perlu memahami ciri-ciri kerusakan
pada sistem suspensi.
Berikut ini merupakan cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui kerusakan
pada sistem suspensi.
- Perhatikan permukaan ban, bila keausan bannya tidak merata maka perlu dilakukan pemeriksaan pada shock absorber. Keausan ban yang tidak merata dapat terjadi karena performa shock absorber yang menurun.
- Perhatikan ketinggian mobil, ketika melewati jalan rusak posisi ban mengenai bagian dalam sepatbor maka segera ganti shock absorber.
- Apabila mobil seperti mengayun dengan cepat, maka terjadi kerusakan pada shock absorber
- Jika terdapat lelehan oli pada shockbreaker, maka shock absorber mengalami kebocoran dan pelu diganti dengan yang baru.
Selain langkah-langkah tersebut, ada beberapa gejala kerusakan yang dapat
dirasakan pengemudi saat mengendarai kendaraan. Gejala kerusakan tersebut
berupa oskilasi kendaraan atau gerakan kendaraan yang tidak biasa.
Kerusakan pada sistem suspensi juga dapat dilihat pada kerusakan tiap komponen
sistem suspensi, baik suspensi depan maupun suspensi belakang. Kerusakan pada
komponen sistem suspensi dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan ruin
pada komponen sistem suspensi. Adapun langkah pemeriksaan komponen-komponen
sistem suspensi, antara lain:
1. Pemeriksaan pada Pegas
Kerusakan yang dapat terjadi pada pegas spiral adalah pegas patah dan pegas
mengalami pengerutan sehingga ketinggian mobil mobil akan berkurang.
Pemeriksaannya dengan cara melihat kondisi fisik pegas apakah ada keretakan
atau bahkan sudah patah. Pengerutan pegas dapat diperiksa dengan cara mengukur
ketinggian kendaraan lalu membandingkan dengan spesifikasi standarnya atau
juga bisa dilakukan dengan mengukur panjang pegas.
Gambar 9.18 Pemeriksaan pada pegas koil dimana hasil pemeriksaan pegas koil
telah rusak.
2. Pemeriksaan Shock Absorber
Pemeriksaan manual terhadap shock absorber diantaranya adalah pemeriksaan
kebocoran minyak dan pemeriksaan kinerja. Pemeriksaan kebocoran minyak
dilakukan secara visual dengan melihat ada atau tidaknya ceceran minyak pada
bodi shock absorber. Pemeriksaan kinerja dilakukan dengan cara merasakan
tahanan shock absorber saat langkah kompresi dan langkah ekspansi.
Pada shock absorber kerja ganda langkah kompresi dan langkah ekspansi sama
sama memiliki tahanan. Baik ketika ditekan atau ditarik dengan tangan, shock
absorber akan menahan gaya yang ditimbulkan dari tangan kita. Hal-hal yang
harus diperhatikan dalam uji kinerja ini adalah posisi shock absorber harus
vertikal dan lakukan uji ini berkali- kali sampai tahanan shock absorber
konstan.
3. Pemeriksaan Lengan Suspensi (Suspension Arm)
Pemeriksaan manual yang dilakukan pada lengan suspensi adalah pemeriksaan
keretakan, pemeriksaan kekencangan baut-baut dan mur-mur, pemeriksaan kondisi
bushing, pemeriksaan pergerakan lengan suspensi dari kekocakan dan kelancaran
pergerakan.
4. Pemeriksaan Ball Joint
Keausan ball joint mengakibatkan kekocakan, adanya kekocakan akan menambah
gerak bebas pada roda kemudi, menimbulkan suara pada sistem suspensi,
berubahnya wheel alignment. Pemeriksaan kekocakan ball joint dapat dilakukan
dengan cara melihat reaksi ball joint saat roda kemudi digerak-gerakkan atau
dengan cara menggoyangkan ball joint.
Gambar 9.19 Pemberian Grease pada ball joint
Ball joint yang masih baik tidak memiliki gerak bebas dan stud ball joint
tidak dapat digerakan dengan mudah oleh jari. Dibutuhkan tenaga yang lebih
dari tenaga jari untuk menggerakan stud ball joint. Pemeriksaan balljoint pada
upper arm dan lower arm juga dapat dilakukan dengan cara menggerakgerakkan
roda pengecekan tersebut dilakukan sambil menginjak pedal rem. Jika terasa ada
kelonggaran maka terjadi kerusakan pada ball joint.
5. Pemeriksaan Bushing Karet
Kerusakan bushing karet antara lain sobek, retak, hilangan sifat elastisnya,
berubah bentuk. Bushing karet tidak dapat diperbaiki, bushing karet yang sudah
rusak harus diganti dengan yang baru.
