Menerapkan alat ukur pneumatik serta fungsinya - Alat ukur pneumatik adalah salah satu alat ukur yang banyak digunakan
pada bidang otomotif. Pengertian alat ukur pneumatik adalah alat ukur yang
dapat digunakan atau bekerja apabila terdapat pengaruh tekanan atau perbedaan
tekanan gas, udara, dan zat gas lainnya. Dengan kata lain alat ukur pneumatik
adalah alat ukur yang memanfaatkan tekanan atau kevakuman untuk mengukur
sesuatu.
Pengertian Alat Ukur Pneumatik
Pengertian pneumatik, pneumatik sendiri berasal dari bahasa Yunani dengan kata dasar pneu dan matik. Pneu artinya udara tekan sedangkan matik artinya ilmu atau hal-hal yang berhubungan dengan sesuatu. Jika diartikan secara lengkap maka pneumatik adalah ilmu atau hal-hal yang berhubungan dengan udara bertekanan.
Oleh karenanya, alat ukur pneumatic bekerja karena pengaruh tekanan ataupun karena perbedaan tekanan pada gas, udara, dan zat lain.
Didalam dunia otomotif khususnya perbengkelan, terdapat beberapa alat ukur yang umum digunakan dan bekerja secara pneumatik. Alat ukur pneumatik ini umumnya menggunakan manomater atau bourdon tube gauge sebagai skala ukur yang dipasang menyatu di dalam badan alat ukur.
Alat ukur pneumatik di bidang otomotif penggunaannya mungkin tidak sebanyak
dengan alat ukur lainnya. Namun semakin banyak penggunaan bagian kendaraan
yang memanfaatkan tekanan dan kevakuman. Tentunya setiap bagian tersebut
memiliki standar yang harus dipertahankan agar perfoma mesin tetap terjaga.
Untuk mengetahui nilai atau besaran tekanan dan kevakuman sesuai standar atau
tidak maka diperlukan berbagai jenis alat ukur pneumatik untuk mengetahui
besaran tersebut.
Alat ukur pneumatik secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua yaitu
barometer dan vacuum gauge. Barometer digunakan untuk mengukur tekanan zat gas
pada suatu ruangan. Sementara itu vacuum gague digunakan untuk mengukur
tingkat kevakuman. Kedua tipe alat ukur pneumatik ini sebenarnya sama. Namun
karena fungsinya berda pada pengukuran kendaraan memiliki penamaan yang
berbeda juga.
Oleh karena itu terdapat berbagai jenis alat ukur pneumatik dengan berbagai
fungsi yang berbeda-beda. Setiap jenis alat ukur pneumatik memiliki prosedur
penggunaan yang berbeda-beda. Seorang mekanik harus mengetahui berbagai jenis
alat ukur pneumatik. Untuk lebih jelasnya berikut merupakan pembahasan
mengenai alat ukur pneumatik baik dari jenis maupun fungsinya.
Pengertian alat ukur pneumatik adalah salah satu jenis alat ukur yang
digunakan untuk mengukur pengaruh tekanan atau perbedaan tekanan gas, udara,
dan zat gas lainnya. Alat ukur pneumatik memanfaatkan tekanan atau kevakuman
pada suatu sistem yang ada pada kendaraan. Sebagai contoh adalah tekanan
kompresi, kevakuman intake manifold, dan berbagai sistem lainnya yang
memanfaatkan tekanan dan kevakuman udara.
Macam-Macam Alat Ukur Pneumatik Dan Fungsinya
Alat ukur pneumatik mempunyai jenis yang beragam. Untuk lebih jelasnya berikut
merupakan pembahasan mengenai jenis alat ukur pneumatik.
Cara menggunakan compression tester sebenarnya sangat sederhana. Yaitu
memasang selang penghubung ke lubang busi kemudian start mesin 10-15 detik.
Maka nilai tekanan kompresi akan ditunjukan pada manometer yang terdapat pada
compression tester. Untuk mendapatkan nilai maksimum maka posisi gas diinjak
penuh serta pengapian dan sistem bahan bakar ditiadakan agar tidak timbul
kerusakan. Standar tekanan kompresi berbagai kendaraan berbeda satu dengan
yang lain dengan membuka manual book.
1. Compression Tester
Compression tester merupakan salah satu jenis alat ukur pneumatik yang
memiliki fungsi untuk mengukur tekanan kompresi pada silinder kendaraan.
Tekanan kompresi pada silinder sebuah kendaraan memiliki standar yang harus
dijaga agar perfoma kendaraan tetap terjaga. Nilai besaran tekanan kompresi
tidak boleh melebihi atau kurang dari standar.