6. Pemeriksaan Stabilizer Bar
Kerusakan yang dapat terjadi pada stabilizer bar adalah stabilizer bar
mengalami kebengkokan atau bahkan patah. Pemeriksaan kebengkokan stabilizer
bar dilakukan dengan cara meletakan stabilizer bar pada bidang datar lalu
melihat apakah stabilizer bar mengalami puntiran atau tidak.
7. Pemeriksaan Bumper
Kerusakan bumper antara lain sobek, retak, kehilangan sifat elastisnya,
berubah bentuk. Bumper yang rusak tidak dapat diperbaiki, Bumper yang sudah
rusak harus diganti dengan yang baru.
8. Pemeriksaan Suspensi Belakang
Kerusakan yang dapat terjadi pada suspensi belakang model pegas daun pararel
di antaranya adalah rusaknya karet-karet bushing pada shackle dan hanger pin,
serta patahnya pegas daun. Kondisi mur dan baut yang kendor pun dapat
menyebabkan kerusakan oleh karena itu perlu dilakukan pemeriksaan ternadap
kekencangan mur dan baut. Pemeriksaan yang lainnya adalah pemeriksaan kondisi
fisik u-bolt apakan mengalami keretakan atau patah, serta pemeriksaan
keretakan dan keausan lembar pegas daun.
Permasalahan dan Penyelesaian
Permasalahan 9.5
Salah satu faktor yang dapat menyebabkan kerusakan pada sistem suspensi adalah
kondisi jalan yang jelek, tidak rata, dan berlubang. Mengapa jalan yang rusak
dapat menyebabkan kerusakan pada sistem suspensi?
Penyelesaian
Sistem suspensi disebut juga kakl-kaki kendaraan karena sistem suspensi
terletak di antara roda dan bodi kendaraan. Jalan yang rusak dan berlubang
merupakan salah satu faktor yang mempercepat kerusakan sistem suspensi karena
apabila pengemudi mengemudikan kendaraan secara kasar di jalan yang rusak dan
berlubang, maka komponen pada sistem suspensi akan terbentur dengan jalan atau
bekerja dengan keras dalam menyerap kejutan pada jalan tersebut. Sehingga,
komponen pada sistem suspensi akan cepat aus dan mengalami kerusakan.
Permasalahan 9.6
Seorang pengemudi sedang menyerviskan kendaraannya di bengkel. Ketika mekanik
memeriksa kendaraan tersebut, mekanik menemukan adanya oli pada shock absorber
kendaraan tersebut. Analisislah kerusakan yang terjadi pada sistem suspensi
kendaraan tersebut!
Penyelesaian
Gejala kerusakan yang ditandai dengan adanya oli pada shock absorber dapat
disebabkan oleh bocornya oli pada shock absorber tersebut. Sehingga ketika
shock absorber melakukan kerja, oli keluar dari sistemnya. Mekanik perlu
memeriksa shock absorber dengan cara membongkarnya dan memeriksa kondisi
komponennya, seperti seal pada shock absorber.
SOAL HOTS (High-Order Thinking Skills) Perawatan Sistem Suspensi
A. Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan cara memberi tanda silang
(X) pada hurur A, B, C, D atau E serta tuliskan alasannya!
1. Gerakan kendaraan yang terjadi ketika kendaraan melalui jalan yang
bertonjolan atau lubang. atau terjad pada kendaraan yang pegasnya lemah yang
mengakibatkan kendaraan mengangguk/body berputar mengelilingi sumbu Y
disebut..
A. bounching
B. pitching
C. rolling
D. yawing
E. bottoming
2. Karakteristik sistem suspensi antara lain sebagai berikut.
1) Gerakan salah satu roda tidak mempengaruhi roda lain
2) Konstruksi agak rumit
3) Pegas dapat dikonstruksi lembut
4) Gerakan salah satu roda mempengaruhi roda lain
5) Perawatan lebih mudah
Berdasarkan karakteristik-karakteristik di atas yang bukan merupakan
karekteristik sistem suspensi rigid adalah..
A. 1,3,5
B. 3,
C. 1,2,3
D. 3,4,5
E. 1,4, 5
3. Perhatikan karakteristik pegas berikut ini!
a. Langkah pemegasan panjang
b. Tidak dapat meredam getaran sendiri.
c. Tidak dapat menerima gaya horisontal (perlu lengan-lengan).
d. Energi beban yang diabsorsi lebih besar daripada pegas daun.
e. Dapat dibuat pegas lembut.
Berdasarkan karakteristik tersebut, jenis pegas yang memenuhi persyaratan pada
karakteristik tersebut adalah...
A. pegas daun
B. pegas diafragma
C. pegas koil
D.pegas torsi
E. pegas udara
4. Seorang pengemudi terbiasa mengemudikan kendaraan di jalan yang berlubang
dengan kasar dan kecepatan tinggi. Akibat yang ditimbulkan dari kebiasaan
pengemudi yang terbiasa mengemudikan kendaraan dengan kasar dan dengan
kecepatan tinggi di jalan berlubang adalah...
A. meningkatkan kerja suspensi
B. memperpanjang umur suspensi
C. komponen suspensi cepat rusak
D. aliran minyak pada shock absorber lancar
E. pengemudi merasa nyaman dan aman
5. Seorang pengemudi mengemudikan kendaraannya di jalan bergelombang.
Tiba-tiba kendaraannya miring ke salah satu sisi kiri kendaraan. Kemungkinan
kerusakan pada sistem suspensi tersebut adalah...
A. salah satu shock absober kendaraan rusak
B. ball joint kurang pelumasan
C. minyak rem habis
D. kopling bermasalah
E. kampas rem habis
6. Berikut ini merupakan fungsi rem ABS pada kendaraan adalah...
A untuk memungkinkan kendaraan mundur
B. mencegah roda kendaraan mengunci saat mengerem mendadak
C. menyerap guncangan dari permukaan jalan
D. mengatur, kecepatan dan momen kendaraan
E. mempercepat laju kendaraan
7. Berikut ini yang bukan merupakan keuntungan suspensi independen dibanding
suspensi aksel rigid adalah..
A. titik berat kendaraan dapat lebih rendah, sehingga aman dan nyaman untuk
kendaraan
B. daya pemegasan dapat lebih lembut
C. gerakan salah satu roda tidak mempengaruhi roda yang lain
D. membutuhkan sedikit tempat
E sebagai penghubung antara roda dengan chasis atau bodi kendaraan
8. Torsion bar spring merupakan pegas pada sistem suspensi yang
berfungsi untuk..
A. menahan gaya tekan
B. meredam oskilasi pegas
C. sumbu putar pada saat kendaraan membelok
D. sumbu putar pada saat kendaraan lurus
E. menyerapP getaran agar tidak diteruskan ke bodi
9. Perhatikan gambar di samping untuk mengerjakan soal nomor 9-11!
Komponen sistem Suspensi yang ditunjukkan oleh nomor 2 berfungsi untuk..
A. menerima beban vertikal maupun lateral
B. menahan poros roda pada posisinya terhadap beban dari arah samping
C. pelindung rangka
D. menahan lower arm pada saat menerima kejutan
E. mengurangi kemiringan kendaraan pada saat kendaraan membelok
10. Komponen sistem suspensi yang berfungsi untuk mengurangi sudut kemiringan
roda saat membelok ditunjukkan oleh nomor.
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
11. Komponen sistem suspensi yang ditunjukkan oleh angka 4 adalah...
A. upper arm
B. strut
C. stabilizer link
D. lower arm
E. knuckle
12. Penyebab bodi kendaraan bergetar saat digunakan pada kendaraan adalah..
A. Pegas lemah
B. ball joint aus
C. stabilizer bar lemah
D. bushing karet rusak
E. bumper rusak
13. Gerakan ke atas atau ke bawah pada keseluruhan bodi kendaraan atau naik
dan turunnya bodi kendaraan depan dan belakang secara bersamaan disebut..
A. pitching
B. yawing
C. rolling
D. bottoming
E. bouncing
Perhatikan petunjuk berikut ini.
A. Pernyataan benar, alasan benar, dan mempunyai hubungan sebab akibat.
B. Pernyataan benar, alasan benar, tetapi tidak mempunyai hubungan sebab
akibat.
C. Pernyataan benar, alasan salah.
D. Pernyataan salah, alasan benar.
E Pernyataan dan alasan semuanya salah.
Gunakan petunjuk di atas untuk nomor 9 dan 10.
14. Pada kendaraan, sprung weight harus lebih besar daripada unsprung weight.
SEBAB
Sprung weight merupakan berat kendaraan yang ditopang oleh pegas.
15. Suspensi independen mengutamakan kenyamanan bagi pengemudi dan penumpan8
yaitu ruang kabin dan bagasi yang luas.
SEBAB
Pada suspensi independen, roda kiri dan kanan tidak berhubungan serta letak
mesin dapat diperendah.
Demikian materi menerapkan cara perawatan sistem suspensi macpherson dan
double wishbone yang biasa kami paparkan. Semoga bisa menambah pengetahuan
pembaca bintannews.com.