2. Vacuum Tester
Vacuum tester merupakan salah satu jenis alat ukur pneumatik yang memiliki
fungsi untuk mengukur kevakuman pada intake manifold, booster rem, dan
bagian kendaraan yang memanfaatkan kevakuman lainnya. Vacuum tester
menunjukan perbedaan dengan tekanan udara pada atmosfer luar dengan nilai
kevakuman pada intake manifold.
Cara penggunaan vacuum tester sangat mudah sekali. Pasangkan selang vacuum
tester pada bagian komponen yang akan diukur. Kemudian nyalakan mesin dan
hasil atau nilai besaran kevakuman dapat dibaca langsung pada skala
pengukuran yang ada. Untuk mengetahui nilai tekanan yang sesungguhnya maka
kevakuman hasil pengukuran harus ditambah dengan tekanan standar atmosfer
luar. Satuan dari hasil pengukuran kevakuman yaitu CmHg atau InHg.
3. Radiator Tester
Radiator tester merupakan salah satu jenis alat ukur pneumatik yang memiliki
fungsi untuk mengecek kebocoran sistem pendingin dan kerja tutup radiator.
Hal ini dilakukan untuk menjaga kinerja dari sistem pendinginan maksimal
sehingga tidak terjadi overheating pada mesin. Dengan begitu kerusakan yang
timbul dapat dihilangkan.
Dalam proses pengecekan kebocoran, maka alat radiator tester dipasang pada
saluran tutup radiator. Setelah itu radiator tester dipompa sampai tekanan
standar radiator yaitu 1.5 kg/cm2. Apabila terjadi air pendingin yang
menetes atau merembes dari sirip-sirip radiator atau komponen sistem
pendingin lain maka telah terjadi adanya kebocoran.
Selain itu, untuk pemeriksaan kinerja tutup radiator maka alat ukur radiator
tester dipasang pada tutup radiator. Kemudian memberikan tekanan sesuai
standar yang tertulis pada tutup radiator yaitu sekitar 0.9 kg/cm2 - 1.1
kg/cm2. Amati pergerakan jarum pada skala pengukuran. Apabila jarum turun
perlahan dan penurunan melebihi atau dibawah 0.6 kg/cm2 maka dapat dikatakan
tutup radiator masih berfungsi dengan baik.
4. Tyre Pressure Gauge
Tyre pressure gauge merupakan salah satu alat ukur pneumatik yang memiliki
fungsi untuk mengukur tekanan ban. Tekanan ban harus disesuaikan dengan
standarnya yaitu sekitar 30-40 Psi. Apabila kurang maka akan menyebabkan
permasalah seperti keausan ban yang tidak merata, serta kemudi berat. Begitu
juga apabila tekanan berlebihan maka akan dapat menimbulkan berbagai
permasalahan juga.
Tyre pressure gauge biasanya terdiri dari beberapa jenis. Ada yang sudah
menggunakan manometer digital, akan tetapi ada juga yang masih menggunakan
analog. Selain itu tire pressure gauge juga ada yang built menjadi satu
dengan selang, akan tetapi juga ada yang terpisah.
Cara penggunaan tyre pressure gauge sangat mudah. Tinggal memasang ujung
alat tyre pressure gauge pada pentil dop. Maka hasil atau nilai tekanan pada
ban dapat dibaca langsung pada manometer. Pada umumnya skala ukuaran yang
digunakan yaitu psi dan kg/cm2.
5. Manifold Gauge
Manifold gauge merupakan salah satu alat ukur pneumatik yang memiliki fungsi
untuk mengukur tekanan dan pengisian pengosongan refrigerant pada sistem AC
kendaraan. Jadi selain untuk pengukuran maka alat ini juga digunakan secara
langsung untuk mengosongi atau mengisi freon yang terdapat pada sistem AC.
Alat ini terdiri dari tiga buah selang yang hubungannya diatur menggunakan
kran. Selang tersebut yaitu merah untuk tekanan tinggi, biru untuk tekanan
rendah, dan kuning untuk fungsional untuk pompa vacuum atau tabung freon.
Cara penggunaan manifold gauge untuk pengukuran sebenarnya sangat mudah
sekali. Memasang kedua selang pada pentil dop sistem AC sesuai dengan warna.
Untuk selang merah pada saluran tekanan tinggi sistem AC. Sementara itu
untuk selang biru pada saluran tekanan rendah sistem AC. Hasil pengukuran
atau tekanan refrigerant dapat dibaca secara langsung pada manometer dengan
skala pengukuran PSi atau Kg/cm2.
Artikel diatas merupakan pembahasan mengenai menerapkan alat ukur pneumatik serta fungsinya.
Setiap alat ukur memanfaatkan tekanan dan kevakuuman. Setiap jenis alat ukur
pneumatik juga memiliki fungsi yang berbeda-beda sehingga penggunaan harus
sesuai peruntukannya.